BerandaKulinary
Minggu, 4 Apr 2020 08:10

Berasal dari Sisa Nasi yang Dimodifikasi, Begini Cara Pembuatan Intip Goreng

Intip goreng di Solo. (Tempo/Bram Selo Agung)

Alih-alih dibuang atau jadi pakan ayam, kerak nasi rupanya bisa dimodifikasi menjadi camilan kesukaan banyak orang. Intip goreng namanya. Kamu pernah mencoba membuatnya?

Inibaru.id – Intip merupakan sebutan untuk kerak nasi dalam bahasa Jawa. Intip biasa muncul saat kamu menanak nasi dengan peranti tradisional seperti kendil atau panci tebal dari alumunium atau besi, dan nggak mengalami proses pengukusan.

Di pelbagai tempat di Jawa, intip nggak serta-merta dibuang. Nggak sedikit yang menjadikannya penganan lain, misalnya intip goreng yang banyak dibikin orang Solo, Jawa Tengah. Bahkan, intip goreng kini sengaja dibuat dari nasi yang dicetak melingkar di panci sehingga bentuknya lebih rapi.

Intip goreng di Pasar Gede Solo. (Goodindonesianfood)

Untuk membuat intip goreng, kamu perlu mengeringkan kerak nasi tersebut dengan menjemurnya di bawah terik matahari hingga kering. Setelah betul-betul kering, intip digoreng di dalam minyak panas (deep frying) agar matang merata.

Dulu, proses pembuatan intip goreng berhenti setelah camilan renyah itu matang sempurna. Namun, kini penganan tersebut dimodifikasi dengan penambahan topping berupa kinca (gula merah yang dicairkan) untuk rasa manis. Masyarakat Jawa memang kerap menggunakan kinca untuk pelbagai makanan, mulai dari getuk hingga serabi.

Intip goreng. (Goodindonesianfood)

Oya, kalau nggak terlalu suka rasa manis, kamu juga bisa menikmati intip goreng asin. Untuk varian rasa ini, pembuat intip goreng biasanya memberi taburan garam halus setelah intip matang. Rasanya? Hm, kletikan ini cocok banget dinikmati bersama secangkir teh atau kopi.

Hingga kini, intip goreng masih banyak dijajakan di pelbagai sudut di Kota Bengawan dan sekitarnya. Salah satunya di Pasar Gede yang memang dikenal menjadi pusat oleh-oleh di Kota Solo. Kuy cobain! (IB24/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024