BerandaHits
Sabtu, 24 Jul 2020 13:42

Kirim Barang Murah dan Mudah dari Stasiun Tawang Semarang Pakai Rail Express

Angkutan beras sebanyak 1,5 ton menggunakan layanan Rail Express PT KAI yang dikirim dari Semarang ke Jakarta. (PT KAI)

Kirim-kirim barang kian mudah dan murah dengan memanfaatkan layanan PT KAI Rail Express. Di Semarang, kamu bisa memanfaatkan layanan tersebut di loket yang ada di Stasiun Tawang.

Inibaru.id – Kalau kamu jeli saat berada di Stasiun Tawang Semarang, ada satu sudut di stasiun tersebut yang menarik untuk dilirik. Bukan hanya deretan penumpang mengantre yang bisa kamu saksikan. Belakangan, barang-barang terbungkus rapi siap angkut justru lebih banyak terlihat di sana.

Yap, selain memperbaiki layanan penumpang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga memperkuat lini bisnisnya pada bidang layanan pengiriman barang. Dengan harga yang lumayan terjangkau, nggak heran kalau layanan bertajuk Rail Express itu kian diminati masyarakat, termasuk di Kota Lunpia.

Rail Express menerapkan jasa angkutan retail station to station. Untuk urusan kirim barang, harganya memang bisa dibilang sangat miring. Bayangkan, pengiriman dari Semarang ke Surabaya hanya Rp 800 per kilogram. Pengiriman ke Bandung pun setali tiga uang, sementara ke Jakarta hanya Rp 850. Murah!

Oya, layanan kirim barang ini hanya berlaku untuk pengiriman minimal 5 kilogram ya, kecuali kalau kamu mengirim sepeda atau sepeda motor. Untuk sepeda, kamu dikenakan tarif per item, sedangkan untuk sepeda motor dihitung berdasarkan kapasitas cc motormu.

Petugas memeriksa motor yang akan diangkut di Stasiun Jakarta. (PT KAI)

Yap, tarif murah memang menjadi andalan Rail Express. Kendati murah, VP Public Relations KAI Joni Martinus memastikan, PT KAI tetap memberikan pelayanan yang maksimal.

“Meski murah, KAI tetap menjamin keamanan barang dan mutu layanan,” janji Joni.

Perlu kamu tahu, layanan Rail Express mencakup hampir semua jenis barang retail, lo. Kamu bisa mengirim paket, motor, produk UMKM, e-commerce, bahan pangan, dan lain-lain. Khusus untuk bahan pangan, mereka melayani pengiriman bahan pokok, buah, daging, makanan olahan, rempah, sayur, susu, dan telur.

Joni mengungkapkan, Rail Express membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para pelanggan KAI untuk mengirim berbagai jenis komoditas, termasuk hortikultura seperti mangga, jeruk, jamur, bawang, dan sebagainya, ke berbagai tujuan.

Petugas menyemprotkan disinfektan pada barang yan akan dikirim. (PT KAI)

Pada periode Juni 2020, KAI telah melayani 10.581 ton barang retail, naik 73 persen dibanding Mei 2020 sebesar 6.103 ton. Dari jumlah tersebut, KAI melayani pengiriman bahan pangan sebanyak 693 ton, meningkat 49 persen dibanding bulan sebelumnya yang “hanya” 464 ton.

Bulan ini, bahan pangan yang menjadi favorit masyarakat untuk dikirim melalui Rail Express adalah tahu susu (327 ton) dari wilayah Kertosono, Nganjuk, dan Jombang, menuju Jakarta; kebab (48 ton) dari Surabaya ke Jakarta; dan makanan kemasan (47 ton) dari dan menuju berbagai wilayah.

Cara Pengiriman Mudah

Pelanggan menyerahkan paket di loket pelayanan Rail Express. (PT KAI)

Tertarik untuk mengirimkan barang dengan layanan KAI ini? Kamu cukup menyerahkan barang ke loket Rail Express di stasiun dan mengambilnya di loket stasiun tujuan. Yang menarik, layanan Rail Express tersedia di 60 stasiun di Pulau Jawa.

“Kami sangat mengapresiasi pelanggan KAI yang telah mempercayakan pengiriman barangnya melalui Rail Express. Kami akan terus meningkatkan layanan Rail Express yang murah, cepat, dan aman,” ujar Joni Martinus.

Oh ya, kamu perlu khawatir untuk mempercayakan pengiriman barang melalui Rail Express, sebab KAI menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat, khususnya selama pandemi Covid-19.

Daftar harga layanan Rail Express KAI. (PT KAI)

Pada loket pelayanan Rail Express, KAI menerapkan social distancing, menyediakan fasilitas cuci tangan dan handsanitizer, dan para petugas pun wajib menggunakan masker dan rutin diperiksa kesehatannya.

Kalau ada barang yang mau dikirim dari Semarang, silakan langsung ke Stasiun Tawang ya, Millens! (IB04/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024