BerandaIndie Mania
Rabu, 28 Apr 2020 08:00

Imbas Covid-19 pada Label Rekaman Independen

Diskografi lengkap rilisan Hema Label dapat diakses di situs Hemalabel.bandcamp.com (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Industri kreatif salah satu bidang yang terkena dampak besar dari wabah Covid-19. Label rekaman independen menjadi salah satu bagian dari industri kreatif yang terkena dampaknya.

Inibaru.id – Industri musik menjadi salah satu bidang yang terkena dampak mewabahnya Covid-19, baik itu yang arus utama maupun yang arus pinggir. Banyak agenda para musikus independen harus ditunda. Persiapan yang dilakukan berbulan-bulan sebelumnya sia-sia.

Grup musik indie-pop asal Yogyakarta, Grrrl Gang, misalnya. Mereka seharusnya tampil di salah satu festival musik bergengsi di Amerika Serikat, SXSW Festival pada 13-22 Maret 2020 kemarin. Namun, karena wabah Covid-19 menerjang seluruh dunia, mereka batal tampil di sana. Duh, sayang sekali, ya, Millens. Hal ini cukup berpengaruh juga pada beberapa rencana label rekaman di tingkat lokal.

“Kalau rilisan tidak ada (yang batal), hanya saja ada tur dari roster kami, Sunlotus. Sunlotus dijadwalkan melakukan tur pada April-Mei ini, tapi harus ditunda sampai kondisi pulih,” ucap Bagus Purwoko, pendiri dan pengelola label rekaman independen asal Bali, Hema Label melalui surat elektronik, (16/4).

Sunlotus adalah band asal Blora yang merilis album penuhnya, This Old House (2019) melalui Hema Label. Album ini menurut Whiteboard Journal adalah “Sebuah karya ambisius untuk bereksperimen demi seni dan kreasi.” Hm

Sunlotus, band asal Blora dan roster Hema Label, harus membatalkan jadwal tur karena wabah Covid-19. (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Namun, sebenarnya dampak wabah Covid-19 nggak terlalu besar pada label rekaman independen seperti Hema Label. Hal ini karena label rekaman independen memiliki pasar yang segmented dan mendirikan label ini bukan dijadikan sumber pemasukan utama. Bagus Purwoko sendiri adalah seorang desainer dan design director.

Roster Hema Label rata-rata adalah musikus eksperimental dan sound artist dari daerah yang kurang terekspos. Hal ini membuat mereka nggak terlalu sering tampil dan tujuan utama mereka adalah menghasilkan karya. Jika tampil pun, mereka lebih sering di acara tur yang mereka rancang sendiri atau acara khusus seperti pameran dan performance art di instalasi seni.

Musisi independen memang banyak yang tidak menjadikan musik sebagai sumber utama pemasukannya. Dalam wawancara di The Jakarta Post, Selasa (1/4), Daffa Andika dari Kolibri Rekords menyampaikan bahwa kebanyakan roster mereka adalah mahasiswa dan pekerja yang bermusik untuk selingan kegiatan. Maka dari itu, dampak turunnya jadwal manggung dan penjualan rilisan tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan mereka.

Untuk penjualan, Hema Label sedang berfokus pada distribusi digital atas rilisan-rilisannya. Mereka lebih banyak merilis melalui layanan digital streaming dan digital store Bandcamp.com.

“Potongannya tidak terlalu besar dan cukup fair menurut saya. Sangat cocok untuk band/artist indie dan experimental,” tambah Bagus. (Gregorius Manurung/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024