BerandaHits
Minggu, 4 Jul 2020 11:17

Luhut Jelaskan Soal TKA Tiongkok yang Didatangkan ke Pengolahan Bauksit Bintan

Luhut Binsar Pandjaitan. (Antara/Wahyu Putro)

Pengolahan biji bauksit di Kabupaten Bintan akan terus dikejar demi menekan kebutuhan impor. Kabarnya, akan ada sekitar 20 ribu tenaga kerja yang akan diserap, termasuk TKA asing dari Tiongkok.<br>

Inibaru.id - Proyek pengolahan biji bauksit menjadi alumina di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) akan terus dipercepat oleh Pemerintah. Jika sampai beres, pengolahan ini dianggap bisa dijadikan solusi untuk menambah pasokan material dalam membangun industri mobil listrik serta mengurangi impor bagi kebutuhan industri dalam negeri.

Demi mendukung upaya percepatan itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan kalau pemerintah akan memperkerjakan sekitar 20 ribu orang tenaga kerja, baik itu lokal ataupun asing. Jumlah tenaga kerja asing yang berasal dari Tiongkok yang diserap adalah 1.800 hingga 2.000 orang.

Sejauh ini, Luhut menerangkan kalau sebanyak 500 orang sudah mulai bekerja, dan jumlahnya akan terus bertambah. Perusahaan tersebut sedang menyiapkan jaringan listrik dan alat produksi yang membutuhkan tenaga sekitar 5.000 pekerja. Penyerapan semua tenaga kerja ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2020.

"Akan ada sekitar 20.000 tenaga kerja dan kurang dari 10% dari jumlah itu adalah tenaga kerja asing," kata Menko Luhut, Jumat (3/7/2020).

Menurut Luhut, industri alumina ini akan mengurangi impor kebutuhan cobalt yang selama ini diimpor dari Kongo. Industri yang menempati lahan seluas 300 ha ini rencananya akan diperluas hingga 500 ha dengan jumlah investasi USD 600 juta. Diperkirakan, nilai investasi ini akan semakin meningkat hingga US 2,5 miliar pada 2027 mendatang.

Ilustrasi TKA dari Tiongkok. (Pixabay)

Luhut juga membeberkan kalau sejauh ini Indonesia belum pernah melakukan impor alumina. Jika memang proyek pengolahan bauksit ini berhasil memasok kebutuhan alumina, tentu pemerintah nggak akan perlu lagi mengimpor alumina sekaligus menghentikan ekspor bauksit. Kebutuhan impor inalum dari Australia juga bisa dikurangi.

Cost-nya akan jauh lebih murah dengan alumina kita. Jadi ini industri yang bisa melayani supply chain dalam negeri sampai global," jelasnya.

Luhut juga yakin jika proyek pengolahan bauksit ini sangat strategis karena produk turunannya sangat dibutuhkan negara maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan lain-lain. Hal ini tentu akan membuka kemungkinan ekspor yang menguntungkan.

"Industri ini mengolah bauksit menjadi alumina, kita bisa produksi turunannya yang bisa dijadikan untuk badan pesawat, kabel, kawat tembaga, tekstil, alat-alat elektronik dan lain lain. Turunan bauksit seperti copper, nickel ore, bisa menjadi material untuk memproduksi mobil listrik. Smelter-nya di Weda Bay sehingga dekat dengan pabrik lithium baterai," pungkasnya.

Kalau menurut kamu, apakah memang penggunaan tenaga kerja asing dalam jumlah banyak masih dibutuhkan di dunia industri Indonesia, Millens? (Lin/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025