BerandaHits
Rabu, 24 Okt 2017 08:19

Cek Fenomena Tiga Puting Beliung Bersamaan Menerjang Kepulauan Seribu

Fenomena tiga puting beliung yang menerjang Kepulauan Seribu (Okezone)

Munculnya tiga puting beliung yang berjejeran ini dianggap sebagai tanda perubahan iklim akibat dari kerusakan alam dan keseimbangan sistem bumi

Inibaru.id - Fenomena puting beliung yang mirip dengan angin tornado menerjang Kepulauan Seribu viral di media sosial setelah Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengunggah foto fenomena ini di akun Twitter pribadinya.

“Tiga puting beliung muncul bersamaan di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Alam sudah berubah. Cuaca ekstrem semakin meningkat,” cuit Sutopo di akun Twitter-nya @Sutopo_BNPB.

Meskipun puting beliung termasuk sering terjadi di Indonesia, munculnya tiga puting beliung yang menerjang satu kawasan secara bersamaan sangatlah jarang terjadi. Menurut Deputi Bidang Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prabowo Rahadi, fenomena ini disebut sebagai watersprout.

Baca juga:
Ribuan Ikan Nila Mendadak Mati di Mukomuko
50 Ribu Lebih Santri Baca Kitab Kuning Pecahkan Rekor Muri

Watersprout adalah pusaran kuat yang berbentuk kolom, tiang, atau corong air yang muncul dari dasar awan berjenis kumulus atau kumolunimbus di atas perairan. Bentuknya yang seperti corong atau tiang inilah yang membuatnya mirip dengan angin tornado berukuran kecil. Fenomena ini terjadi di area perairan yang mengalami pemanasan kuat sehingga menyebabkan penguapan yang sangat tinggi. Uap air di udara dengan jumlah tinggi inilah yang membentuk awan kumolunimbus. Hanya saja, terdapat perbedaan suhu pada dasar awan yang memicu terbentuknya pusaran angin.

“Kejadian watersprout terjadi pada dasar awan kumolunimbus yang besar dengan dasar awan yang suhunya tidak merata, sehingga terjadi pusat-pusat sistem tekanan rendah yang dapat memicu terbentuknya aliran pusaran dari udara sekitar dasar awan menuju pusat sistem tekanan rendah (di dasar awan tersebut). Begitu kuatnya pusaran tersebut, pusaran itu dapat menjulur dari dasar awan ke permukaan di bawahnya (perairan) sehingga permukaan di bawahnya dapat tersedot oleh pusaran dan naik ke atas” ungkap Rahadi sebagaimana dikutip dari Liputan6 (23/10).

Baca juga:
Sindrom Sleeping Beauty Dipicu oleh Gigitan Lalat?
Si Putri Tidur Terlelap Belasan Hari

Fenomena ini kerap muncul pada kondisi musim peralihan antara musim kemarau ke musim penghujan. Biasanya, fenomena ini terjadi saat pagi menjelang siang karena saat itulah pemanasan yang sangat kuat terjadi di permukaan laut.

Sutopo menyebut munculnya tiga puting beliung yang berjejeran ini sangat jarang terjadi di wilayah tropis. Ia pun menganggap hal ini adalah tanda akan perubahan iklim yang terjadi akibat rusaknya lingkungan dan kesimbangan sistem bumi.

Beruntung, puting beliung yang terjadi dekat dengan Pulau Opak dan belakang Pulau Kaliage ini tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan bangunan karena pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni. (AW/SA).

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: