BerandaHits
Senin, 19 Nov 2017 00:42

Tahap II, Bank Dunia Kembali Pinjami Indonesia Rp 4,05 T

World Bank menyetujui pinjaman sebesar Rp 4,05 triliun kepada Indonesia. (Stluciatimes.com)

Bank Dunia kembali menggelontorkan pinjaman kedua dari tiga rangkaian yang diperuntukkan untuk mendukung reformasi fiskal Indonesia.

Inibaru.id – Pinjaman sebesar 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,05 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS) untuk Indonesia telah disetujui Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia. Utang ini akan digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas belanja pemerintah, administrasi pendapatan, dan kebijakan perpajakan, sebagaimana dilansir dari Liputan6, Sabtu (18/11/2017).

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A Chaves menilai, reformasi fiskal perlu diteruskan agar Indonesia dapat memenuhi aspirasinya. Merancang dan menerapkan kebijakan perpajakan dan belanja yang efektif, lanjutnya, akan meningkatkan taraf hidup keluarga miskin dan rentan.

"Sistem perpajakan yang lebih efisien dan adil akan memberikan sumber daya lebih baik kepada pemerintah untuk menyediakan layanan seperti kesehatan, bantuan sosial, dan infrastruktur," ungkap Chaves, Sabtu (18/11).

Ia menambahkan, rasio pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah salah satu yang terendah di Asia Timur dan Pasifik. Tingkat kepatuhan yang rendah saat ini mengakibatkan adanya kesenjangan pendapatan.

Baca juga:
Jokowi Kritik Praktik Politik Tanpa Etika
Ngunduh Mantu, Tujuh Kereta Kencana Plus Kusirnya Diboyong Jokowi ke Medan

"Rancangan kebijakan pajak yang kurang optimal menyebabkan keterbatasan basis pajak dan sulitnya pengelolaan," tuturnya.

Sementara, Ekonom Utama Bank Dunia Hans Anand Beck menilai, tanpa reformasi besar dalam pengumpulan pendapatan, rasio pendapatan terhadap PDB Indonesia mungkin akan tetap berada pada tingkat yang rendah lantaran terus berlanjutnya harga komoditas yang moderat.

"Ini akan sangat membatasi ruang fiskal untuk pembelanjaan prioritas pembangunan," tegasnya.

Pinjaman Reformasi Kebijakan Pembangunan Kedua (Second Fiscal Reform Development Policy) mendukung reformasi pemerintah untuk memperbaiki pengumpulan pendapatan dengan memperluas basis pajak dan memperbaiki tingkat kepatuhan bagi pembayar pajak individu dan perusahaan.

Pembuatan anggaran jangka menengah yang lebih banyak, proses pengadaan barang yang lebih dini, juga pemantauan belanja daerah akan mendukung efisiensi dan efektivitas belanja publik, termasuk untuk kesehatan, belanja modal infrastruktur, dan bantuan sosial.

Baca juga:
Kasus KTP-el, Nazaruddin Yakin Ganjar Pranowo Terima Uang
Kisah Setnov sebelum Kecelakaan: Mondar-mandir di Istana Bogor

Pembiayaan ini merupakan yang kedua dari tiga rangkai pinjaman yang diperuntukkan untuk mendukung reformasi fiskal Indonesia.

Pinjaman pertama mendukung reformasi yang mencakup alokasi yang lebih besar untuk program bantuan kesehatan dan bantuan sosial, serta mengurangi pengecualian PPN untuk beberapa barang konsumsi. Pinjaman itu juga telah membantu keluarga berpenghasilan rendah agar keluar dari kemiskinan.

Dukungan Bank Dunia bagi reformasi fiskal Indonesia merupakan komponen penting Kerangka Kemitraan Negara dari Grup Bank Dunia di Indonesia, yang memberi fokus pada prioritas pemerintah dengan dampak perubahan yang besar.

Pinjaman kebijakan pembangunan ini dibangun berlandaskan reformasi fiskal yang didukung oleh program Bank Dunia lainnya yang terkait dengan pengelolaan keuangan publik. Pinjaman ini disiapkan di bawah kerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui Agence Française de Développement. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024