BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 24 Jul 2019 10:00

Belajar Agama dan Tradisi Hindu, Puluhan Anak Lintas Agama Penuhi Pura

Puluhan anak usia sekolah belajar agama dan tradisi Hindu di Pura Agung giri Natha pada Minggu (21/7) pagi.( Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Semangat belajar toleransi semenjak kecil ditunjukkan anak usia 10-12 tahun ini. Minggu (21/7) kemarin, sejumlah 54 anak antusias belajar selur]k beluk agama dan tradisi Hindu di Pura Agung Giri Natha. Gimana keseruan agen toleransi cilik ini belajar agama Hindu?

Inibaru.id - Puluhan anak yang kompak berbaju kuning memenuhi area Madya Mandala Pura Agung Giri Natha pada Minggu (21/7) pagi. Nampaknya anak-anak usia 10-12 tahun ini tengah khusyuk mendengarkan fasilitator terkait seluk beluk agama Hindu. Ternyata anak-anak ini sedang mengikuti Anak Semarang Damai (Semai) Jilid II  yang digelar oleh EIN Institute bersama Pelita dan IKHRAR Semarang.

Dalam acara ini, 54 peserta dari enam agama dan kepercayaan diajak untuk mengenal agama dan tradisi umat Hindu. Koordinator acara, Br. Heri Bertus Iriyanto mengatakan, acara ini bermaksud memberikan ruang bagi anak-anak untuk saling bergaul dan bertoleransi. “Berkumpul dengan teman agama lain sehingga nggak ada lagi kecurigaan satu dengan yang lain,” Kata Br. Heri.

Peserta antusias mengikuti setiap sesi. (inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Br. Heri mengaku bahagia melihat antusiasme peserta. “Kalau nilai-nilai kehidupan dan toleransi ditanam sejak kecil itu akan mudah tumbuh,” katanya.

Belajar Budaya dan Tata Cara Ibada Umat Hindu

Anak-anak usia sekolah ini antusias mendengarkan setiap penjelasan fasilitator. Di awal sesi, mereka diajak berkeliling area Pura untuk mengenal bagian-bagian pura. Selanjutnya, peserta dikenalkan dengan budaya dan hari besar umat Hindu. Salah satunya adalah pemberian sesajen di bawah pohon. Salah seorang peserta, Jelotus Minetta mengaku mendapat pencerahan. “Ternyata sesajen tersebut untuk menghormati makhluk hidup, bukan untuk menyembah. Saya paling ingat karena sebelumnya belum tahu,” kata siswi kelas 1 SMP ini.

Peserta menyaksikan tata cara ibadah umat Hindu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Di akhir sesi, peserta diajak untuk menyaksikan tata cara ibadah umat Hindu. Mereka lantas menyaksikan salah seorang peserta yang beragama Hindu memperagakan berbagai gerakan serta ritual sebelum dan sesudah beribadah. Setiap gerakan mengambil bunga, menyulut dupa, gerak tangan dan sikap tubuh, sampai memakan beras diperhatikan oleh peserta dengan seksama.

Beberapa orang tua yang menunggu di sekitar area pura juga nampak menyimak pemaparan fasilitator. Salah satunya Ani Mumpuni asal Pedurungan Semarang. “Saya senang banget, anak saya berkumpul dengan anak-anak lintas agama,” tuturnya.

Peserta dibantu Suster mengenakan kain sebelum masuk ke pura. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Tanggapan serupa juga disampaikan oleh Jelo yang sudah dua kali ikut acara serupa mengaku ketagihan. Dia juga nampak antusias karena bisa berkumpul dengan teman beda agama. “Seru banget! Dapat pengetahuan baru dan bisa kumpul dengan teman beda agama,” kata siswa kelas 1 SMP ini.

Br. Heri berharap semangat dan gerakan seperti ini semakin melebar. Di masa depan dia ingin  banyak orang yang melihat lalu terinspirasi untuk mengadakan acara serupa. Wah buatmu yang sudah dewasa, jangan sampai kalah dengan anak-anak ini untuk belajar toleransi ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025