Inibaru.id – Di tengah banyaknya kabar nggak menyenangkan di dunia pendidikan Indonesia, ada kabar baik yang muncul dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Tim Robotik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Semarang mendapatkan Silver Award 1 di kompetisi AI Robot Challenge 2023 (AI Mobility Challenge) Robot World 2023 yang digelar pada 11-14 Oktober 2023 di Korea Selatan.

Dalam ajang tersebut, Tim Robotik MAN 1 Kota Semarang yang terdiri atas Naufal Alif Mahendra, Ia Kirana Insani, Fauzan Adzima, serta Citra Adinda Maharani mendapatkan banyak pujian dari banyak pihak dalam kategori AI Creative Design. Karya mereka, Automatic Robot Greenhouse (AIG) juga dianggap mampu bersaing dengan karya dari tim robotik dari berbagai negara lain yang ikut serta.

Naufal pun menjelaskan tentang sejumlah tahapan yang harus mereka lakukan dalam kompetisi internasional tersebut.

“Awalnya kami merancang desain robot, lalu coding. Setelah itu kami harus mampu mengoperasikan robot sesuai dengan visi yang sudah ditetapkan,” ungkap Naufal sebagaimaan dilansir dari situs Kementerian Agama, Sabtu (28/10/2023).

Omong-omong, seperti apa sih AIG yang sampai membuat tim ini mendapatkan Silver Award 1 di kejuaraan ini? Kalau menurut Naufal, robot ini memang didesain layaknya rumah kaca yang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang bisa membantu petani dalam mengurus lahan pertaniannya dengan lebih baik, efisien, serta berkelanjutan.

Sebagai contoh, robot ini memiliki sejumlah sensor yang mampu mendeteksi sejauh mana pertumbuhan tanaman, cahaya, kondisi udara di lahan pertanian, hingga kelembapan tanah secara real time. Berbagai hal tersebut berperan besar dalam berhasil tidaknya tanaman mampu tumbuh hingga akhirnya bisa dipanen.

Bahkan, robot ini juga dilengkapi dengan alat penyiram tanaman otomatis. Soalnya, ada sensor yang mampu mendeteksi apakah media tanam sudah dalam kondisi kering atau belum. Benar-benar bisa membantu para petani, ya?

Nggak ketinggalan, ada fitur Smart Lamp yang bisa menjadi penerangan pada lahan pertanian secara otomatis jika langit sudah mulai gelap. Fitur ini bisa bermanfaat bagi beberapa jenis pertanian seperti pertanian bunga yang membutuhkan pencahayaan saat malam hari.

“Robotnya bisa dioperasikan dengan aplikasi seluler Blyink. Soal sumber energinya, dari panel surya. Sudah ada fitur automatic charge-nya jadi pemakainya nggak perlu repot kalau energi dari robotnya mau habis,” lanjut Naufal.

Hm, menurut kamu apakah robot buatan MAN 1 Semarang ini bisa diproduksi dan nantinya bisa dipakai para petani secara massal di Indonesia, Millens? Semoga saja bisa karena robot ini memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan petani kita ya! (Arie Widodo/E10)