BerandaIndie Mania
Rabu, 14 Jul 2020 18:00

Sisi Lain Polisi Hoegeng, Menggemari 'Musik Lautan Teduh' Sejak SMP

Foto repro Ensklopedi Kapolri Jenderal Polisi (purn) Hoegeng Imam Santoso (berdiri, tengah). (IDN Times/Anabel Yevina Mulyadi Wahyu)

Meski dikenal sebagai purnawirwarwan Polisi, Hoegeng juga layak dikenal sebagai musikus. Kecintaannya terhadap musik diawali saat dirinya masih belia. Lalu bagaimana perjalanan Hoegeng hingga bisa mendirikan Yayasan Musik Indonesia?

Inibaru.id - Akibat guyonan Gus Dur yang baru-baru ini viral, publik kini ramai membicarakan tentang Jenderal Hoegoeng. Tapi siapa sih Jenderal Hoegeng? Jenderal Polisi (purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan sosok legendaris yang menjabat sebagai Kapolri pada 1968-1971.

Berkat sosoknya yang jujur, tegas, bersahaja, dan antikorupsi, Hoegeng dikenal sebagai sosok legendaris dalam sejarah Indonesia. Namun, siapa sangka, dirinya nggak cuma berjasa terhadap institusi kepolisian, tapi juga berkontribusi di dunia musik.

Sang jenderal ini dikenal aktif bermusik sejak muda. Ihwal kesukaan itu mulai terlihat ketika dia membentuk grup musik Herrie Trappers saat duduk di bangku MULO (setingkat SMP). Dengan "band" bergenre Hawaiian itu, Hoegeng muda tampil di Societet Delectatio di Pekalongan, Jawa Tengah.

Jenderal Hoegeng semasa tua. (Media Indonesia)

Kecintaanya terhadap musik berlanjut saat Hoegeng melanjutkan studi di Yogyakarta dan kembali membentuk grup musik. Dari penampilannya di Societet yang tak jauh dari Keraton Yogyakarta, dirinya memperoleh honor sebesar 25 gulden.

Kariernya di kepolisian rupanya nggak juga menghentikannya menyelami dunia musik. Grupnya, The Hawaiian Senior, membuat namanya semakin masyhur.

Kecintaannya pada musik pulalah yang membawanya pada pengalaman nggak terduga, termasuk saat bertemu Merry Roeslani di Radio ALDO (Angkatan Laut, Darat danOedara), tempatnya mengisi suara sandiwara. Keduanya berpasangan dalam memerankan sandiwara radio Saidjah dan Adinda. Hubungan mereka berlanjut, dan berujung di pelaminan pada 31 Oktober 1946.

Potret Hoegeng saat menjabat di kepolisian. (Hops.id)

Musikalitas Hoegeng ini kemudian menghadirkan pelbagai diskusi dengan banyak orang. Sayang, acara musik yang digagas Hoegeng sempat dihentikan semasa Orde Baru berkuasa karena dianggap nggak mencerminkan musik asli Indonesia.

Hoegeng sempat mempertanyakan musik pop atau dangdut yang juga nggak asli dari Indoesia, tapi dia nggak pernah puas dengan jawaban yang diberikan.

"Dikira kalau saya nongol dan menyanyi di televisi, saya bisa memengaruhi orang-orang, sering heran kok sampai sekarang saya masih hidup," kata Hoegeng, seperti tertulis dalam narasi singkat soal sosok sang jenderal yang dirilis Kata Pahlawan, dikutip dari Medcom.id (10/3/2017). "Buat saya, ini larangan yang menggelikan."

Jenderal Polisi (purn) Hoegeng Imam Santoso. (Kompas.id)

Lewat TVRI, dia menyebarluaskan musik Hawaiian yang disebutnya sebagai "musik lautan teduh". Nggak berhenti pada The Hawaiian Seniors, Hoegeng juga sempat mendirikan Yayasan Musik Indonesia yang turut melahirkan bintang-bintang berkelas dunia pada era 1980-an.

Hoegeng akhirnya tutup usia pada 14 Juli 2004, tepat 16 tahun silam. Jadi, nggak hanya dikenal sebagai polisi jujur, sosok kelahiran Pekalongan, 14 Oktober 1921 rupanya punya andil di belantika musik Tanah Air, Millens! (Med/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: