BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 11 Agu 2020 19:18

Perkenalkan, Detektif Kasus Perselingkuhan dari Indonesia: Jack's Angels!

Ilustrasi: Kasus perselingkuhan menjadi 'spesialisasi' Jack's Angels. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Kamu mungkin nggak pernah mendengarnya, tapi mereka ada. Namanya Jack's Angels. Mereka adalah detektif khusus yang biasa memecahkan kasus perselingkuhan. Mereka ada di mana-mana.<br>

Inibaru.id - Pesepakbola Belanda Andy Van Der Mayde pernah ketahuan selingkuh setelah sang istri menyewa seorang detektif khusus. Kala itu dia masih memperkuat Klub Inggris, Everton. Seng detektif mengungkapkan, lelaki yang kini berusia 40 tahun itu selingkuh dengan penari telanjang dari Liverpool.

Pemecahan masalah perselingkuhan dengan menggunakan detektif seperti itu rupanya nggak hanya berlaku di Inggris. Di Indonesia, kamu juga bisa menemukannya. Salah satunya, Jack's Angels. Ehm, para peselingkuh, berhati-hatilah! Ha-ha.

Yap, Jack's Angels, namanya. Pernah mendengarnya? Minggu lalu, saya punya kesempatan ngobrol langsung dengan sang detektif. Bukan, saya bukan terbelit masalah perselingkuhan. Kami hanya ngobrol tanpa bersemuka dengan sosok yang selalu minta dipanggil “Jack” saja.

Jack, sesingkat itu namanya, memulai obrolan dengan bercerita, dia mulai menjadi detektif pada 1997.

“Waktu itu zaman reformasi, mencari orang hilang,” ujarnya, singkat, pada Selasa (4/8/2020).

Ilustrasi: Jack sudah menjadi detektif sejak 1997. (Pixabay)<br>

Jack sebetulnya sudah sering diekspos media. Satu hal yang selalu dilakukannya, dia nggak mau menunjukkan identitas aslinya. Siapa pun yang mau ngobrol dengannya hanya bisa via telepon. Dia berdalih, nggak pengin dikenal sebagai sosok personal, cukup prestasi dan apa yang diperbuatnya.

Baiklah, kita mulai dari mana, ya? Mm, yang perlu kamu tahu, Jack bukan sosok dari satuan khusus yang terlatih. Keahlian menyelidiki kasus sudah dilakukannya sejak kecil. Etapi, kalau menduga dia terinspirasi dari detektif fiktif macam Edogawa Conan, Sherlock Holmes atau Hercule Poirot, kamu salah.

“Saya malah belajar dari telik sandi zaman Majapahit yang didongengkan oleh kakek saya. Kalau itu kan emang betulan. Sementara, kalau tokoh-tokoh itu (detektif fiktif) hanya karangan penulis,” ucapnya.

Lambang Jack's Angels. (JackAngels)<br>

Jack mengatakan, dia baru menangani kasus perselingkuhan sekitar awal 2000-an. Saat itu media sosial mulai bermunculan, dan menurutnya, dari situlah sumber terbesar terjadinya perselingkuhan. Nah, mulai dari situ permintaan klien kian membludak.

Bertambahnya klien membuat Jack memutuskan merekrut anggota. Mereka dinamai “Angels”, maka jadilah Jack's Angels. Sampai saat ini, anggotanya telah mencapai lebih dari 150 orang, sebagian bekerja part-time, sisanya full-time menjadi detektif kasus perselingkuhan.

“Jadi, kami hanya mengintai, nggak bersinggungan dengan target,” ungkap Jack.

Ilustrasi: Jack paham betul pola-pola perselingkuhan. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)<br>

Prosedur kerja Jack's Angels dimulai dengan adanya laporan, lalu diikuti dengan keterangan detail gimana mobilitas target. Setelah semuanya jelas, Jack akan mengutus anggotanya yang ada di lapangan, dengan target penyelesaian kasus dalam tiga hari atau seminggu.

Klien Jack's Angels nggak bersinggungan langsung dengan Jack atau yang bekerja di lapangan, jadi mereka nggak bakal tahu sosok anggota Jack's Angels. Yang klien ketahui hanyalah hasilnya.

Eits, jangan membayangkan para detektif ini menggunakan kaca pembesar, topi pet, atau pipa rokok di mulut ya. Nggak ada alat khusus saat mengintai target. Kalau pun ada, mungkin hanya kamera. Sebab, senjata sesungguhnya adalah penyamaran.

“Saya sudah pernah menyamar sebagai apa pun. Dari gigolo sampai orang gila. Anak buah saya pun wajib menyamar jadi apa pun,” tutur Jack.

Jack's Angels dan bukti daerah-daerah yang pernah menjadi kliennya. (Jack's Angels)<br>

Dalam menyelesaikan kasus, Jack mengatakan, mereka menggunakan sejumlah metode, salah satunya menerapkan kebiasaan dalam seksologi.

Menurutnya, seorang lelaki libidonya akan memuncak per tiga hari sekali, sedangkan perempuan bisa dalam 6 hari. Nah, pada waktu-waktu itulah dia beraksi untuk mengintai target. Jadi, semisal si perempuan sedang menstruasi, dia nggak akan mengintai.

Jack paham betul pola-pola perselingkuhan. Inilah yang membuatnya mampu menjalankan tugas hanya bedasarkan komunikasi lewat telepon. Pengalamannya berbicara.

Bullshit kalau orang selingkuh nggak ML,” seru Jack, yang sebetulnya antara percaya nggak percaya, tapi harus saya amini. Ha-ha.

Ilustrasi: Sekitar 85 persen anggota Jack's Angels adalah perempuan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Klien Jack's Angels nggak hanya ada di Indonesia, tapi juga mancanegara. Dari situlah kisaran tarif mulai diukur. Untuk banderol yang dipatok, Jack enggan membeberkan. Namun, dia memberi gambaran, harga yang ditawarkan tergantung pada proses penyelidikan.

“Dalam mengintai, semua bisa terjadi. Sewa kamar, misalnya. Terus, kami juga harus bergonta-ganti mobil; belum lagi kalau harus menggunakan sejumlah transportasi; apalagi kalau sampai luar negeri,” akunya, yang juga membeberkan dirinya sejauh ini telah melayani klien dari berbagai kalangan.

Artis, pejabat, hingga orang asing, pernah menggunakan jasa Jack's Angels untuk menyelidiki kasus perselingkuhan. Oya, selain perselingkuhan, Jack juga mengaku menerima permintaan untuk mencari orang hilang.

Gimana, tertarik menggunakan jasanya? Kamu bisa langsung kunjungi media sosial atau laman resminya dengan kata kunci "detektif perselingkuhan". Semoga menemukan solusi, Millens! (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024