BerandaHits
Senin, 24 Agu 2025 13:01

Komitmen Kota Semarang untuk Lebih Mendengar Aspirasi Anak

Ilustrasi: Wali Kota Semarang berkomitmen penuh untuk lebih mendengarkan aspirasi anak. (Assumptionlearning)

Komitmen Kota Semarang untuk lebih mendengar aspirasi anak diwujudkan lewat forum partisipasi anak, pengembangan ruang ramah anak di tiap kecamatan, dan beasiswa penunjang prestasi agar generasi muda tumbuh inklusif dan lebih berdaya.

Inibaru.id - Suasana penuh semangat memenuhi Balai Kota Semarang saat ratusan anak menyuarakan aspirasinya dalam Konferensi Anak 2025. Dari isu perundungan hingga mimpi menjadi pemimpin masa depan, semuanya mendapat ruang untuk didengar.

Di hadapan mereka, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan dengan khidmat mendengarkan tiap pendapat tersebut.

Kenferensi yang digelar pada Kamis (21/8) sebagai bagian dari Peringatan Hari Anak Nasional itu sekaligus komitmen bersama untuk menjadikan Semarang sebagai kota ramah anak. Dalam sambutannya, Wali Kota Semarang Agustina memberikan apresiasi tertinggi atas aspirasi yang telah dilontarkan anak-anak.

"Saya sangat mengapresiasi setiap aspirasi yang disampaikan. Ini luar biasa! Baru kali pertama anak-anak diajak bicara soal bagaimana membangun Kota Semarang yang ramah anak. Betul nggak?” serunya dengan nada bicara agak bergetar haru, yang segera disambut riuh para peserta.

Berani Bermimpi yang Besar

Agustina juga mengajak anak-anak untuk berani bermimpi yang besar, sebelum kemudian memimpin doa bersama untuk melangitkan harapan anak-anak dengan cita-cita mereka di masa depan untuk menjadi menteri, wali kota, dokter, atau profesi apa pun yang menurut mereka baik.

“Karena kata adalah doa, maka setiap kalimat yang keluar dari mulut kita haruslah baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, isu-isu yang disampaikan anak-anak, seperti perundungan, pengakuan prestasi non-akademik, serta perlunya ruang dan dukungan bagi anak-anak disabilitas, langsung ditanggapi oleh Agustin, sapaan akrab Agustina.

"Saya juga sekaligus ingin menyampaikan komitmen Pemkot untuk menyediakan beasiswa bagi anak-anak berprestasi serta membangun pusat kegiatan anak di setiap kecamatan," janjinya.

Komunitas untuk Yang Berkebutuhan Khusus

Walikota Semarang Agustina Wilujeng dalam perayaan Hari Anak Nasional. (Humas Pemkot)

Apresiasi khusus diberikan kepada Keysha, seorang anak yang menggagas komunitas orang tua dengan anak disabilitas agar bersama mendampingi dan mengembangkan potensi anak-anak mereka.

Agustin mengungkapkan bahwa saat ini Semarang telah memiliki enam dari target 16 Rumah Inspirasi dan Rumah Bersama Indonesia di tingkat kecamatan, yang menjadi ruang khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Keysha luar biasa karena tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga teman-temannya. Semangat seperti inilah yang harus kita dukung bersama,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan menegaskan bahwa kehadiran negara melalui pemerintah pusat dan daerah adalah bukti nyata perhatian terhadap hak-hak dan aspirasi anak-anak.

Ruang Publik yang Layak

Dalam pidatonya, Veronica menekankan pentingnya penyediaan ruang publik yang layak dan ramah anak. Dia mengisahkan pengalamannya saat menjadi Ketua PKK Jakarta dalam membangun ruang publik terpadu melalui kerja sama dengan akademisi dan perusahaan lewat dana CSR.

“Anak-anak harus punya ruang olahraga, ruang ekspresi seni, amphitheater kecil, tempat bermain, hingga ruang keluarga. Itu bentuk lingkungan positif yang mampu mengalihkan anak dari paparan negatif, seperti media sosial yang tidak sehat atau konten digital berbahaya,” ungkapnya.

Veronica juga mendorong daerah untuk mengembangkan pusat-pusat kegiatan anak yang inklusif. Menurutnya, ruang-ruang tersebut dapat mendorong anak-anak menunjukkan prestasi di lingkungan sendiri.

Selain pembangunan infrastruktur fisik, Wamen PPPA menyoroti pentingnya program nasional dari pemerintah seperti MBG, cek kesehatan gratis bagi anak-anak, imunisasi HPV untuk anak perempuan, serta program Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga nggak mampu.

“Semua program ini tidak akan bisa berjalan tanpa kolaborasi dari pemerintah daerah dan masyarakat. Maka, kami butuh kalian, adik-adik, sebagai pelapor dan pelopor di lingkungan masing-masing,” tegasnya.

Pentingnya Pendidikan Karakter

Lebih lanjut, Veronica juga menegaskan pentingnya pendidikan karakter. Menurutnya, sepintar apa pun seseorang, tanpa budi pekerti dan empati, semuanya akan sia-sia. Maka, dia menyarankan agar penggunaan teknologi di sekitar kita bisa dikendalikan.

"Gunakan teknologi, tapi jangan diperbudak olehnya. Kendalikan, bukan dikendalikan,” pesannya.

Veronica kemudian menyoroti masih adanya guru atau tenaga pendidik yang menyepelekan isu perundungan. Jika guru melakukan degradasi moral, bagaimana anak-anak akan merasa aman di sekolah? Kepada para pendidik, dia juga berharap kegiatan ekstrakulikuler dan prestasi non-akademik juga diaakui secara adil.

"Akui kegiatan (ekstrakurikuler dan prestasi non-akademik) itu secara adil dalam sistem pendidikan. Pintar menyanyi, misalnya, juga bentuk prestasi yang perlu diperlakukan adil dalam sistem pendidikan.

Pada akhir sambutan, Veronica berharap Konferensi Anak 2025 di Semarang bisa menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menempatkan anak-anak sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek. Menurutmu, apa yang harus dilakukan agar anak nggak cuma menjadi objek pembangunan, Gez? (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: