Inibaru.id - Lapar dan haus merupakan perasaan yang umum dirasakan orang saat tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selama sebulan penuh masyarakat muslim nggak makan dan minum dalam 14 jam tiap hari tentunya memberi dampak besar pada kondisi tubuh.
Bahkan di belahan utara dunia, Ramadan jatuh pada saat musim panas yang membuat matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat. Hal itu membuat masa puasa di sana mencapai 18 jam lebih dan akan mendekati 19 jam pada akhir Ramadan nanti.
Nah, perubahan gaya hidup yang terjadi selama bulan puasa, baik pola makan, tidur, dan kebiasaan sehari-hari itu juga menyebabkan terjadinya banyak perubahan di dalam tubuh kita. Perubahan itu disebut dengan fisiologi puasa.
Fisiologi puasa itu meliputi perubahan fisiologi (yang berhubungan dengan komposisi tubuh dan fungsi organ), hematologi (yang berhubungan dengan darah dan cairan), dan biokimia darah (yang berhubungan dengan elektrolit tubuh).
Lalu, pernahkah kamu bertanya, apa yang terjadi pada tubuh kita saat menjalankan puasa sebulan penuh ya? Menurut penjelasan para ahli, inilah yang terjadi pada tubuh jika berpuasa selama 30 hari.
Hari-Hari Awal adalah Bagian Tersulit
Dikutip dari BBC (17/5/2018), secara teknis tubuh manusia nggak berada dalam 'kondisi berpuasa' sampai sekitar delapan jam setelah mengkonsumsi makanan terakhir. Masa sekitar delapan jam itulah usus selesai berhenti menyerap gizi dari makanan yang dikonsumsi.
Setelah itu, tubuhmu mulai mengandalkan glukosa yang disimpan di hati dan otot untuk memberi energi. Lebih lama lagi, ketika cadangan glukosa itu habis, maka lemak tubuh yang menjadi sumber energi bagi manusia.
Ketika tubuh mulai membakar lemak, akan mendorong pengurangan berat badan, penurunan tingkat kolesterol, dan juga memperkecil risiko diabetes.
Namun anjloknya kadar gula darah juga menyebabkan tubuh melemah dan kelesuan. Itulah alasan kenapa kamu sering merasa sakit kepala, pusing, mual-mual, dan mulut berbau. Hal itu terjadi ketika tingkat kelaparanmu sedang pada masa terberatnya.
Hari 3-7 Hati-Hati Dehidrasi
Ketika tubuhmu mulai terbiasa dengan puasa, lemak akan diuraikan dan diubah menjadi gula darah. Selain itu, asupan cairan yang berkurang selama masa puasa harus diisi ulang pada masa selang antara puasa, karena kalau kamu nggak berkeringat bisa terjadi dehidrasi.
Sementara makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung kadar 'makanan berenergi' yang tepat, seperti karbohidrat dan lemak. Untuk menjaga keseimbangan gizi, konsumsilah protein, garam, dan tentu saja air.
Hari ke 8-15 akan Terbiasa
Pada tahap ketiga ini, kamu sudah bisa melihat peningkatan karena tubuh mulai menyesuaikan diri dengan puasa dan merasakan keuntungannya.
Seorang konsultan kedokteran di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge Dr Razeen Mahroof menjelaskan ada beberapa keuntungan dari puasa.
"Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering makan terlalu banyak kalori, yang bisa mencegah tubuh melakukan tugas-tugas lain dengan baik, seperti menyembuhkan diri sendiri. Hal itu diperbaiki pada masa puasa, dengan memungkinkan tubuh mengalihkan perhatian ke fungsi-fungsi lain."
Menurut Mahroof puasa bisa memberi manfaat baik bagi tubuh dengan memfasilitasi penyembuhan sendiri dan juga mencegah serta memerangi infeksi.
Hari ke 16-30 Detoksifikasi
Pada setengah masa terakhir Ramadan, tubuh sudah sepenuhnya beradaptasi dengan proses puasa. Usus besar, hati, ginjal, dan juga kulit menjalani periode detoksifikasi atau penetralan racun di dalam tubuh.
"Pada tahap ini, organ tubuh seharusnya sudah berfungsi pada kapasitas maksimum. Ingatan dan konsentrasi mungkin meningkat dan kamu juga mungkin memiliki tenaga lebih banyak," jelas Dr Mahroof.
"Tubuhmu nggak lagi berpaling pada protein untuk energi. Hal tersebut terjadi ketika berada dalam 'kelaparan' dan menggunakan otot untuk tenaga, yang terjadi pada puasa panjang yang berkelanjutan selama sejumlah hari dan minggu," tambahnya.
Itu dia respons tubuh saat kita menjalankan puasa sebulan penuh, Millens. So, selain jadi ladang ibadah, yuk jadikan puasa tahun ini waktu untuk membuat badan kita beristirahat dan memperbaiki organ-organnya. (Siti Khatijah/E07)