BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 5 Jun 2018 16:00

Mendulang Emas dalam Elektronik Bekas

Shandra Setiawan. (kompas.com)

Eits, jangan buang dulu elektronik bekasmu, Millens. Di tangan pria ini, limbah elektronik bisa berubah menjadi emas murni berharga tinggi. Hm, kok bisa ya?

Inibaru.id –  Tahukah kamu ada kandungan emas dalam “jeroan” perangkat elektronik? Yap. Peluang inilah yang dilirik Shandra Setiawan. Selama 10 tahun terakhir Shandra, begitu dia disapa, mengumpulkan limbah komponen-komponen elektronik.

Bagian yang dimanfaatkan adalah lempengan besi prosesor telepon genggam dan komputer.

“Malah emas dari bahan elektronik ini lebih murni dari yang biasanya ada di pasaran. Ini kadar emasnya mencapai 99 persen,” jelas Shandra pada kompas.com Rabu, (30/5/18).

Komponen yang akan diubah menjadi emas murni. (thevocket.com)


Menurutnya, hampir seluruh limbah elektronik bisa diolah kembali menjadi emas. Mulai dari telepon genggam, komputer, sampai modem internet. Hanya saja kandungan emas masing-masing berbeda kadarnya.

Sst, satu lempengan berukuran kecil biasanya bisa menghasilkan emas sebanyak 170 miligram lo. Proses pengolahannya pun nggak memakan waktu yang lama. Sejak pembongkaran hingga peleburan emas hanya memerlukan waktu kurang lebih tiga hari. Namun jika kuantitas lempengan yang diolah meningkat, tentu waktu yang dibutuhkan akan lebih lama lagi.

Menurut pria asal Depok, Jawa Barat itu dia bukanlah satu-satunya yang  menekuni pekerjaan tersebut. Ada beberapa orang lain di sekitar tempat tinggalnnya yang punya pekerjaan sama dengan dirinya.

Sekarang Shandra nggak lagi berperan dalam seluruh tahapan pengolahan limbah menjadi emas nih. Dia hanya bertugas untuk memilah komponen dalam lempengan besi yang bisa diolah menjadi emas.

Komponen-komponen itu kemudian dia jual kepada orang yang bertugas meleburkannya menjadi emas. Terus bersentuhan dengan bahan kimia seperti nitrit memang bukan yang mudah, Millens. Jadi, Shandra sekarang hanya fokus mengumpulkan komponen elektronik mana saja yang bisa diolah kemudian menjualnya.

Sayangnya, Shandra nggak menyebutkan berapa besar omzetnya dalam sebulan. Namun paling nggak, kita tahu limbah elektronik bisa dipilah dan diolah menjadi barang bernilai tinggi ya, Millens. (IB10/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: