BerandaInspirasi Indonesia
Senin, 12 Apr 2020 08:50

7 Tips Aman Berbelanja di Supermarket dari Virus Corona

Ilustrasi berbelanja. (Shutterstock)

Jika bahan makanan di rumah habis, mau nggak mau kita harus pergi ke luar untuk berbelanja. Berikut adalah tips aman berbelanja di supermarket di tengah wabah virus corona.

Inibaru.id - Wabah virus corona yang tengah melanda Indonesia membuat pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah agar nggak tertular. Hanya, terkadang bahan makanan dan kebutuhan lainnya habis sehingga kita mau nggak mau pergi ke super market.

Berikut adalah tips aman pergi belanja ke supermarket ditengah wabah virus corona.

1. Buat catatan belanja di kertas

Ilustrasi membuat catatan. (Kreditgogo)

Tips pertama yang harus kamu lakukan untuk tetap aman pergi belanja ke supermarket adalah dengan membuat catatan belanja di kertas. Hal tersebut bisa menghemat waktumu berada di supermarket sehingga membuat lebih efisien berbelanja. Semakin cepat belanja, semakin menurun risiko tertular covid-19.

Sebelum pergi ke supermarket, catatlah di ponsel barang apa saja yang kamu butuhkan atau yang ingin kamu beli. Dengan begitu waktumu nggak akan terbuang sia-sia, Millens.

2. Hindari belanja di jam-jam sibuk

Ilustrasi orang sedang membawa berbelanja. (Unsplash)

Tips aman selanjutnya adalah hindari belanja di supermarket di jam-jam sibuk untuk meminimalisir kerumunan atau kontak dengan banyak orang. Kunjungi supermarket saat pagi hari saat supermarket baru buka atau malam hari saat supermarket akan tutup. Datang ke supermarket saat jam orang-orang sibuk bekerja atau sekolah juga bisa dijadikan pilihan.

3. Pergi belanja sendiri

Ilustrasi berbelanja sendiri. (Pexels/ Anna Shvets)

Guna mempersingkat aktivitas belanja di supermarket, pergilah seorang diri. Hal tersebut bisa membantu mengurangi risiko anggota keluarga tertular virus corona.

4. Membawa cairan pembersih tangan dan cairan disinfektan

Ilustrasi membawa handsanitizer. (Pexels)

Saat berada di tempat umum, ada baiknya kamu membawa sendiri cairan pembersih tangan atau cairan desinfektan. Biasanya, cairan desinfektan digunakan untuk membersihkan permukaan benda yang sering disentuh banyak orang, seperti keranjang, troli belanja, dan pintu supermarket.

Sementara itu, cairan pembersih tangan atau hand sanitizer digunakan untuk mencuci tangan saat berada di tempat umum bila tak ada sabun dan air mengalir. Sebelum tangan dibersihkan, pastikan untuk nggak menyentuh area wajah, terutama hidung, mulut, dan mata demi mencegah penularan virus, bakteri, atau kuma

5. Terapkan Social Distancing

Ilustrasi social distancing. (Reuters/Edgar Su)

Menerapkan social distancing atau menjaga jarak dengan orang lain perlu dilakukan saat berada di tempat umum, seperti supermarket. Tak perlu terlalu jauh, 1 hingga 2 meter sudah cukup. Social distancing dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi penyakit menular.

6. Gunakan Metode Pembayaran Nontunai (Cashless)

Ilustrasi cashless. (Kreditgogo)

Saat membayar, ada baiknya kamu menggunakan metode pembayaran nontunai seperti kartu kredit atau debit, hal ini bertujuan untuk mencegah risiko penyebaran infeksi virus corona. Penggunaan kartu kredit atau debit cenderung lebih nggak berisiko dibandingkan dengan memakai uang tunai yang berpotensi telah dipegang banyak orang.

Namun jika terpaksa harus membayar uang tunai, pastikan untuk segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menyentuhnya ya, Millens.

7. Segera Pulang ke Rumah

Ilustrasi membawa barang di mobil. (Popular.world)

Jika kebutuhan yang kamu cari sudah didapatkan, segeralah pulang ke rumah demi mencegah infeksi virus penyebab penyakit yang mungkin berasal dari banyak orang di supermarket.

Sesampainya di rumah, pastikan barang-barang belanjaanmu disemprot cairan desinfektan dan jangan menyentuh barang apapun. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir begitu baru sampai di rumah, berganti pakaian, merendam pakaian di air hangat atau sabun, dan mandi hingga bersih ya, Millens. (Seh/IB24/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024