BerandaHits
Sabtu, 29 Jan 2021 13:23

Ternyata, Ini Alasan Bentuk Obat Nyamuk Bakar Spiral

Bentuk obat nyamuk yang spiral ternyata punya asal-usul. (YouTube/AlaskaGranny)

Kamu pernah menyadari nggak kalau obat nyamuk bakar bentuknya spiral seperti ular yang sedang melingkar. Ternyata, ada alasan di balik bentuk yang sangat unik ini. Apa ya maknanya?<br>

Inibaru.id - Millens, kamu pernah penasaran nggak mengapa bentuk obat nyamuk bakar spiral? Meski asapnya terkadang cukup mengganggu, realitanya obat nyamuk bakar masih dijadikan pilihan banyak orang agar nggak digigit serangga pengisap darah ini. Hanya, kamu penasaran nggak sih mengapa bentuknya bisa unik seperti itu?

Jika dibandingkan dengan jenis obat nyamuk lainnya seperti elektrik atau semprot, harga obat nyamuk bakar juga lebih terjangkau. Selain itu, kalau kamu membutuhkan penghalau nyamuk saat berada di luar rumah, obat nyamuk bakar tentu bakal lebih efektif. Asapnya yang cukup tebal bisa memberikan perlindungan lebih besar.

Hanya, sebenarnya apa sih alasan obat nyamuk bakar bentuknya spiral?

Kalau kamu pikir bentuk spiral ini dibuat karena alasan estetik atau mode, kamu salah Millens. Ternyata, alasan dari bentuk spiral ini lebih ke fungsi. Oh iya, sebagai informasi, orang yang menciptakan obat nyamuk spiral ini adalah laki-laki Jepang bernama Eichiro Ueyama. Dulu, sebutan untuk obat nyamuk bakar adalah dupa nyamuk.

Ueyama terlahir dari keluarga petani jeruk. Hanya, saat beranjak dewasa, dia pindah ke Tokyo. Di kota inilah, dia melakukan penelitian tentang dupa nyamuk yang habis dalam waktu yang cepat.

Ilustrasi - Ular melingkar jadi inspirasi Ueyama dalam membuat obat nyamuk bakar berbentuk spiral. (Pixabay)<br>

Dupa nyamuk ini sebenarnya sudah ada sejak 1890. Bahan baku dari obat nyamuk ini adalah bubuk Prytherum yang berasal dari tanaman bunga dari family Asteraceae. Hanya, bentuk dupa ini mirip dengan dupa yang biasa kamu temukan di kuil-kuil, yakni batangan. Dupa nyamuk ini pun cenderung mudah patah dan cepat habis jika ada angin yang kencang.

Ueyama mencari cara agar dupa nyamuk ini nggak cepat habis. Nah, istrinya kemudian menemukan seekor ular yang sedang melingkar di halaman rumahnya. Saat menceritakan hal ini kepada Ueyama, Ueyama kemudian terinspirasi untuk membuat dupa nyamuk dengan bentuk melingkar seperti ular. Hal ini disebabkan oleh panjang dupa yang terbakar sebenarnya jauh lebih panjang dibandingkan dengan dupa nyamuk lurus.

Tercatat, pada 1902, obat nyamuk bakar dengan bentuk spiral mulai dijual di pasaran. Beda dengan dupa nyamuk biasa yang cepat habis, obat nyamuk spiral ini bisa bertahan hingga enam jam.

Ternyata, kisah bentuk obat nyamuk bakar yang spiral ini unik juga, ya Millens. Omong-omong, kamu masih memakainya di rumah nggak, nih? (Ind/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024