BerandaHits
Senin, 16 Jul 2023 17:00

Sailor Fuku, Seragam Sekolah Jepang yang Populer di Dunia

Seragam sailor fuku yang dipakai para siswi di Jepang. (Wikipedia/Gorgo)

Seragam sekolah khas Jepang yang satu ini sering kamu lihat di anime atau film Jepang. Sebutannya adalah sailor fuku. Seperti apa ya sejarah dari seragam yang unik ini?

Inibaru.id – Film-film Jepang dan anime, terutama yang bergenre School, acap menggambarkan para karakternya mengenakan seragam sekolah dengan model yang sangat khas, yakni mirip pakaian pelaut. Dalam pelbagai event jejepangan, seragam ini hampir selalu nongol di panggung cosplay.

Orang Jepang menyebutnya Sailor Fuku. Salah satu ciri khas seragam khusus perempuan ini adalah berkerah lebar laiknya seragam kelasi (pelaut berpangkat terendah) dengan 1-2 garis di pinggiran kerah. Biasanya, warna kerah lebih mencolok ketimbang warna bajunya.

Japanesestation (16/6/2020) menulis, Sailor Fuku diperkenalkan oleh Elizabeth Lee pada 1921. Jepang sejatinya mempunyai berbagai macam jenis seragam sekolah, di antaranya suspender, vest atau sweater, blazer, gakuran dan sailor. Namun, rancangan terakhir itulah yang paling populer.

Sailor Fuku biasanya dipakai para siswa di sekolah perempuan. Hal ini sesuai dengan sejarah seragam tersebut yang diinisiasi Elizabeth Lee saat dirinya menjadi pimpinan di sekolah khusus putri Fukuoka Women’s College (Fukuoka Jo gakuen).

Menggantikan Kimono

Sailor fuku versi pertama yang dikenakan siswa sekolah pada 1928. (Wikipedia/Tanaka Masako)

Ide untuk merancang seragam sekolah dengan pola sailor muncul saat Elizabeth Lee teringat pada kegiatan pertukaran pelajar yang diikutinya di Inggris. Kala itu, dia tertarik melihat seragam yang dikenakan para awak kapal angkatan laut di sana.

Saat ide itu muncul, murid sekolah perempuan masih terbiasa mengenakan kimono untuk bersekolah, yang sudah dilakukan sejak akhir abad ke-19. Padahal, kimono yang lebar dan tebal bikin siswa gerah dan sulit bergerak, terlebih saat kegiatan olahraga.

Dari situlah Lee termotivasi untuk mengganti seragam di tempatnya dengan yang lebih praktis dikenakan. Pada 1918, dia meminta seorang penjahit di Oota Toyokichi untuk membuat pakaian yang mirip seragam kelasi tersebut.

Seragam baru itu sempat mengalami kendala karena baju yang tipis gampang koyak saat para siswa berolahraga. Lee pun meminta penjahit memperbaikinya dengan membuat atasan tersebut lebih kuat, tapi tetap nyaman dipakai.

Terinspirasi oleh Gorden

Rok pada seragam sekolah Jepang 'Sailor Fuku' terinspirasi oleh bentuk gorden yang bisa kembali ke bentuk semula selepas tertiup angin. (Karousell)

Begitu kendala seragam bagian atas terselesaikan, Lee pun segera berpikir untuk membenahi bagian bawahnya. Maklum, saat itu rok yang dipakai para siswa masih bikin kaki nggak leluasa bergerak karena bentuknya lurus memanjang hingga mata kaki.

Diminta Lee untuk membuat rok yang lebih praktis dan bikin kaki mudah bergerak, sang penjahit justru kebingungan. Dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memenuhi permintaan tersebut, sebelum akhirnya mendapatkan ide pola rok yang sesuai, yang terinspirasi oleh gorden di rumahnya.

Gorden tetap kembali ke bentuk semula setelah tertiup angin karena polanya dibikin dengan lipatan-lipatan memanjang yang kaku. Nah, pola inilah yang kemudian diterapkan pada rok sailor fuku. Rok tersebut juga hanya dibuat hingga selutut agar siswa lebih bebas bergerak.

Lee menyetujuinya, lalu pada 1921 seragam tersebut diperkenalkan di sekolahnya. Nggak disangka, seragam ini jadi populer di Jepang dan mulai diadopsi berbagai sekolah, terutama pada jenjang SMP dan SMA. Seragam itu bahkan menjadi bagian dari budaya populer dan tren fesyen baru di dunia.

Sailor fuku memang unik banget ya, Millens? Menurutmu, seragam tersebut bakal cocok diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia nggak, sih? (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: