BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 24 Jun 2020 08:00

SSS, Cikal Bakal Berdirinya PSIS Semarang

SSS sudah menuai banyak prestasi. (Inibaru.id/ Arsip Audrian F)

Kamu tahu nggak, ada sebuah tim sepak bola di Kota Semarang yang bernama Sport Supaya Sehat (SSS)? Klub ini merupakan cikal bakal lahirnya tim kebanggaan Kota Semarang yakni PSIS. Bahkan usianya lebih tua dari federasi klub seluruh Indonesia, PSSI.<br>

Inibaru.id - Di Kota Semarang, ada sebuah klub sepak bola bernama Sport Supaya Sehat (SSS). Asal kamu tahu, klub SSS ini usianya lebih tua dari PSIS Semarang. Bahkan sudah ada sebelum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) lahir, lo.

Dalam perjalanannya, SSS lebih dikenal sebagai pusat pembinaan sepak bola dengan reputasi apik. Nggak heran kalau klub tersebut sering menelurkan pemain-pemain profesional di Liga Indonesia, khususnya PSIS Semarang.

Saya mencoba menelusuri jejak kelahiran SSS dengan menemui Samsuri. Laki-laki berusia 64 ini termasuk orang yang dituakan di SSS. Dia merekam riwayat SSS sejak terbentuk.

Samsuri, sesepuh di SSS. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kata Samsuri, SSS awalnya hanya sebuah perkumpulan sepak bola biasa beranggotakan pemuda-pemuda Kota Semarang. Samsuri kemudian menyodorkan sebuah arsip sejarah yang sudah dicatatkan oleh pendahulunya yang bernama Djawahir.

“Dulu masih pakai lapangan yang di Lapangan Krakatau, letaknya di Jalan dr Cipto yang sekarang jadi pom bensin,” ujarnya.

Bicara tentang berdirinya SSS nggak bisa lepas dari Eling. Dia adalah seseorang yang memprakarsai klub sepak bola ini berdiri. Dengan inisiatif sederhana yakni berolahraga bersama sejumlah pemuda, pada 28 Mei 1928 perkumpulan ini lahir.

Kala itu nama awalnya adalah “Tot Ons Doel” yang artinya kurang lebih “untuk tujuan bersama”. Kemunculan tim ini, sekaligus menjadi pengobar semangat bagi kaum pribumi. Sebab ketika Kota Semarang masih dalam kungkungan Belanda, olahraga nggak leluasa.

“Setelah TOD itu ada beberapa tim juga yang menyamai, akhirnya diganti nama menjadi SSS. Awalnya bukan 'Sport Supaya Sehat' seperti sekarang, tapi masih dalam bahasa Belanda,” jelas Samsuri.

SSS lebih sering pakai Lapangan Sidodadi untuk berlatih maupun bertanding. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Samsuri benar. Tatkala tim-tim lain mulai bermunculan dengan nama yang sama barulah TOD berubah nama menjadi, “Sport Stal Spieren”. Artinya hampir sama seperti Sport Supaya Sehat.

Dalam catatan arsip SSS, pada saat itu bermain bola nggak seperti sekarang. Sebelum bermain, para penggawa bersama-sama mencangkuli rumput lapangan yang panjang.

Soal style para pemain juga bisa dibilang sangat sederhana. Mereka nggak pakai sepatu atau baju bola. Meski kostum yang dipakai ketika latihan atau bertanding jauh dari kesan estetik, kegiatan mereka tetap jadi tontonan masyarakat saban sore.

Lambat laun, SSS mendapat banyak perhatian. Mulai muncul juga tim-tim lain hingga akhirnya para cendekiawan dan dokter bersepakat untuk membentuk tim yang mengatasnamakan Kota Semarang.

Pada 1930 berdirilah "Voetbal Bond Indonesia (VIS)" yang memiliki home base di Lapangan Karimata yang kini digunakan untuk penyedotan banjir Barito. Tim-tim lain yang juga ikut andil membentuk VIS antara lain, Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, NAGA, RIM, dan RDS.

Berbagai jenjang usia menimba ilmu di SSS. (Inibaru.id/ Arsip Audrian F)<br>

Pasca-VIS terbentuk pada 19 April 1930, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) lahir. PSSI menjadi federasi yang membawahi semua tim-tim liga Indonesia. Dua tahun kemudian atau tepatnya 18 Mei 1932, VIS berubah nama menjadi Persatuan Sepakbola Semarang (PSIS).

“Banyak pemain hebat lahir dari sini. Yang saya ingat ada Joko Yogianto, Ridwan (PSIS era 80-an), Eko Purjianto, M Ridwan, dan Dwi Candra,” kata Samsuri. FYI, Samsuri juga pernah memperkuat PSIS Semarang era 80-an.

Saat ini SSS masih eksis di Kota Semarang. Anak didiknya juga sering ikut berbagai jenjang kompetisi amatir Asosiasi Kota Semarang hingga tingkat belia. Meski SSS sering dihinggapi gejolak, tapi Samsuri menyebut kalau semua itu bagian dari perjalanan sebuah tim sepakbola.

“Sudah jadi tugas para penerus untuk selalu menjaga dan jangan sekali-kali merusak,” pungkasnya.

Ternyata PSIS Semarang bermula dari sebuah perkumpulan sepak bola pemuda-pemuda Tanah Air ya, Milens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: