Inibaru.id – Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto, mengingatkan para pelaku usaha agar lebih serius menjamin keamanan pangan dan obat-obatan yang mereka produksi. Menurutnya, masyarakat berhak mendapatkan produk yang aman dan layak konsumsi.
“Ini bukan lagi soal kelalaian, tapi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat. Kami butuh kesadaran penuh dari para pengusaha untuk mengupayakan proses produksi yang sehat dan aman,” tegas Sumanto, belum lama ini.
Peringatan itu nggak datang tanpa alasan. Hasil pengawasan DPRD Jateng di lapangan menemukan masih banyak makanan nggak layak edar yang beredar di pasaran. Bahkan, ada produk yang mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil, formalin, bahan pencuci, hingga bahan kosmetik. Nggak sedikit pula yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Sumanto menilai perlindungan terhadap konsumen nggak bisa dilakukan sendiri. Harus ada sinergi antara pemerintah, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta para pelaku usaha, termasuk dari kalangan UMKM.
Dia juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi rutin, agar pelaku usaha memahami cara produksi makanan yang higienis dan aman. “Contohnya, pembuat tempe harus mencuci kedelai dengan air bersih untuk mencegah kontaminasi bakteri e-coli,” jelasnya.
Nggak hanya soal produksi, distribusi juga jadi sorotan. Sumanto menyebut peran BPOM sangat krusial dalam mengawasi seluruh proses hingga produk sampai ke tangan konsumen.
“Kami mendorong kerja sama antara DPRD, BPOM, pemerintah daerah, dan pelaku usaha untuk mewujudkan pasar yang sehat dan melindungi konsumen,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
DPRD Jateng, lanjut Sumanto, bakal terus memperkuat pengawasan dan nggak segan menindak tegas pelanggaran di sektor pangan dan obat. Tujuannya satu yaitu menciptakan lingkungan konsumsi yang sehat di tengah tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk siap konsumsi.
Kalau menurutmu, sanksi apa yang harus diberikan kepada pengusaha nakal? (Siti Zumrokhatun/E01)
