BerandaIndo Hayati
Senin, 14 Jan 2018 10:40

Burung Merak Hijau, Si Cantik yang Hampir Punah

Burung Merak Hijau (ahloo.com)

Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan fauna, salah satunya adalah burung merak hijau. Memiliki bulu-bulu cantik, sayangnya keberadaannya diambang kepunahan.

Inibaru.id - Burung merak merupakan salah satu burung di dunia yang memiliki bulu-bulu cantik. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona. Salah satu spesies merak yang ada di Indonesia adalah burung merak hijau.

Merak hijau (green peafowl) yang dalam bahasa ilmiah disebut Pavu muticus ini pun nggak kalah cantiknya dengan merak india atau merak biru (Pavo cristatus) yang terdapat di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan, dan merak kongo (Afropavo congensis) yang merupakan burung endemik di Republik Demokratik Kongo.

Bagaimana ciri-cirinya? Terdapat di Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia, sekilas fauna ini berbentuk seperti ayam. Mengutip Greeners.co (30/5/2017), pada merak jantan terdapat mantel, leher, dada dan punggung berwarna hijau keemasan bermotif sisik. Adapun penutup ekornya sangat panjang dan ketika dibuka akan membentuk kipas raksasa yang memiliki bulu mengkilap dengan bintik berbentuk mata yang khas. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Dari segi ukuran, merak jantan memiliki ukuran 180-250 cm. Meskipun ukurannya sangat besar, tapi merak hijau termasuk burung yang pandi terbang lo.

Sedangkan pada merak betina ciri-cirinya kurang mencolok, seperti warnanya yang kurang mengilap berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Mukanya memiliki aksen warna hitam di sekitar mata dan warna kuning cerah di sekitar kupingnya.Ukurannya pun lebih kecil dari merak jantan, yaitu sekitar 100-110 cm.

Ketika musim berbiak datang di bulan Agustus-Oktober, maka burung jantang akan menarik perhatian burung betina dan mengusir jantan lainnya dengan memamerkan bulu penutup ekornya. Bulu penutup ekornya itu akan dibuka hingga menyerupai kipas dengan bintik berupa bentuk mata. Tipe perkembangannya sendiri adalah harem, biasanya 1 ekor jantan hingga 5 ekor betina.

Baca juga:
Maleo, Burung Antipoligami
Ular Cabe Merah, Pembunuh Para Pembunuh

Burung betina lalu akan menetaskan tiga sampai enam telur berwarna kekuningan dan akan mengeraminya pada tumpukan daun dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Setelah menetas, anaknya pun akan terus berdekatan dengan induknya hingga musim kawin berikutnya.

Sedangkan dalam urusan makan, burung merak hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.

Habitat Merak Hijau

Hanya terdapat di Pulau Jawa, habitat merak hijau mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Merak hijau jarang terlihat di tengah hutan dan lebih sering terlihat di daerah hutan musim yang lebih terbuka dekat savana. Mereka pun tidur di atas pohon gundul yang tinggi.

Kamu dapat menemukan merak hijau di Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, serta Taman Nasional Meru Betiri yang membentang di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Meru Betiri.

Populasi burung merak hijau kini semakin merosot. Saat ini, jumlahnya pun nggak lebih dari 800 ekor. Dilansir Tempo.co (12/2/2015), berkurangnya populasi merak hijau ini disebabkan paling banyak karena adanya perburuan oleh manusia untuk diambil bulunya. Pasalnya, bulu merak yang indah tersebut kerap dijadikan untuk membuat perlengkapan kesenian Reog Ponorogo. Padahal di setiap dada atau penampang Reog membutuhkan sekitar 1.500 lembar bulu merak.

Selain itu, populasi burung merak hijau di alam juga semakin menurun dengan semakin banyaknya kawasan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian, perladangan, dan pemukiman penduduk. Kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia juga menjadi salah satu pemicu semakin langkanya buruk merak hijau.

Baca juga:
Mari Cegah Kepunahan Si Putih Elok dari Bali
Semoga Tokhtor Sumatera Belum Punah

Saat ini merak hijau berstatus fauna burung yang dilindungi. Menurut ICBP (The International Council for Bird Preservation), merak hijau sebagai jenis burung yang tergolong terancam secara keseluruhan (globally threatened), baik populasi maupun habitatnya. Sedangkan oleh Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Satwa dan Tumbuhan Liar (CITES) merak hijau dicantumkan ke dalam daftar Apendiks II. Artinya, merak hijau dari alam nggak bisa langsung diperdagangkan.

Ya, meskipun menjadi burung paling indah, ironisnya justru karena keindahan itu yang membawa petaka bagi kehidupan satwa langka dan dilindungi ini. (ALE/SA)

 

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo
Spesies: Pavo muticus

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: