BerandaHits
Kamis, 18 Jan 2023 17:02

Liga Tanpa Promosi dan Degradasi, Keseruan Apa yang Dicari?

Bertempat di Palu, suporter dari berbagai klub sepak bola Tanah Air melakukan protes atas dihentikannya Liga 2 dan Liga 3. (Antara/Basri Marzuki via Media Indonesia)

Liga 2-3 yang ditiadakan membuat kompetisi sepak bola Tanah Air bergulir tanpa degradasi atau promosi. Kalau sudah begitu, lantas keseruan apa lagi yang dicari dari kompetisi tersebut?

Inibaru.id - Awan gelap agaknya masih enggan beranjak dari dunia sepak bola Indonesia. Setelah Tragedi Kanjuruhan dan tersingkir dari Piala AFF 2022, belakangan tersiar kabar bahwa ajang sepak bola Liga 2 dan Liga 3 dihentikan.

PSSI menyebut, ada tiga faktor yang membuat kompetisi kasta kedua dan ketiga ini nggak dilanjutkan. Pertama, karena ada permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 lantaran nggak ada titik temu antara klub dengan operator terkait konsep pelaksanaannya.

Keputusan juga diambil berdasarkan rekomendasi tim satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia yang menyatakan sarana dan prasarana sebagian klub Liga 2 dan 3 masih di bawah standar. Alasan terakhir adalah terkait perizinan pengamanan pertandingan yang mengacu pada Perpol No 10 tahun 2022.

Absennya Liga 2-3 dalam struktur kompetisi sepak bola Tanah Air otomatis membuat Liga 1 yang merupakan kasta tertinggi bergulir tanpa adanya degradasi. Perlu kamu tahu, degradasi adalah semacam "hukuman" bagi tim penghuni papan bawah pada akhir kompetisi.

Namun, lebih dari semua itu, keputusan sepihak Exco PSSI tersebut tentu saja akan berdampak serius bagi nasib pemain, pelatih, manajemen, bahkan rupa persepakbolaan Tanah Air sendiri. Pengamat sepak bola Ronald Seger Prabowo mengatakan, menghentikan Liga 2-3 adalah bencana.

"Ini adalah bencana dan pukulan keras untuk orang-orang yang menggantungkan hidupnya di dunia sepak bola," ujar lelaki yang akrab disapa Seger itu kepada Inibaru.id, belum lama ini. "Bursa transfer memang masih berjalan, tapi tidak semua pemain Liga 2 dilirik. Ini buruk!"

Kurang Bijak

Barnabas Sobor, pemain dari klub Liga 2 yang menjadi andalan di benteng pertahanan Timnas Indonesia U-20 pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2023. (Bola/Bagaskara Lazuardi)

Seger dengan tegas mengatakan, menghentikan Liga 2-3 adalah keputusan yang kurang bijak, terlebih animo masyarakat untuk menonton sepak bola sedang sangat tinggi, mengingat kita baru saja keluar dari jerat pandemi Covid-19.

"Manajemen tentu mengalami kerugian sangat besar karena sebetulnya nggak sedikit klub Liga 2 yang jor-joran untuk persiapan kompetisi. Secara materi, jelas mereka bakal rugi besar," ucap lelaki yang saat ini menjabat sebagai Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Surakarta tersebut.

Kendati nggak menampik bahwa sarana dan prasana sebagian klub Liga 2 masih jauh dari kata layak, Seger merasa bahwa keputusan menghentikan kompetisi nggak seharusnya dilakukan karena lebih banyak dampak negatifnya.

"Ada opsi Liga 2 digelar terpusat. Peserta Liga 2 nggak keberatan asal biaya operasional pertandingan ditanggung PT LIB selaku operator liga, sementara akomodasi seperti hotel dan lain-lain saya dengar siap mereka tanggung sendiri," tutur Seger.

Bukan Kali Pertama

Pembukaan Liga 2 2022/2023 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. (PSSI)

Sistem kompetisi tanpa degradasi ke Liga 2 atau Liga 3 seperti sekarang memang bukan kali pertama ini saja terjadi. Seger menjelaskan, musim 2011-2012 sepak bola Indonesia hanya mengenal liga tanpa degradasi. Kala itu ada dua kompetisi, yakni Indonesia Super League dan Liga Primer Indonesia.

Namun begitu, dia menegaskan, kompetisi tanpa degradasi berpotensi besar memunculkan praktik pengaturan skor. Tim-tim yang nggak punya ambisi juara akan main mata, sebab kalah pun mereka nggak bakal dihukum turun kasta.

"Muruah kompetisi juga hilang, karena roller kompetisi kan ada juara, promosi, dan degradasi. Terus, animo penonton ke stadion pun dijamin bakal turun; mau nonton kayak nggak ada gregetnya lagi," gerutu Seger.

Tanpa tedeng aling-aling, Seger berharap Exco PSSI merevisi keputusannya dan memikirkan lagi kemungkinan melanjutkan Liga 2-3 dengan sistem terpusat.

"Kalau PT LIB nggak punya dana ya gerak, cari sponsor. Itu kan sudah tugas mereka. Bisalah! Kawan-kawan dari Liga 2 punya semangat gotong-royong agar kompetisi tetap jalan, kok!" tandasnya.

Banyak orang di Tanah Air yang menggantungkan hidupnya dari bergulirnya si kulit bundar di lapangan. Hm, atau sebaiknya kita memang harus mulai berpikir untuk nggak bergantung pada profesi itu lagi, ya? (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: