BerandaInspirasi Indonesia
Jumat, 7 Jan 2021 09:37

Penuh Perjuangan, Begini Kisah RM Padang Sederhana Jadi Legenda

RM Padang Sederhana. (Twitteryusufiman)

RM Padang Sederhana memang memiliki ratusan cabang di Indonesia. Tapi, kamu tahu nggak saat awal-awal RM ini dibangun, banyak kisah mengharukan yang menyertainya?

Inibaru.id – Millens, kamu pasti pernah melihat atau bahkan setidaknya makan di Rumah Makan (RM) Padang Sederhana, kan? Warung makan ini memang bisa ditemukan di mana-mana. Saking terkenal dan legendarisnya, ada yang menyebut RM Padang Sederhana sebagai warung makan terenak se-Tanah Air.

Ternyata, perjuangan agar warung makan ini menjadi legendaris nggak mudah, lo Millens. Pendiri RM Padang Sederhana, H Bustaman ternyata melakukan perjuangan yang luar biasa sebelum memiliki bisnis rumah makan yang sukses.

Lelaki kelahiran Sumatera Barat pada 1955 ini ternyata hanya lulusan SD. Dia kemudian merantau ke Jambi untuk melakukan berbagai macam pekerjaan seperti penjual koran, tukang cuci, atau buruh kebun karet. Bustaman kemudian pindah ke Jakarta usai menikah. Awalnya, dia berjualan rokok, namun usai pindah ke Pejompongan karena ada masalah dengan preman di tempatnya sebelumnya, Matraman, penghasilannya menurun drastis.

Makanan padang digemari masyarakat Indonesia. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Bustaman mulai membuka usaha makanan. Sayangnya, uang hasil usahanya justru dibawa kabur rekanannya. Nggak patah arang, dia tetap berjuang membuka kembali usaha makanan meski gerobak makannya kemudian disita oleh Satpol PP.

Bustaman bahkan mengalami nasib sial lainnya, yakni rumahnya di Pejompongan mengalami kebakaran. Dia pun terpaksa menumpang tinggal di rumah pemasok bahan makanan usahanya. Secara luar biasa, Bustaman mampu bangkit hingga membuka warung makan pertamanya di Bendungan Hilir pada 1974. Sejak saat itulah, nama RM Padang Sederhana mulai jadi pembicaraan masyarakat Ibu Kota.

Pada 2000, Bustaman akhirnya menjadikan bisnis RM Padang Sederhana menjadi PT dengan nama PT Sederhana Citra Mandiri. Merek “Sederhana” dan logo Rumah Gadang bertuliskan SA juga sudah didaftarkan menjadi merek dagang.

Restorannya semakin laris manis sehingga membuat Bustaman nggak ragu membuka cabang. Kini RM Padang Sederhana telah memiliki lebih dari 100 cabang di Indonesia dan berbagai negara lainnya.

Merintis usaha memang nggak mudah ya, Millens. Tapi, perjuangan Bustaman merintis RM Padang Sederhana ini memang sangat luar biasa dan patut untuk dijadikan panutan. Pantang menyerah adalah kuncinya! (Hip/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Pantai Peyuyon; Serasa Main di Pantai Pribadi

16 Nov 2024

Hari Pemungutan Suara Pilkada 2024 Jadi Hari Libur Nasional

16 Nov 2024

Secuil Potongan Kehidupan Orang Indonesia di Short Video 'We' Karya Aco Tenri

16 Nov 2024

Gawai, Salah Satu Penyebab Kasus Kanker Usus Besar Naik di Kalangan Anak Muda Indonesia

16 Nov 2024

Sekda Imbau ASN Kabupaten Semarang Konsumsi Susu Segar

16 Nov 2024

Promo Besar Belum Tentu Hemat, Hati-Hati Belanja Impulsif!

16 Nov 2024

Alasan Kucing Suka Dielus Dagunya

17 Nov 2024

Mitos Bukan Sih Adopsi Anak Bisa Memancing Kehamilan?

17 Nov 2024

Nggak Pernah Mati, Laptop yang Di-sleep Terus Aman?

17 Nov 2024

Kala Air Terjun dan Lautan Bertemu di Pantai Surumanis Kebumen

17 Nov 2024

Cakwe Medan, Melegenda di Jalan Gajah Mada Semarang Sejak 40 Tahun Silam

17 Nov 2024

Sekuntum Senyum Petani Mawar di Tengah Dingin Sumowono yang Menusuk

17 Nov 2024

Asal Nama Kecamatan Wedi di Klaten, Terkait dengan Pasir atau Rasa Takut?

18 Nov 2024

MOGO, Tempat Aman Berbagi Cerita bagi Para Korban PHK

18 Nov 2024

Kisah Sebuah Desa Di Jepang yang Merayakan Kelahiran Bayi untuk Kali Pertama dalam 52 Tahun

18 Nov 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Memilih Perjanjian Pranikah?

18 Nov 2024

Latar Jembar, Upaya Seniman Demak Kenalkan Kembali Dolanan Anak

18 Nov 2024

Bangga, 30 Budaya Jawa Tengah Raih Status Warisan Budaya Takbenda Indonesia

18 Nov 2024

Polda Jateng Grebek Tambang Ilegal di Klaten, Modusnya Konsumen Datang ke Lokasi

19 Nov 2024

Dua Sisi Fenomena Ulat Pohon Jati di Gunungkidul, Ditakuti Sekaligus Dinanti

19 Nov 2024