BerandaHits
Kamis, 12 Jul 2023 16:10

Temu Akbar Penghayat Kepercayaan dalam Festival Budaya Spiritual

Para penghayat kepercayaan di Jawa Tengah bakal dipertemukan dalam Festival Budaya Spiritual. (Tribun/Rendika Ferri Kurniawan)

Direktorat Jenderal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Kemendikbudristek menggandeng Pemeritah Kota Surakarta untuk menggelar Festival Budaya Spiritual. Dalam festival ini, para penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Jawa Tengah bakal bertemu.

Inibaru.id – Membangun kesadaran masyarakat terhadap keberagaman agama dan aliran kepercayaan bukanlah hal yang mudah. Ini mustahil jika nggak mendekat kepada masyarakat.

Untuk itu, Direktorat Jenderal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Kemendikbudristek bersama Pemeritah Kota Surakarta bakal menggelar Festival Budaya Spiritual. Nah, di sini para penghayat kepercayaan di Jawa Tengah terhadap Tuhan yang Maha Esa bakal dipertemukan.

"Dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap keberagaman dan keragaman berekspesi bersama Pemkot Surakarta mengangkat potensi tersebut khususnya di wilayah Solo Raya dan Jawa Tengah," kata Direktur KMA Sjamsul Hadi dalam konferensi pers Festival Budaya Spiritual melalui Zoom, Rabu (12/7).

Nantinya, Festival Budaya Spiritual ini bakal digelar pada 17-19 Juli 2023 di Surakarta, Jawa Tengah. Tapi, mengapa Surakarta terpilih menjadi lokasinya?

Kata Sjamsul, penentuan ini berdasarkan survei Setara Institute pada 2022. Jadi, Surakarta memiliki tingkat toleransi yang tinggi, inklusi, dan sarat keberagaman.

Bukan cuma itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Manggar Sari Ayuati membeberkan bahwa jumlah penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Masa Esa di Jawa Tengah sangat besar. Paling banyak tersebar di Banyumas, Cilacap, dan Boyolali.

"Jateng banyak kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat. Jadi, istilahnya ilmu kejawen. Jadi, memang pusat budaya spiritual ada di Jogja dan Solo," kata Manggar.

Lantaran alasan-alasan itulah Sjamsul merasa perlu memulai gerakan merawat keberagaman dengan mengawalinya dari Kota Surakarta. Namun, pihaknya sudah mendorong berbagai upaya di berbagai kota mulai dari wilayah barat, tengah, dan timur.

"Kita sebagai manusia, sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa bisa hidup berdampingan dengan damai sehingga toleransi keragaman ini bisa terwujud," tutur Sjamsul.

Rangkaian Acara

Kini, para penganut kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa bisa memiliki KTP yang sesuai. (Tempo/Prima Mulia)

Rangkaian Festival Budaya Spiritual yang disusun oleh Direktorat KMA dan Pemerintah Kota Surakarta adalah sebagai berikut.

  1. 17 Juli - Nyekar ke makam Mangkunegaran I Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa;
  2. 18 Juli – Sarasehan dengan mengundang narasumber dan penghayat kepercayaan, pameran UMKM milik para penghayat kepercayaan. Untuk malam harinya, yaitu 1 Sura ada kegiatan mendekatkan diri kepada sang Pencipta;
  3. 19 Juli - Ruwatan Sukerta, pagelaran wayang Ki Purbo Asmoro dengan judul Bimo Rahayu, dan penyerahan KTP untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Sebagai informasi, saat ini, tercatat ada 9.770 penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Jawa Tengah. Namun yang beralih KTP-nya menjadi penghayat kepercayaan baru 2.203 orang.

"Nanti penyerahan akan diberikan langsung oleh Gubernur Jateng, Wali Kota Solo, dan Direktur Kebudayaan," beber Sjamsul.

Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menyambut baik Festival Budaya Spiritual di tempatnya. Dia mengaku nggak kaget jika kotanya dipilih.

"Apa yang akan dilaksanakan di Surakarta saya kira sudah berjalan semuanya dan sudah menjadi icon-nya Kota Surakarta masuk dalam kalender event termasuk apa yang terjadi di Keraton Surakarta," ungkap dia.

Gimana, yuk ah capcus datang ke festival keren ini, Millens. Siapa pun boleh datang kok! (Siti Zumrokhatun/E10)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Pertemukan Penghayat Kepercayaan, Festival Budaya Spiritual Bakal Digelar di Solo.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: