BerandaHits
Rabu, 24 Mei 2022 11:48

Manisnya Pengalaman Mampir ke Museum Gula Jawa Tengah di Klaten

Museum Gula Jawa Tengah di Klaten. (kilasjogja.com)

Klaten lebih dari sekadar sop ayam yang melegenda. Kalau mampir ke sana, coba deh berkunjung ke Museum Gula Jawa Tengah. Dijamin puas, deh!

Inibaru.id - Diapit oleh Yogyakarta dan Solo Raya nggak lantas membuat Klaten kehilangan daya tariknya. Selain populer berkat sop ayamnya, Klaten juga punya banyak tempat wisata top. Salah satunya adalah Museum Gula Jawa Tengah.

Museum Gula Jawa Tengah berdiri di bekas bangunan Pabrik Gula Gondang Baru yang sudah eksis sejak 1860 lalu. Yang mendirikannya adalah NV Klatenche Cultuur Maatschapij. Awalnya sih bernama Gondang Winangoen. Namun, di masa pendudukan Jepang, namanya jadi Nisio dan berubah lagi jadi Inogaki.

Semenjak Indonesia merdeka, pabrik pengolahan tebu ini kemudian diurus oleh Badan Penyelenggara Pengelolaan Gula Negara (BPPGN). Namun, pada 11 September 1982, lokasi pabrik tebu ini secara resmi berubah jadi museum. Ide untuk menjadikannya sebagai museum ini berasal dari mantan Gubernur Jateng H. Soepardjo Roestam.

Kalau kamu main ke sana, dijamin bakal menemukan banyak koleksi menarik seperti peralatan untuk berkebun di masa kolonial. Sekilas, alat-alat ini nggak jauh beda dengan peralatan bertani zaman sekarang. Inilah yang dipakai para petani tebu pada masa tersebut.

Selain itu, kamu juga bisa melihat peralatan pengolahan tebu menjadi gula yang cukup kuno. Ada miniatur gilingan, timbangan, atau mesin tradisional pembuat tebu yang masih bisa kamu saksikan.

Museum Gula Jawa Tengah menyimpan banyak cerita terkait pengolahan gula di masa lalu. (jadiberita.com)

Yang menarik, kamu juga bisa melihat berbagai macam tebu yang pernah jadi komoditas penting di Indonesia dan memengaruhi rasa masakan Jawa Tengah dan Yogyakarta jadi manis seperti sekarang ini. Di museum ini, kamu juga bisa mengecek sejumlah hama yang jadi masalah petani tebu di masa itu seperti tikus, serangga, hingga tanaman seperti gulma dan alang-alang. Bahkan, kamu juga bisa mempelajari penyakit tanaman tebu, lo.

Nggak ketinggalan, ada juga foto-foto perkebunan tebu dan pengolahannya jadi gula pada masa penjajahan. Warna foto yang monokrom membuat kesan klasik pun semakin terasa deh, Millens.

Dulu, jenis tebu yang dibudidayakan di Klaten adalah yang berjenis tebu renoso. Varian ini bahkan kabarnya dibuat di sana, lengkap dengan disusunnya cara untuk merawat dan mengolahnya menjadi tebu.

"Sistem ini merupakan sistem dari budaya kolonial Belanda kala itu," jelas Manajer PG Gondang Baru PTPN IX Walyanto, Jumat (13/11/2022).

Nggak cuma belajar sejarah pengolahan gula, kamu juga bisa menikmati fasilitas lain seperti kolam renang, flying fox, jembatan gantung, atau sekadar pengin berpiknik santai ria di green area. Di sana sudah dilengkapi homestay dan rumah makan.

Kalau tertarik, datang saja ke Jalan Raya Solo – Yogyakarta Km 25, Karangasem, Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Biasanya, museum buka dari pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Tiketnya nggak lebih dri Rp 10 ribu per orang, kok, Millens. Murah, deh. (Tra, Tri, Got/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: