BerandaHits
Kamis, 10 Sep 2025 09:01

Profesi Petani Garam di Kabupaten Rembang Terancam Punah, Apa Sebabnya?

Sebagian besar petani garam di Kabupaten Rembang sudah berusia tua. Jarang generasi muda yang mau melakoni profesi ini karena dianggap nggak menjanjikan. (Kilasjambi/Ragil Kuswanto)

Harga jual garam yang nggak sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari bikin banyak generasi muda di Kabupten Rembang enggan melakoni profesi jadi petani garam.

Inibaru.id - Di pesisir Kabupaten Rembang, profesi petani garam yang sejak lama menjadi sumber kehidupan banyak keluarga bisa saja akan punah dalam waktu dekat. Maklum, regenerasi profesi ini bisa dikatakan sudah terhenti.

Generasi muda enggan meneruskan usaha turun-temurun ini. Salah satu penyebab utamanya adalah harga panen yang rendah dan fluktuatif sehingga bikin masa depan petani garam tak menjanjikan.

Parimin (70), petani garam asal Desa Kedungwatu, menyampaikan kegelisahannya akan hal ini.

“Anak muda sekarang lebih memilih kerja di pabrik. Jadi petani garam nggak mau. Yang masih bertahan ini ya generasi kelahiran 1950-an, 60-an,” ungkapnya dengan nada prihatin sebagaimana dinukil dari Beritajateng, Minggu (7/9/2025).

Saking sedikitnya anak muda yang melakoni profesi ini, dia bahkan yakin jika profesi petani garam bisa punah dalam satu dekade mendatang.

Harga jual garam dari petani sangat rendah. (CBFM Radio/Habibi Athaya)

Bukan tanpa alasan generasi muda enggan jadi petani garam tradisional. Data terkini mempertegas kekhawatiran itu. Di Kabupaten Rembang, harga jual garam saat ini hanya berkisar Rp 1.300 per kilogram alias sangat murah jika dibandingkan dengan harga ideal yang ada di angka Rp 2.000 per kilogram.

Yang lebih parah, harga di musim panen bisa turun drastis hingga Rp 300–350 per kilogram. Hal ini tentu nggak sepadan dengan biaya hidup yang semakin berat, bukan?

“Ketidakstabilan harga membuat masa depan petani garam semakin tidak menentu. Harapannya, produksi meningkat dan harga naik. Pemerintah harus lebih memperhatikan petani garam seperti kami," ungap Siswanto (49), petani garam dari Desa Dresi.

Makanya, tanpa intervensi kebijakan yang nyata seperti penentuan harga beli minimum dari petani yang adil, bantuan alat produksi, dan pemasaran, masa depan petani garam kian terancam. Pemerintah pun harus segera mengambil langkah agar profesi ini, sekaligus produksi garam yang sangat dibutuhkan warga Indonesia, nggak sampai berhenti.

Semoga saja, ya, Gez, kita masih bisa menemukan petani garam muda yang sukses di masa depan. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: