BerandaHits
Sabtu, 18 Apr 2025 16:18

Mengapa Korban Pelecehan Seksual Sering Memilih Diam? Jangan Tambah Luka Mereka dengan Hujatan

Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Pixabay)

Banyak korban pelecehan seksual memilih diam bukan karena ingin menyembunyikan kebenaran, melainkan karena takut, trauma, dan minimnya dukungan. Menghakimi mereka hanya akan menambah luka yang sudah ada.

Inibaru.id - Kasus pelecehan seksual masih saja menghiasi berbagai media massa. Nggak sedikit orang yang bertanya-tanya, “Kenapa korban pelecehan seksual hanya diam? Kenapa nggak langsung lapor?” Sayangnya, pertanyaan ini kerap diiringi dengan nada menyalahkan, seolah diamnya korban adalah bukti ketidakbenaran pengakuannya.

Padahal, diam bukan berarti nggak terjadi apa-apa. Diam sering kali adalah bentuk perlindungan diri, hasil dari rasa takut, trauma, dan minimnya jaminan keadilan.

Korban pelecehan seksual bukan hanya menghadapi pelaku, tapi juga lingkungan sosial yang sering kali nggak berpihak. Mereka khawatir akan dipermalukan, diragukan, bahkan dianggap “mengundang” pelecehan itu sendiri.

Dalam banyak kasus, korban justru disalahkan atas pakaian yang mereka kenakan, sikap yang dianggap terlalu ramah, atau keputusannya untuk berada di tempat tertentu.

Belum lagi tekanan dari keluarga, komunitas, atau tempat kerja yang mendorong mereka untuk menutup mulut demi menjaga nama baik. Bahkan ketika mereka berani melapor, proses hukum yang panjang dan melelahkan, serta stigma sosial yang melekat, bisa menjadi trauma kedua yang menyakitkan.

Dukunglah para korban tanpa menyalahkan. (Pexels)

Alih-alih bertanya kenapa korban diam, cobalah bertanya: Apakah lingkungan kita cukup aman untuk membuat mereka merasa bisa bersuara?

Memahami kompleksitas ini adalah langkah awal untuk menciptakan ruang yang lebih aman dan empatik bagi para penyintas. Menghentikan pelecehan seksual bukan hanya soal menghukum pelaku, tetapi juga soal mendengarkan, mempercayai, dan melindungi korban.

Jadi, mari berhenti menghakimi mereka yang memilih diam. Karena diam mereka bukan kelemahan, tapi sering kali satu-satunya cara untuk bertahan hidup di dunia yang belum ramah bagi para korban.

Yuk, belajar berempati pada para korban tanpa menyalahkan, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: