BerandaHits
Rabu, 26 Jan 2021 17:00

Tidak Mengandalkan Kekuatan Fisik, Mengapa Catur Termasuk Olahraga?

Catur termasuk dalam cabang olahraga. (Pixabay/Klimkin)

Beda dengan berlari, berenang, atau bersepeda, catur nggak terlihat seperti permainan yang mengandalkan kekuatan atau ketahanan fisik. Namun, meski terlihat hanya duduk-duduk dan menggerakkan bidak, kenapa catur termasuk cabang olahraga?

Inibaru.id – Komite Olimpiade Internasional mengakui catur sebagai salah satu cabang olahraga. Bahkan, permainan papan dua orang ini sudah dipertandingkan di Asian Games 2006 dan 2010. Padalah, dibanding olahraga lain, catur bukanlah olahraga yang mengandalkan "olah raga".

Yap, pemain catur nggak dituntut untuk cepat, kuat, atau tangkas, laiknya cabang olahraga (cabor) seperti bersepeda, berenang, atau lari. Seorang pecatur bahkan mungkin nggak perlu berkeringat karena yang mereka lakukan hanyalah duduk di hadapan papan persegi ukuran 8x8 kotak.

Lalu, kenapa catur disebut olahraga? Hm, sebelum membahas lebih jauh alasan mengapa catur masuk kategori olahraga, kamu sebaiknya mengetahui tentang efek samping dari berpikir pada tubuh.

Kamu mungkin pernah mendengar omongan tentang terlalu banyak yang dipikirkan akan membuat berat badan menyusut. Rupanya, kata-kata itu ada benarnya. Kepikiran banyak hal (banyak pikiran) bisa membuat tubuh mengalami stres.

Permainan catur membuat kita stres yang bisa mengakibatkan penurunan berat badan. (Pixabay/Jan Vasek)

Nah, stres akan memengaruhi kondisi tubuh. Hormon adrenalin dan kortisol akan dilepas dalam jumlah yang lebih banyak. Sementara, berdasarkan sebuah penelitian, hormon-hormon ini bisa memengaruhi nafsu makan dengan signifikan.

Kortisol, misalnya, bisa membuat tubuh menurunkan fungsi sistem pencernaan, sistem imun, serta sistem reproduksi. Selain itu, stres juga akan memicu gangguan pencernaan seperti sakit perut, iritasi usus besar, penyakit mag, diare, atau bahkan sembelit.

Selain itu, berpikir keras rupanya juga mengeluarkan banyak tenaga karena saat itu otak menggunakan 20-25 persen energi tubuh. Maka, nggak heran kalau seorang pecatur yang mengandalkan otak untuk atur strategi dan taktik dikatakan mengeluarkan energi ribuan kalori dalam sekali permainan.

Bakar Lebih Banyak Kalori

Banyak pikiran, sebagaimana saat bermain catur, bisa mempengaruhi tubuh dengan signifikan. (Flickr/Ian T McFarland)

Dikutip dari Men's Health, neurolog di Universitas Standford Robert Sapolsky mengatakan, para grandmaster bisa membakar 6.000 hingga 7.000 kalori dalam sebuah rangkaian kompetisi catur. Oya, grandmaster (GM) adalah sebutan untuk juara dunia dalam dunia catur.

Berat badan GM Analotoly Karpov dikabarkan turun hingga sembilan kilogram selama berada dalam Kejuaraan Catur Dunia 1984 di Moskwa, Rusia. Hal serupa juga dialami Rustam Kasimdzhanov, yang mengalami penurunan berat badan hingga 7,7 kilogram setelah enam kali bermain catur pada 2004.

Dibanding olahraga fisik seperti berenang atau berlari, permainan catur dipercaya mengeluarkan energi lebih besar. GM Mikhail Antipov tercatat membakar 560 kalori dalam waktu dua jam bermain catur. Ini lebih besar dari berlari di treadmill selama dua jam yang "hanya" membakar 500-an kalori.

Catur bisa membakar kalori yang sangat banyak dalam tubuh. (Flickr/ Eigenberg Fotografie)

Sapolsky mengatakan, saat seorang pemain catur bertanding, dia cenderung mengalami stres yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Laiknya olahraga fisik, pecatur juga mengalami kontraksi otot yang bahkan sangat intens.

Sementara, ahli saraf dari Universitas Washington Marcus Rachel mengungkapkan, stres saat bertanding juga membuat detak jantung semakin kencang. Pecatur bisa bernapas tiga kali lebih cepat ketimbang kondisi normal untuk memproduksi lebih banyak oksigen.

Jika kamu bernapas lebih cepat saat bersepeda atau berlari, kondisi serupa juga dialami seorang pecatur. Maka, adakah cara untuk mengatakan bahwa catur bukanlah olahraga? (Kom/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: