BerandaHits
Selasa, 5 Jun 2023 16:14

Mengapa Mobil Listrik Sepi Peminat?

Mengapa Mobil Listrik Sepi Peminat?

Mengapa mobil listrik masih sepi peminat? (Ist)

Meski diguyur dengan insentif, tampaknya peminat mobil listrik belum banyak. Mengapa?

Inibaru.id - Kendati terkesan lebih modern dan diklaim ramah lingkungan, kenapa ya belum banyak orang yang memiliki mobil listrik? Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pun menyoroti hal ini.

Menurut mereka, ada beberapa faktor yang menyebabkan mobil listrik masih sepi peminat dan penjualannya masih rendah di Indonesia. Salah satu alasan utamanya adalah keterbatasan model kendaraan listrik yang tersedia di pasaran.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menyatakan, pilihan mobil listrik di Indonesia masih terbatas, hanya ada dua merek yang dominan, yaitu Wuling dan Hyundai.

Bahkan, warna mobil listrik yang cukup variatif pun belum cukup menjadi magnet pembeli karena masalah selanjutnya terletak pada harganya yang relatif tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak. Perbedaan harga tersebut bisa mencapai 30-40 persen.

Pengembangan yang Terhambat

Kesadaran lingkungan yang masih rendah juga ditengarai masih minimnya minat masyarakat pada mobil listrik. (Tribun)
Kesadaran lingkungan yang masih rendah juga ditengarai masih minimnya minat masyarakat pada mobil listrik. (Tribun)

Rachmat mengungkapkan, permintaan mobil listrik yang rendah pun menjadi hambatan fundamental dalam pengembangan industri mobil listrik di Tanah Air. Saat ini, Indonesia belum memiliki mobil listrik dengan harga yang terjangkau.

"Selain itu, tantangan dalam hal pasokan juga perlu diatasi agar mobilitas listrik dapat diterapkan secara lebih luas," tegasnya. "Produksi kendaraan listrik dalam negeri masih terbatas, dengan kapasitas sekitar 29.000 mobil, 2.480 bus, dan 1,42 juta sepeda motor per tahun."

Dia menambahkan, investasi dalam industri mobil listrik memerlukan dukungan pasar berupa kerangka hukum dan insentif yang cukup. Meskipun demikian, Rachmat tetap optimistis, penjualan mobil listrik dapat meningkat karena tingkat kepemilikan kendaraan di Indonesia masih terbilang rendah.

"Kita jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga," akunya.

Punya Peran Penting

Pengisian mobil listrik. (Omazaki)

Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, sebagai pusat manufaktur otomotif, industri mobil listrik memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Pemerintah juga optimisis dengan transisi menuju kendaraan listrik karena biaya operasional yang lebih rendah memungkinkan adanya penghematan.

Seorang pengguna mobil listrik mengungkapkan, biaya yang dikeluarkannya turun hingga 80 persen sejak menggunakan mobil listrik pada 2021. Selain itu, kebijakan pajak yang menguntungkan membuatnya membayar pajak yang hanya sepuluh persen dari mobil konvensional yang dimilikinya.

Selain faktor ekonomi, peningkatan kesadaran akan isu lingkungan juga diharapkan dapat mendorong minat konsumen terhadap kendaraan listrik. Perkembangan tren global juga akan mempengaruhi penawaran model kendaraan listrik yang lebih sesuai dengan pasar Indonesia.

Kalau kamu tertarik nggak beli mobil listrik, Millens? (Siti Zumrokhatun)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Faktor-Faktor Mobil Listrik Sepi Peminat, Kurang Banyak Modelnya Sih!

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Soto Yesus, Destinasi Wisata Kuliner selewat Jam Malam di Pusat Kota Semarang

9 Apr 2025

Uniknya Tiongkok: Snack Ukuran Raksasa di Supermarket Changsa!

9 Apr 2025

Pelanggan Pascabayar Keluhkan Lonjakan Tagihan, Benarkah Tarif Listrik Naik?

9 Apr 2025

Siomay Jadi Jajanan Street Food Terbaik Ketiga Dunia Versi Taste Atlas

9 Apr 2025

Ceplas-Ceplos Bukan Jujur, Anak Perlu Belajar Bicara dengan Empati

9 Apr 2025

Corleo, 'Kuda Besi' Canggih Bertenaga Hidrogen untuk Jelajahi Medan Ekstrem

9 Apr 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Pemprov Mandiri, Riset dan Pertanian Harus Jadi Motor Ekonomi Baru

9 Apr 2025

Lebih Terpantau; Kanal Aduan Warga Semarang 'Lapor Semar' Versi Terbaru

9 Apr 2025

Momen Dramatis Penerbangan Balon Udara Warna-warni di Langit Wonosobo

9 Apr 2025

Alunan Musik Yogyakarta Royal Orchestra yang Menyatu dengan Suara Laju Kereta di Stasiun Tugu Jogja

10 Apr 2025

Sudahi Kontrak di Red Sparks, Megawati akan Dirindukan Penggemar Voli di Korea

10 Apr 2025

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

10 Apr 2025

Menghidupkan Kembali Hewan Punah: Mungkinkah Etis?

10 Apr 2025

Forum Senayan Peduli Jateng Perdana Digelar, Ketua DPRD Sumanto: Sinergi Kunci Kemajuan Daerah

10 Apr 2025

Benahi Layanan BRT Semarang, Pemkot Segera Atasi 'Cumi Darat' dan Perbaiki Shelter

10 Apr 2025

Menteri Maruarar: Program Rumah Subsidi untuk Jurnalis Bukan untuk Membungkam Kritik

10 Apr 2025

Lolongan dari Masa Lalu; Dire Wolf Lahir Kembali lewat Rekayasa Genetika

10 Apr 2025

Pijar Park Kembali Jadi Destinasi Wisata Keluarga Terfavorit di Kudus selama Libur Lebaran

10 Apr 2025

Seniman Penuh Talenta Berumur Panjang Itu Kini Berpulang; Titiek Puspa Namanya!

11 Apr 2025

Sejarah Getuk Goreng Sokaraja; Tercipta karena Nggak Disengaja

11 Apr 2025