BerandaHits
Kamis, 13 Mar 2019 10:33

Pendaki Amatir Harus Didampingi Pemandu Bersertifikat Saat Naik Gunung?

Ilustrasi mendaki gunung. (Sakhanisa.wordpress)

Menanggapi banyaknya kecelakaan saat mendaki gunung, pengurus Pusat Bidang Keselamatan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia mengusulkan untuk menggunakan jasa pemandu bersertifikat bagi para pendaki yang nggak memiliki sertifikat latihan dasar pendakian.

Inibaru.id – Mendaki gunung bukanlah sebuah hobi yang mudah dilakukan. Banyak hal yang harus dipersiapkan termasuk mengenal medan yang akan didaki. Sedikit saja ceroboh, kecelakaan hingga kematian harus ditanggung para pendaki.

Dilansir Kompas.com, Senin (11/3/2019), data Badan SAR Nasional (Basarnas) menunjukkan, angka kecelakaan gunung terus melambung dari tahun ke tahun. Sebagian besar diakibatkan minimnya pengetahuan maupun pengawasan terhadap wisata pendakian.

Pengurus Pusat Bidang Keselamatan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Wisnu Wiryawan, mengatakan salah satu hal yang dapat mengatasi masalah ini ialah pemakaian jasa pemandu bersertifikat bagi para pendaki amatir atau pendaki yang belum memiliki satu pun sertifikat latihan dasar pendakian.

Dengan begitu, mereka yang hendak mendaki gunung-gunung di bawah pengawasan taman nasional diwajibkan menggunakan jasa pemandu. APGI mengusulkan hal ini ditetapkan sebagai standar nasional dari pemerintah.

“Mereka nantinya akan punya kewajiban menggunakan guide yang tersertifikasi setelah standar nasional ini ditetapkan. Jadi, ketika dia pengin naik gunung, tapi tidak punya tanda pelatihan, maka pihak taman nasional akan memberikan guide-nya. Karena itu artinya dia tidak punya skill mountaineering,” kata Wisnu.

Kebijakan ini memang bagus ya, sobat Millens. Selain dapat pengawasan selama pendakian, pendaki juga dapat belajar langsung dari ahlinya. Namun, pendampingan itu tentu saja membutuhkan biaya tambahan sehingga pendaki harus berpikir ulang. Bagaimana pendapatmu? (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025