Inibaru.id – Menikmati waktu santai dengan secangkir espresso mungkin bisa menjadi me time yang sangat menyenangkan buat kamu. Tapi, sudah tahu belum kalau kopi espresso bisa bikin kolesterolmu naik? Kadar kolesterol dalam kopi ini dipengaruhi oleh proses pembuatannya. Espresso merupakan istilah untuk kopi yang diseduh dengan tekanan tinggi.
Hasil studi yang diterbitkan di jurnal Open Heart mengemukakan bahwa espresso memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi. Efeknya pun lebih kuat pada laum laki-laki dibanding perempuan. Alasannya, kopi ini memiliki bahan kimia bernama cafestol dan kahweol. Keduanya dikaitkan dengan kadar kolesterol "jahat" LDL yang lebih tinggi.
Nah, kopi French press atau kopi plunger memiliki kandungan senyawa peningkat kolesterol yang lebih tinggi dibanding filtered coffee. Di dalam espresso, senyawa tersebut ditemukan dalam jumlah menengah, meskipun data terkait asupan minuman ini dan kadar kolesterolnya masih terbatas.
Guna menentukan apakah meminum espresso memengaruhi kadar kolesterol seseorang, para peneliti di Norwegia tersebut memantau data dari lebih dari 20 ribu orang berusia 40 tahun ke atas. Hasilnya, ditemukan fakta kalau peserta yang minum tiga sampai lima cangkir espresso setiap hari, kolesterol totalnya meningkat dengan efek lebih besar pada laki-laki.
Penelitian itu juga mengungkapkan, minum enam cangkir kopi seduh atau lebih setiap hari dikaitkan dengan peningkatan kolesterol total baik pada perempuan maupun laki-laki. Kemudian, meminum enam atau lebih cangkir filtered coffee setiap hari hanya dikaitkan dengan kadar kolesterol total yang lebih tinggi pada perempuan, tapi nggak demikian pada laki-laki.
Tips minum kopi namun kadar kolesterol tetap aman
Mungkin, bagi pencinta kopi temuan di atas terlihat mengerikan. Tapi, bukan berarti kamu nggak boleh minum kopi sama sekali. Kamu masih bisa tetap minum kopi dua cangkir setiap hari.
FYI, ahli diet kardiologi di Entirely Nourished, Michelle Routhenstein, MS, RD mengungkapkan bahwa kunci utama dari penelitian tersebut ialah untuk mengurangi konsumsi espresso menjadi nol hingga dua cangkir per harinya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol kamu.
Routhenstein berpendapat, terdapat maksimal 30 kali lebih banyak senyawa yang punya peranan dalam peningkatan kolesterol jika biji kopi nggak disaring terlebih dahulu diibandingkan dengan kopi yang dikonsumsi dengan cara disaring (filtered coffee).
Dia juga menambahkan, kopi berkafein adalah stimulan dan berpotensi meningkatkan tingkat tekanan darah serta menyebabkan palpitasi jantung seperti fibrilasi atrium bagi sebagian orang. Hm, ngeri ya?
Soal jumlah konsumsi yang direkomendasikan, Routhenstein mengatakan bahwa itu tergantung bagaimana riwayat medis seseorang. Tapi, buat sebagian besar orang dewasa, jumlah kolesterol total harus kurang dari 200 mg/dL, dengan LDL (kolesterol jahat) kurang dari 100 mg/dL, dan HDL (kolesterol baik) lebih banyak dari 40 mg/dL. Kemudian untuk anak-anak, kolesterol total harus kurang dari 170 mg/dL, LDL kurang dari 110 mg/dL, dan HDL lebih besar dari 45 mg/dL.
Perlu kamu ingat, mempunyai kadar kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko kondisi kesehatan seperti penyakit jantung dan serangan jantung
Jadi, menurut saran Routhenstein, kamu jangan cuma meminum kopi, namun harus tetap fokus mengatur konsumsi makanan. Ini yang akan membantu melindungi jantung dan menurunkan kadar kolesterol. Yang bisa kamu lakukan, membatasi asupan natrium dan lemak jenuh serta mengonsumsi lebih banyak serat larut.
Selain itu, berolahraga dan mengutamakan kualitas tidur pun juga menjadi kunci untuk menjaga kesehatan jantung.
Gimana, apa minatmu pada espresso menurun karena studi di atas apa masih cinta nih, Millens? (Kom/IB21/E07)