BerandaHits
Sabtu, 18 Jul 2025 17:33

Mendaki Gunung Bukan Sekadar Tren, Pemula Perlu Latihan Fisik dan Mental Bertahap

Mendaki butuh latihan fisik dan mental secara bertahap. (Pixabay)

Mendaki gunung kini jadi tren yang digandrungi banyak orang, tapi tanpa persiapan fisik dan mental yang matang, pengalaman ini bisa berubah jadi petaka. Bagi pemula, latihan bertahap jadi kunci utama sebelum menapaki jalur terjal.

Inibaru.id – Bagi sebagian orang, mendaki gunung adalah cara melepas penat dari hiruk-pikuk kota. Namun di balik pemandangan memesona dan udara segar yang menanti di puncak, ada satu hal yang nggak boleh disepelekan yaitu persiapan. Terutama bagi pendaki pemula, mendaki gunung bukan sekadar ikut-ikutan tren. Kesiapan fisik dan mental adalah kunci utama.

Hal itu disampaikan langsung oleh Alisar, Ketua Komisi Operasional Dewan Normatif Wanadri dan Ketua Monev Recruitment Wanadri, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, banyak yang tergoda mendaki gunung karena melihat foto-foto indah di media sosial. Tapi tanpa latihan yang cukup, mendaki bisa berubah dari kegiatan menyenangkan menjadi pengalaman melelahkan bahkan berbahaya. Duh, nggak mau itu terjadi kan?

"Jangan tiba-tiba langsung ke Rinjani hanya karena tren. Mulailah dari yang ringan, kenali tubuh sendiri, dan latih endurance secara bertahap," ujar Alisar.

Mulai dari Jogging dan Trekking Ringan

Alisar menyarankan pemula memulai dari latihan sederhana seperti jogging atau jalan kaki rutin. Untuk usia 20-35 tahun, jogging seminggu sekali atau jalan kaki pagi sudah cukup untuk tahap awal. Namun untuk usia di atas 60 tahun, latihan harus disesuaikan dan porsinya ditambah demi meningkatkan daya tahan tubuh.

Menurutnya, kunci dari mendaki bukan kecepatan, tapi daya tahan atau endurance. Di gunung seperti Rinjani, yang terpenting bukan siapa yang paling cepat tiba di puncak, melainkan siapa yang bisa bertahan secara fisik dan mental selama perjalanan.

"VO2 max perlu dilatih. Banyak metodenya, bisa dari aktivitas aerobik ringan seperti jogging, naik turun tangga, atau trekking ringan. Intinya, jangan langsung loncat ke level berat," katanya.

Persiapan Mental Sama Pentingnya

Jangan meremehkan medan. (Kompas/Aditya Helabumi)

Nggak hanya tubuh yang harus disiapkan. Mental pun harus diasah. Salah satu kesalahan pemula adalah meremehkan medan dan terlalu percaya diri karena merasa masih muda. Padahal, medan gunung bisa sangat menantang, bahkan untuk yang terbiasa olahraga.

Alisar menyarankan latihan bertahap, misalnya dengan mendaki di sekitar Jakarta seperti di kawasan Sentul atau Paniisan sebagai latihan awal. Dari sana, pendaki bisa merasakan bagaimana rasanya menanjak dan sejauh mana fisik serta mental mereka siap.

"Kalau kita ke Paniisan dan sudah merasa mentok, itu tanda kalau kita belum siap ke gunung yang lebih tinggi. Nah dari situ kita bisa evaluasi dan tingkatkan lagi latihannya," jelasnya.

Bukan Sekadar Sampai Puncak

Bagi Alisar, mendaki gunung bukan semata mengejar puncak. Yang lebih penting adalah proses menuju ke sana seperti bagaimana kita mengenal batas diri, belajar bersabar, serta memahami ritme tubuh dan alam.

"Latihan itu bukan hanya demi keselamatan, tapi juga agar kita bisa menikmati pendakian tanpa tersiksa. Jangan sampai karena kurang persiapan, kita malah jadi beban bagi tim atau bahkan membahayakan diri sendiri," pungkasnya.

Jadi, kalau kamu baru mau mulai mendaki, ingat satu hal bahwa mendaki bukan perlombaan. Nikmati prosesnya, latih diri secara bertahap, dan biarkan tubuh serta mentalmu beradaptasi dengan tantangan yang sesungguhnya. Siap nggak nih menjejak langkah pertama, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: