BerandaHits
Sabtu, 2 Mar 2018 16:43

Sensor Patung Telanjang, Facebook Minta Maaf

Venus von Willendorf, patung yang disensor saat gambarnya diunggah di Facebook (Austria-Forum.org)

Warganet kesal karena Facebook justru menyensor patung telanjang yang bersejarah. Padahal banyak konten kontroversial lain yang justru dibiarkan begitu saja.

Inibaru.id – Juru bicara Facebook secara resmi meminta maaf karena telah salah menyensor unggahan yang menunjukkan "Venus von Willendorf", patung perempuan telanjang setinggi 11 sentimeter yang sudah berusia sekitar 30 ribu tahun. Sebelumnya, Facebook dikritik lantaran menganggap peninggalan bersejarah itu sebagai "pornografi berbahaya".

Seperti ditulis Detik.com, Jumat (2/3/2018), kasus itu bermula tatkala Laura Ghianda, seniman asal Italia, mengunggah foto patung yang ditemukan pada awal abad ke-20 di Willendorf, Austria, ini di akun Facebook-nya pada Desember 2017 lalu. Unggahan ini kemudian menjadi viral.

Baca juga:
Para Menteri Jokowi Ikut Ngeband di Java Jazz Festival 2018
Tiket Kereta Gratis untuk Pelanggan Setia KAI Purwokerto

Entah gimana ceritanya, Facebook kemudian justru menyensor unggahan foto tersebut dan melabelinya sebagai konten “pornografi berbahaya.” Ghianda nggak terima dengan tindakan penyensoran ini. Menurutnya, tindakan Facebook itu merupakan bentuk “perang terhadap budaya manusia dan intelektualisme modern” yang nggak bisa diberi toleransi.

Pada Rabu (28/2), The Natural History Museum (NHM) di Wina, Austria, juga mengemukakan keberatan atas kebijakan penyensoran oleh Facebook ini. Terlebih, patung yang merupakan simbol kesuburan tersebut merupakan ikon museum dan menjadi penggambaran perempuan prasejarah yang paling terkenal di dunia.

“Tidak ada alasan untuk menutupi 'Venus von Willendorf' dan menyembunyikan ketelanjangannya, baik itu di museum ataupun di media sosial,” tegas Christian Koeberl, Direktur NHM.

Menanggapi protes yang terus bermunculan dari warganet di seluruh dunia, Facebook pun meminta maaf pada Kamis (1/3) lalu. Juru bicara Facebook menjelaskan, mereka memang melarang penggambaran ketelanjangan dan tidak menyarankan ketelanjangan. Hanya saja, pengecualian akan diberikan pada patung-patung.

Baca juga:
Hanya 261 Ribu Ton Beras Impor yang Masuk Gudang Bulog
Resmi Dilantik, Heru Winarko Jadi Kepala BNN

Sebelumnya, Facebook juga kerap mendapatkan kritik karena nggak konsisten dalam melakukan pelarangan atau penyensoran konten tertentu mengingat masih banyak konten kontroversial yang justru dibiarkan begitu saja.

Urusan sensor-menyensor memang masih menjadi hal yang kontroversial ya Millens, apalagi jika diterapkan di Indonesia. Bagaimana menurutmu? Mari kita diskusikan! (AW/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: