BerandaHits
Sabtu, 31 Okt 2025 20:46

Lolos dari Pemakzulan, Bupati Pati Sudewo Hanya Diminta untuk Perbaiki Kinerja

Ilustrasi: Bupati Pati Sudewo lolos dari pemakzulan setelah enam dari mayoritas legislator nggak mendukung. (Humas Kabupaten Pati)

Dari tujuh fraksi, hanya PDIP yang mendukung pemakzulan Bupati Sudewo yang dinilai arogan hingga mengakibatkan unjuk rasa akbar di Pati; sementara enam fraksi lainnya memutuskan untuk 'hanya' merekomendasikan perbaikan kinerja.

Inibaru.id - DPRD Kabupaten Pati memutuskan untuk nggak mengeluarkan rekomendasi pemakzulan terhadap Bupati Pati Sudewo. Dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat (31/10), mayoritas legislator sepakat hanya memberikan rekomendasi perbaikan kinerja kepada kepala daerah yang sempat dinilai arogan itu.

Ketua DPRD Pati Ali Badrudin menyampaikan bahwa dari tujuh fraksi yang ada, hanya satu yang mendukung usulan pemakzulan. Sementara, enam fraksi lainnya, yaitu Gerindra, PPP, PKB, Demokrat, PKS, dan Golkar, memilih opsi berbeda.

“Dari tujuh fraksi yang ada di DPRD, hanya PDIP yang menginginkan (pemakzulan) setelah melihat, memperhatikan, dan mendengarkan laporan Pansus,” ujar Ali Badrudin usai sidang paripurna. "Fraksi lainnya menghendaki agar Pak Bupati diberikan rekomendasi berupa untuk perbaikan kinerja."

Dengan komposisi suara tersebut, keputusan akhirnya berpihak pada usulan enam fraksi yang terdiri atas 36 orang anggota.

Ihwal Mula 'Ide' Pemakzulan

Ilustrasi: Suasana sidang di Gedung DPRD Pati setelah muncul desakan agar Bupati Sudewo didesak untuk mundur. (Radar Pati)

Desakan agar Sudewo mundur dari jabatannya mencuat setelah sejumlah kebijakannya menuai protes publik. Di antaranya, kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen serta kebijakan sekolah lima hari yang dinilai membebani masyarakat.

Kemarahan warga memuncak setelah pernyataan Sudewo yang menegaskan nggak akan mengubah kebijakannya meski dihadapkan pada aksi protes besar. Pernyataan tersebut memicu gelombang aksi demonstrasi yang digelar pada 13 Agustus 2025.

Aksi unjuk rasa itu mendapat dukungan luas dari masyarakat. Donasi logistik menumpuk di area publik seperti trotoar depan Kantor Bupati, Gedung DPRD, dan sebagian Alun-Alun Pati. Tekanan massa akhirnya membuat Sudewo membatalkan kebijakan kenaikan PBB dan penerapan lima hari sekolah menjelang aksi akbar.

Namun, warga yang sudah terlanjur naik pitam pada akhirnya tetap turun ke jalan. Sebanyak ribuan orang mendengungkan satu suara, yakni menuntut Sudewo mundur dari jabatannya. Bupati yang sempat mencoba menemui demonstran justru dilempari botol plastik.

Pansus Hak Angket dan Hasil Akhir

Situasi terus memanas. Aksi yang semula berlangsung damai berujung ricuh. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, satu mobil dinas kepolisian dibakar, puluhan orang dirawat di rumah sakit, dan aparat menetapkan empat warga sebagai tersangka terkait kerusuhan tersebut.

Menanggapi situasi itu, DPRD Pati membentuk Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket yang disetujui seluruh fraksi. Pansus bekerja selama lebih dari dua bulan dengan tugas memeriksa kebijakan dan keputusan Bupati Pati yang dianggap kontroversial.

Hasil penyelidikan Pansus kemudian diserahkan ke rapat paripurna untuk dibahas dan diputuskan. Dari hasil pembahasan tersebut, DPRD sepakat nggak melanjutkan proses pemakzulan dan hanya memberikan rekomendasi perbaikan kinerja kepada Bupati Sudewo.

Dengan keputusan itu, DPRD Pati berharap konflik antara pemerintah daerah dan masyarakat dapat mereda dan proses perbaikan kinerja pemerintahan bisa segera dilakukan demi stabilitas Kabupaten Pati.

Menurutmu, apakah keputusan ini sudah sesuai dengan keinginan masyarakat Pati, Gez? (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: