BerandaHits
Selasa, 9 Jan 2023 14:05

Ketika Ketenaran Artis Runtuh karena Cancel Culture

Ilustrasi: Netizen bisa melakukan aksi boikot atau cancel culture dengan gawai di tangannya. (Istimewa)

Membangun karir di dunia hiburan itu nggak mudah. Itu sebabnya seorang artis harus menjaga sikap positif. Sedikit saja memiliki cela, bisa-bisa publik beraksi melalui cancel culture. Aksi semacam boikot itu sangat mungkin membuat ketenaran artis menjadi runtuh.

Inibaru.id - Di dunia entertainment sekarang ini, kekuatan netizen amat memengaruhi ketenaran seorang publik figur. Itu karena segala sepak terjang sang artis dapat kita lihat secara gamblang melalui media sosial dan pemberitaan. Jika berprestasi, seorang artis akan disanjung. Sebaliknya, jika dia berulah, karir keartisan yang jadi taruhannya.

Saat netizen sudah satu suara dan memutuskan untuk nggak menyukai seorang idola, maka besar kemungkinan si artis bakal sepi job, kehilangan popularitas, dan nggak akan muncul lagi di dunia hiburan. Serem kan efeknya?

Dalam dunia showbiz, hal itu disebut dengan cancel culture. Menurut New York Post, cancel culture adalah fenomena “membatalkan” ketenaran seseorang, merek, acara, atau film karena seseorang bermasalah atau berkomentar menyinggung. Profesinya sebagai entertainer harus dihentikan karena dianggap nggak layak.

Profesor sosiologi dan kriminologi di Universitas Villanova Jill McCorkel menyatakan, akar budaya "membatalkan" telah hadir sepanjang sejarah manusia. Masyarakat telah menghukum orang karena berperilaku di luar norma sosial yang dirasakan selama berabad-abad, dan cancel culture ini hanyalah variasi lainnya. Media sosial pun menjadi wadah fenomena cancel culture berkembang semakin pesat.

Di Indonesia, contoh dari cancel culture ini sudah sering kita dengar ya, Millens? Salah satunya adalah yang pernah dialami Gofar Hilman. Youtuber itu diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan dan menjadi perbincangan hangat di Twitter.

Gofar sempat vakum dan berhenti memproduksi konten Youtube-nya. Beberapa kontrak kerja juga dibatalkan. Setelah kasus yang menjeratnya selesai, kini Gofar sudah kembali membuat konten-konten Youtube.

Lazim di Korea

Aktor Kim Seon-ho sempat merasakan cancel culture sehingga membuatnya vakum beberapa saat di dunia hiburan. (Instagram/@seonho_kim)

Di industri hiburan Korea Selatan, cancel culture sudah menjadi hal yang lazim. Itu merupakan bagian dari dinamika dunia entertainment di sana. Warga Korea nggak segan untuk melakukan aksi boikot atau pengenyahan kepada sang idol atau karya dan nggak diperbolehkan lagi untuk beredar di publik.

Contoh cancel culture yang paling anyar di dunia K-Drama adalah kejadian yang menimpa Kim Seon-ho. Aktor yang sering menjadi peran utama dalam banyak judul drama yang sukses di pasaran ini diduga terjebak skandal aborsi.

Ratusan ribu penggemarnya berhenti mengikuti Instagramnya dalam beberapa hari. Dia juga ditarik dari variety show populer dan dikeluarkan dari dua proyek film yang akan tayang. Sempat vakum beberapa bulan lamanya, kini dikabarkan Kim Seon-ho bakal comeback ke dunia hiburan.

“Kami secara positif meninjau penampilannya,” ujar perwakilan dari perusahaan produksi Studio and New, dikutip Allkpop, Rabu (19/10/2022).

Nggak Harus Ikut-Ikutan

Ilustrasi: Artis yang terkena cancel culture sering merasa dirundung dan diintimidasi. (Pixabay/Pexels)

Meski tujuannya memberi sanksi sosial bagi artis yang “bermasalah”, sebagai netizen kamu nggak harus ikut-ikutan aksi boikot agar turut dianggap berkontribusi, Millens. Bila belum tahu kebenarannya, ada baiknya kamu menolak untuk bergabung dalam aksi cancel culture, ya!

Sadar atau nggak, aksi boikot ramai-ramai ini juga bisa berdampak buruk bagi si artis. Alih-alih sanksi sosial, tindakan ini malah menjadi aksi perundungan, lo. Sosok yang menjadi objek seringkali merasa diintimidasi. Dia bisa merasa kesepian, cemas, depresi, dan memicu aksi bunuh diri.

So, yang bijak dalam mengikuti aksi cancel culture, ya! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: