BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 12 Agu 2020 14:38

Cara Jack's Angels Merekrut Detektif, Siap Bekerja Kapan Pun dan Mau Menyamar Jadi Apa Saja

Ilustrasi: Perekrutan detektif Jack's Angels nggak bisa sembarangan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Menjadi detektif penyelesai perselingkuhan ternyata nggak mudah. Jack, sang pemimpin Jack's Angels membeberkan bagaimana dia merekrut anggotanya. <br>

Inibaru.id - Jack's Angels, detektif swasta pengulik kasus perselingkuhan, bukanlah nama satu orang saja. Di balik Jack, sang "founder", ada banyak kru dan anggota yang terlibat. Jack, sesingkat itu dia mau disebut, punya cara tersendiri untuk merekrut "angels" alias pada detektif-nya.

Perlu kamu tahu, karena bakal bekerja dengan cara yang nggak lazim, yang ilmunya mungkin nggak pernah diajarkan di mana pun, Jack memang cukup selektif. Dia mengaku, para detektif yang dipilihnya adalah orang-orang yang berada di jalanan.

“Mereka punya profesi yang kadang dianggap rendah di masyarakat, seperti 'perempuan malam' dan tunawisma, meski banyak juga yang dari profesi lain," tuturnya, yang kadang juga merekrut orang tanpa terencana, misal pas jalan-jalan atau semacamnya.

Ilustrasi: Anggota yang terpilih banyak yang dari jalanan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Jack memang memiliki kriteria khusus untuk detektif yang akan bekerja sama dengan dia. Orang itu, kata dia, yang jelas harus pandai menyamar. Yap, dalam bertugas, detektifnya memang acap diharuskan berkamuflase.

Kemudian, yang nggak kalah penting, punya skill mengendarai motor dan mobil, yang dilengkapi kepemilikan SIM. Terakhir, yang nggak boleh dilupakan, mau bekerja kapan pun dan di mana pun. Setelah terpilih, Jack juga nggak menyampaikannya secara langsung, tapi melalui perantara.

Menurut Jack, di luar sana banyak orang berprestasi yang nggak punya wadah. Untuk alasan itulah dia berniat merawat.

“Selain itu, misinya juga mengurangi pengangguran,” ujarnya.

Selektif memilih orang dilakukan Jack bukan tanpa alasan. Menurutnya, melakukan tugas sebagai detektif memang nggak bisa dilakukan sembarang orang, Terlebih, dia harus menjaga nama baik. Dia nggak mau merekrut orang yang salah dan mengacaukan pekerjaannya.

Salah satu syaratnya harus bisa mengendarai mobil, motor dan punya sim. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Setelah detektif terpilih, Jack nggak menemui orang tersebut secara langsung, tapi mengajarinya via telepon. Menurut Jack, kalau orang itu cerdas, diajari lewat telepon pun sudah paham. Lagipula, cara kerjanya juga nggak bersinggungan langsung dengan target. Jadi, nggak ada pelatihan bela diri khusus.

“Setelah jadi detektif, nggak boleh ada seorang pun yang tahu. Jati diri detektif sesungguhnya adalah tidak ada yang tahu,” ungkapnya.

Ilustrasi: Menjadi seorang detektif harus mau menyamar jadi apapun. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Meski perekrutan sudah dilakukan dengan cara selektif, Jack mengatakan, tiap hari selalu ada saja yang menghubunginya untuk mendaftar sebagai detektif.

“Kebanyakan mereka nggak mau kalau suruh nyamar jadi apa pun,” bebernya.

Saat ini, anggota Jack's Angels berjumlah nggak kurang dari 150-an orang, tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Karena alasan khusus, 85 persen detektif tersebut berjenis kelamin perempuan. Menurut Jack, perempuan kalau menyamar nggak gampang dikenali.

Wah, cukup unik juga cara kerja dan perekrutan dari Jack's Angels ya, Millens! (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024