BerandaHits
Selasa, 21 Mar 2022 13:00

Mitos Pengemis Tanjakan Krumput Banyumas; Kalau Nggak Dikasih Uang, Risiko Kecelakaan

Pengemis Tanjakan Krumput Banyumas, kabarnya harus diberi agar pengendara selamat. (Tribunbanyumas.com/ Permata Putra Sejati)

Tanjakan Krumput Banyumas dikenal sebagai jalur angker dan rawan kecelakaan. Di sana, ada mitos yang menyebut kalau kamu nggak memberi uang kepada pengemis Tanjakan Krumput di sisi kiri kanan jalan, katanya bakal rentan terkena kecelakaan. Beneran?

Inibaru.id – Ada banyak jalan di Indonesia yang dikenal angker atau rawan kecelakaan. Salah satunya dalah Tanjakan Krumput Banyumas. Yang menarik, ada mitos kalau nggak memberi uang ke pengemis yang ada di pingggir tanjakan ini, maka kendaraan bisa mengalami kecelakaan. Beneran?

Tanjakan Krumput ada di Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jalur ini pasti dilewati oleh orang-orang yang melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Banyumas atau sebaliknya. Nggak hanya rawan kecelakaan, tanjakan ini unik karena di sisi kiri dan kanan jalan banyak pengemis yang hanya duduk-duduk dan menanti pengendara mobil atau sepeda motor memberikan uang.

Jalurnya yang berkelok-kelok ditambah dengan rindangnya kebun karet membuat jalan ini asyik untuk dilewati di siang hari. Masalahnya, kalau dilalui di malam hari, cukup berbahaya karena sepi dan penerangannya juga minim. Apalagi jalan ini dipenuhi tikungan.

Banyak pengendara yang percaya kalau dengan memberikan uang ke pengemis yang ada di sana, maka mereka bisa terhindar dari kecelakaan. Oya, para pengemis itu bukan orang sakti atau bahkan makhluk jadi-jadian, kok. Mereka beneran manusia dan bahkan sebenarnya hanya warga sekitar Pegeralang, Millens.

Kalau berdasarkan wawancara di video YouTube MASBANYUMAS yang diunggah pada 28 Agustus 2020, para pengemis yang kebanyakan sudah berumur ini warga Pageralang. Mereka menyebut diri mereka bukan pengemis, melainkan sebagai ‘penjaga jalanan’. Mengapa begitu, ya?

Jadi, dulu sering terjadi kecelakaan fatal di jalur ini. Warga pun akhirnya memilih untuk sering berada di dekat jalanan agar bisa segera menolong andai terjadi kecelakaan. Kalau diberi uang oleh para pengendara yang melintas, mereka bakal mendoakan para pengendara ini selamat sampai tujuan.

Para pengemis di Tanjakan Krumput sebenarnya adalah para penjaga jalanan. (correcto.id)

Doa para ‘penjaga jalanan’ ini ternyata lumayan bertuah bagi para pengendara. Mereka yang memberi bisa terhindar dari kecelakaan. Sejak saat itulah, ada anggapan kalau memberikan uang kepada para pengemis ini bisa membuat pengendara selamat saat melintasi Tanjakan Krumput.

Sayangnya, pemerintah setempat sempat melarang keberadaan para pengemis di pinggir jalan. Entah bagaimana ceritanya, sejak larangan ini muncul, sejumlah kecelakaan fatal kembali sering terjadi di sana. Akhirnya, pemerintah kembali membiarkan warga mengawasi jalan di sana, deh.

“Dulunya memang sempat dibubarkan. Takutnya kan malah mengganggu pengendara lainnya. Misalnya pengendara melempar uang, lalu uangnya jatuh di tengah jalan, pengemis mengejar uangnya lalu ketabrak. Tapi ternyata nggak ada mereka malah terjadi kecelakaan,” ungkap salah seorang warga sekitar, Desi, di kanal YouTube RCTI pada Rabu (29/7/2020).

Sebenarnya sih, ya, pemerintah sudah berusaha meningkatkan kondisi jalan dan tanda-tanda peringatan di Tanjakan Krumput demi mencegah terjadinya kecelakaan. Namun, karena memang jalurnya cukup rawan, sesekali kecelakaan masih terjadi. Senin (25/10/2021) silam misalnya, terjadi kecelakaan antara minibus AD 7627 TD dari Sukoharjo dan minibus N 7968 UA dari Jakarta Selatan. Korban selamat usai ditolong oleh warga setempat yang mengawasi jalan tersebut.

Nah, karena doa warga setempat yang mengawasi jalan ini dianggap bisa membantu pengendara selamat, nggak ada salahnya ya membagikan sedikit rezeki kepada para pengemis di Tanjakan Krumput Banyumas, Millens. (Mer, Sol, Ser/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: