BerandaHits
Senin, 18 Des 2022 11:03

Sejarah Kecap Manis di Indonesia, dari Budaya Tiongkok atau Romawi?

Kecap sudah dikenal sejak 300 SM (Freepik via Solopos)

Menambahkan kecap manis pada masakan memang membuat cita rasa khasnya makin keluar. Meski digunakan di banyak makanan tradisional Indonesia, kecap berasal dari bangsa lain. Kira-kira dari mana bumbu ini datang?

Inibaru.id – Makan satai kurang lengkap rasanya tanpa kecap manis. Tapi kira-kira dari mana asal kecap manis? Apakah bumbu ini asli dari Indonesia?

Menjadi salah satu bumbu andalan untuk melezatkan aneka makanan khas Indonesia, kecap manis ternyata merupakan sejarah masuknya budaya Tionghoa di Nusantara. Penasaran? Yuk simak ulasan proses masuknya bumbu yang sudah eksis ratusan tahun lalu ini!

Sejarah Kecap Manis di Indonesia

Tahu nggak kalau bumbu serupa sudah dikenal di Romawi sebelum Tiongkok? Orang Romawi menyebutnya dengan liquamen.

Fungsinya sama seperti sekarang yaitu menambah rasa makanan. Liquamen ini terbuat dari teri, cuka, minyak, dan merica.

Satai kurang lengkap tanpa kecap, betul nggak? (Cookpad)

Melansir Bobo (18/12) pada 1690, bangsa Tiongkok baru menciptakan bumbu serupa dan disebut ke’tsiap. Awalnya rasanya sama dengan liquamen ini. Bisa jadi bahan pembuatnya memang sama. Tapi kemudian semakin banyaknya bahan makanan yang ditemukan, ke'tsiap mulai dibuat dengan bahan baku kacang kedelai hitam.

Ketika ekspansi bangsa Tiongkok ke Asia Tenggara, bumbu ini juga nggak ketinggalan. Bukan cuma buat mengobati rindu pada masakan kampung halaman, mereka juga menjualnya untuk bertahan hidup.

Saat itu, ke'tsiap dipasarkan di kawasan Melayu, seperti Singapura dan Indonesia hingga ke Thailand, Filipina, dan Indonesia.

Awalnya yang dibawa adalah kecap asin (soy sauce) atau ke’tsiap untuk ditukarkan dengan hasil bumi dan olahan khas Indonesia.

Sayangnya, orang-orang Jawa khususnya nggak terlalu menyukai kecap asin. Akhirnya, mereka menambahkan gula kelapa ke dalam kecap asin sehingga rasanya menjadi manis.

Rasanya yang pas di lidah masyarakat Jawa membuat kecap populer. Kesulitan pelafalan ke’tsiap membuat masyarakat menyebutnya kecap.

Rasa kecap ini lama kelamaan berkembang menyesuaikan selera masyarakat Indonesia. Jadi, mungkin bahannya nggak lagi sama seperti kali pertama dibuat.

Meski begitu, kamu setuju nggak kalau kecap memang bikin beberapa masakan khas Indonesia makin laziz, Millens? Etapi, menurutmu kecap berasal dari Tiongkok atau Romawi nih? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025

'Asura', Serial Keluarga Terbaru dari Koreeda Hirokazu

17 Jan 2025

Memasak Wajik untuk Hajatan; Lelaki Mengaduk, Perempuan Meracik

17 Jan 2025

Setelah Jadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional, Apa Langkah Lestari Moerdijat Selanjutnya?

17 Jan 2025

Untuk Mental yang Lebih Sehat, Ayo Lakukan Decluttering di Rumah!

18 Jan 2025

BPS: Pengeluaran Harian Lebih dari Rp20 Ribu Nggak Tergolong Orang Miskin

18 Jan 2025

Swedia Kembali Gunakan Buku Cetak untuk Pendidikan

18 Jan 2025

Jalan Kaki Seru bareng Komunitas Mlaku Magelang

18 Jan 2025

Lebih Nyaman, Tiga KA di Daop 4 Semarang Beroperasi dengan Sarana Terbaru

18 Jan 2025

Memahami 'Dark Feminine Energy'; Apakah Baik Dimiliki Perempuan?

18 Jan 2025

Sajian Khas Imlek, Berapa Lama Kue Keranjang Bisa Awet?

19 Jan 2025

Membesuk Penjara Mlaten Semarang, si Tua Renta yang Sekarang Malih Rupa

19 Jan 2025

Mengapa Saat Hujan Kita Pengin Makan Mi Kuah?

19 Jan 2025

Healing Seru dengan Main ke Green Kayen Yogyakarta

19 Jan 2025

Tangan Istimewa Rory Delap dan Pratama Arhan di Dunia Sepak Bola

19 Jan 2025

Menilik Tradisi Nyadran Rejeban Plabengan di Lereng Gunung Sumbing

19 Jan 2025