BerandaHits
Rabu, 9 Apr 2024 13:00

Meningkatkan Literasi Keuangan; Langkah Penting untuk Mengatasi Financial Abuse

Salah satu bentuk financial abuse yang terjadi pada perempuan adalah selalu disebut boros. (Ponywang)

Ketimpangan gender pada akhirnya merembet pada masalah lain yang dialami perempuan seperti mendapat kekerasaan ekonomi atau financial abuse. Agar hal itu nggak terjadi lagi, literasi keuangan perempuan harus ditingkatkan.

Inibaru.id - Di tengah dinamika kehidupan rumah tangga, perempuan sering kali menjadi rentan terhadap bentuk kekerasan ekonomi atau financial abuse, terutama dari pasangan mereka.

Ada beberapa tanda seorang perempuan mengalami financial abuse, di antaranya: sulit mengakses uangnya sendiri, mendapat ancaman finansial, kehilangan kontrol keuangan, dan masih banyak lagi.

Salah satu cara efektif untuk melawan dan menghilangkan financial abuse adalah dengan meningkatkan literasi keuangan di kalangan perempuan.

1. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Keuangan

Dengan meningkatkan literasi keuangan, perempuan dapat memahami lebih baik tentang bagaimana mengelola uang mereka sendiri, termasuk cara membuat anggaran, menginvestasikan uang, dan menghindari utang yang nggak perlu. Pengetahuan yang kuat dalam hal ini dapat memberikan perempuan kepercayaan diri untuk mengambil kendali atas keuangan mereka sendiri.

2. Pengenalan Tanda-tanda Financial Abuse

Jika suami mengendalikan isi dompetmu, tandanya kamu mengalami financial abuse. (iStock)

Dengan meningkatkan literasi keuangan, perempuan akan lebih mampu mengenali tanda-tanda financial abuse yang mungkin terjadi dalam hubungan mereka. Misalnya, penolakan untuk memberikan akses terhadap dana, kontrol yang berlebihan terhadap pengeluaran, atau pemaksaan untuk menandatangani dokumen keuangan tanpa pengetahuan penuh tentang isinya.

Jika mengenali tanda-tanda ini, perempuan dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri.

3. Mempertahankan Kemandirian Finansial

Literasi keuangan memberikan perempuan alat untuk mempertahankan kemandirian finansial mereka, bahkan dalam hubungan yang berpotensi merugikan secara finansial. Pengetahuan yang cukup menjadi modal perempuan untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas dan mandiri, serta memiliki rencana keuangan yang memadai untuk masa depan mereka sendiri.

4. Memperkuat Negosiasi dan Komunikasi

Perempuan yang memiliki literasi keuangan yang baik cenderung lebih percaya diri dalam bernegosiasi dengan pasangan mereka tentang masalah keuangan. Mereka dapat berkomunikasi dengan lebih efektif tentang kebutuhan dan harapan mereka dalam hal keuangan keluarga, serta mengambil peran yang lebih aktif dalam pengambilan keputusan keuangan bersama.

5. Menciptakan Jaringan Dukungan

Dengan meningkatkan literasi keuangan, perempuan juga dapat memperluas jaringan dukungan mereka dengan bergabung dalam komunitas atau kelompok diskusi yang fokus pada topik keuangan. Ini dapat memberikan mereka kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain, bertukar informasi, dan mendapatkan dukungan emosional dalam menghadapi masalah keuangan.

Dalam era di mana keadilan gender semakin menjadi sorotan, meningkatkan literasi keuangan perempuan bukan hanya penting untuk mengatasi financial abuse, tetapi juga untuk memperkuat peran dan kemandirian finansial perempuan secara keseluruhan.

Dengan pengetahuan yang cukup, perempuan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi diri mereka sendiri, mencapai kebebasan finansial, dan mengambil kendali atas masa depan keuangan mereka.

Gimana, masih mager untuk meng-upgrade informasi dan keahlian mengelola keuangan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT