BerandaHits
Minggu, 14 Okt 2023 09:01

Makin Tua Kadar Kebahagiaan Makin Berkurang, Benarkah?

Ilustrasi: Banyak yang bilang, masa anak-anak adalah masa paling membahagiakan. (Pixabay/ArtmorePro)

Menjadi tua adalah sebuah kepastiaan. Tapi, menjalani masa tua dengan penuh kebahagiaan adalah jalan yang bisa kita ciptakan sendiri. Lantas, benarkah anggapan makin tua kadar kebahagiaan kita makin berkurang?

Inibaru.id - "Takut tambah dewasa, takut aku kecewa". Itu sepenggal lirik lagu milik Idgitaf dengan judul Takut yang bagi sebagian orang relate banget. Konon, makin berumur seseorang, kekecewaan demi kekecewaaa harus mereka hadapi. Berbeda dengan masa-masa sekolah, dimana hanya PR matematika yang menjadi puncak tertinggi kegalauan. Kamu sepakat dengan ini, Millens?

Yap, sebagian orang mengaku semakin tua, mereka semakin merasa nggak bahagia dalam hidupnya. Lalu, benarkah pernyataan ini?

Melansir dari Inc.com via Kumparan (10/2/2020), ada sebuah riset yang dilakukan terhadap ribuan orang di 132 negara. Penelitian yang dilakukan oleh Profesor David Blanchflowers dari Darmouth, Inggris, itu menunjukkan bahwa orang-orang di dunia mengalami "kurva kebahagiaan" berbentuk U yang terbalik.

Kurva tersebut mengindikasikan kebahagiaan yang menurun dan kemudian akan meningkat. Dari hasil penelitian itu menunjukkan ketika seseorang mulai menginjak 18 tahun, level kebahagiaan mulai berkurang hingga mencapai pertengahan usia 60 tahunan.

Rasa nggak bahagia itu memuncak pada usia 47,2 tahun di negara maju dan usia 48,2 tahun di negara berkembang. Setelah mencapai usia 60 tahun, level kebahagiaan bisa naik kembali.

Ekspektasi dan Membandingkan Diri

Ilustrasi: Kecemasan, putus asa, kurang tidur, kesedihan, depresi, daya tahan tubuh, status pekerjaan, pendidikan, dan lainnya adalah faktor-faktor yang memengaruhi kebahagiaan seseorang. (Unsplash/Yanni Panesa)

Pada masa anak-anak segala keinginan kita hampir selalu diwujudkan oleh orang tua. Maka, jarang sekali kala itu kita merasa sedih. Tapi, saat sudah dewasa, ada banyak hal yang menjadi penyebab kita kecewa dan merasa sedih. Kecemasan, putus asa, kurang tidur, kesedihan, depresi, daya tahan tubuh, status pekerjaan, pendidikan, dan lainnya adalah faktor-faktor yang memengaruhi kebahagiaan seseorang.

Kalau menurut David Blanchflower, ada dua alasan mengapa seseorang cenderung mulai nggak bahagia di usia 18 tahun ke atas.

Pertama, ekspektasi yang nggak terpenuhi. Pada masa remaja, kita merasa bahwa semua mimpi dan keinginan bisa tercapai dengan mudah. Kenyataannya, ada banyak rintangan dalam mewujudkan mimpi-mimpi itu. Butuh kebijaksanaan dan kedewasaan untuk menyikapi hal itu. Sayangnya, sewaktu muda, kita belum cukup memilik dua hal tersebut, kan?

Kedua, membandingkan diri dengan orang lain. Menurut Blanchflower, seseorang di awal usia 20, 30, hingga 40-an kerap membandingkan diri dengan orang lain. Terkadang membandingkan itu dibutuhkan, tapi jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk. Kita jadi merasa nggak percaya diri, insecure, dan sulit bersyukur, Millens.

Ya, penelitian tersebut memang dirumuskan berdasarkan pengalaman nyata orang-orang di seluruh dunia. Tapi, kurva kebahagiaan kita nggak harus sama persis dengan yang disampaikan Blanchflower, kan? Karena kita punya cara dan alasan sendiri untuk bisa tetap hidup bahagia sepanjang umur. So, cciptakan kebahagiaan itu, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025

Haruskah Ikut Campur Jika Teman Mengalami Kekerasan dalam Hubungan?

23 Feb 2025