BerandaHits
Minggu, 10 Agu 2024 13:00

Mengapa Menyimpan Bunga Kering Nggak Baik Menurut Feng Shui?

Mengapa Menyimpan Bunga Kering Nggak Baik Menurut Feng Shui?

Menurut fensghui, bunga kering membawa energi negatif. (Shutterstock/New Africa)

Mungkin menyimpan bunga kering bisa menambah kesan estetik ruangan. Tapi ternyata ini nggak baik menurut fengshui. Mengapa?

Inibaru.id - Dalam praktik feng shui, seni kuno Tiongkok yang mengatur energi di dalam ruang untuk menciptakan harmoni dan keseimbangan, setiap benda memiliki energi atau "chi" yang berperan dalam memengaruhi lingkungan dan kehidupan seseorang.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam feng shui adalah penggunaan dan penempatan tanaman di dalam rumah. Meskipun tanaman hidup sering kali dianjurkan karena energi positif yang mereka bawa, menyimpan bunga kering justru dianggap nggak baik.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa menyimpan bunga kering tidak dianjurkan menurut feng shui:

1. Energi Mati yang Stagnan

Bunga kering melambangkan sesuatu yang telah mati dan kehilangan vitalitasnya. Dalam feng shui, benda-benda yang sudah mati atau nggak lagi memiliki kehidupan dianggap membawa energi yang stagnan atau "chi" yang mandek.

Energi ini dapat memengaruhi lingkungan rumah, menciptakan suasana yang lesu dan kurang bersemangat. Hal ini bisa berdampak negatif pada mood, kesehatan, dan keberuntungan penghuninya.

2. Simbol Keberhentian dan Kehilangan

Kamu bisa mengganti bunga kering dengan elemen lain seperti kayu. (mnn)

Feng shui sangat memperhatikan simbolisme dalam benda-benda yang ada di sekitar kita. Bunga kering, yang merupakan sisa dari sesuatu yang dulu hidup tetapi sekarang layu, sering kali dihubungkan dengan konsep berhentinya pertumbuhan atau hilangnya peluang. Menyimpan bunga kering di rumah bisa dianggap sebagai simbol penurunan atau penghentian kemajuan dalam kehidupan, karier, atau hubungan.

3. Menghambat Aliran Energi Positif

Dalam feng shui, penting untuk menjaga aliran energi positif yang lancar di seluruh ruangan. Bunga kering, dengan energinya yang stagnan, dapat menghalangi aliran chi yang baik. Ini dapat menyebabkan energi negatif menumpuk di rumah, yang dapat berpengaruh pada aspek-aspek kehidupan seperti kesehatan, keuangan, dan hubungan. Penghalang energi ini sering kali membuat rumah terasa berat dan nggak nyaman.

4. Mengurangi Kesegaran dan Vitalitas Ruangan

Salah satu tujuan utama feng shui adalah menciptakan ruang yang penuh dengan vitalitas dan kesegaran, yang mendukung kesejahteraan penghuninya. Bunga kering, dengan penampilannya yang layu dan warnanya yang memudar, dapat mengurangi kesan hidup dan segar di dalam ruangan.

Hal ini bisa membuat lingkungan terasa suram dan kurang inspiratif, yang pada akhirnya dapat memengaruhi semangat dan produktivitas sehari-hari.

5. Pengaruh Negatif pada Kesehatan Emosional

Energi yang dikeluarkan oleh bunga kering dapat memengaruhi kesehatan emosional penghuni rumah. Feng shui mengajarkan bahwa lingkungan yang dipenuhi energi negatif atau stagnan dapat menyebabkan perasaan depresi, cemas, atau kelelahan. Menyingkirkan bunga kering dan menggantinya dengan tanaman hidup atau elemen lain yang membawa energi positif dapat membantu menciptakan suasana yang lebih menyegarkan dan menyenangkan.

Alternatif yang Disarankan

Jika kamu menyukai keindahan bunga, feng shui menyarankan untuk menyimpan bunga segar yang masih hidup atau bahkan memilih tanaman hidup yang bisa bertahan lama. Tanaman hidup membawa energi yang penuh vitalitas dan pertumbuhan, yang bisa meningkatkan suasana hati dan energi rumah.

Bagi kamu yang menyukai elemen dekoratif kering, seperti bunga kering, pertimbangkan untuk menggunakan elemen lain yang lebih netral atau elemen kayu, yang tetap bisa memberikan sentuhan estetis tanpa membawa energi stagnan.

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip feng shui ini, kamu dapat menciptakan lingkungan yang nggak hanya indah tetapi juga penuh dengan energi positif yang mendukung kesehatan, kesejahteraan, dan kesuksesan dalam hidup. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025