BerandaHits
Selasa, 4 Sep 2023 08:55

Kenapa Air di Pegunungan Lebih Cepat Mendidih?

Ilustrasi: Mendidihkan air di dataran tinggi lebih cepat ketimbang di dataran rendah. (Pexels/Mucahit Inci)

Para pendaki gunung pasti sudah banyak yang tahu bahwa mendidihkan air di dataran tinggi membutuhkan waktu lebih singkat ketimbang di dataran rendah. Kamu tahu alasannya nggak, Millens?

Inibaru.id - Banyak yang mengira, untuk bisa mendidihkan air, kita harus memanasinya sampai suhu 100 derajat Celsius. Padahal kenyataannya, titik didih itu nggak bersifat konstan alias dapat berubah tergantung di mana air itu dididihkan.

Fakta ini menjadi jawaban dari kamu yang bertanya tentang alasan kenapa merebus air sampai mendidih di daerah pegunungan lebih cepat ketimbang di daerah pantai. Prinsipnya adalah, titik didih air berbanding terbalik dengan ketinggian daerah.

Semakin tinggi daerah dari permukaan laut, maka titik didih air akan semakin rendah. Titik didih air akan mencapai suhu tepat 100 derajat Celsius saat air tersebut dididihkan di daerah yang memiliki ketinggian sejajar dengan permukaan air laut.

Orang yang ada di Gunung Himalaya misalnya, dengan ketinggian gunung sekitar 8 ribu meter hanya butuh suhu 72 derajat Celsius untuk mendidihkan air. Hal ini dapat terjadi karena titik didih air dipengaruhi oleh tekanan udara di sekitarnya. Semakin kecil tekanan udara yang berada di atas air tersebut, maka semakin rendah titik didih air yang dihasilkan.

Kenapa Ketinggian Memengaruhi Titik Didih?

Di pegunungan, tekanan udara lebih rendah daripada permukaan laut. (Istimewa)

Kita tahu, tekanan udara sangat tergantung dari ketinggian tempat. Di daerah pegunungan, tekanan udara lebih rendah daripada permukaan laut. Inilah yang kadang membuat operasi penyelamatan di puncak seperti Everest cukup sulit dan berbahaya.

Kenapa? karena ketika tekanan atmosfer kurang, cairan mengalami kekurangan gaya dorong ke bawah dan molekul air jauh lebih mudah untuk lepas dari permukaan berubah menjadi gas.

Itu merupakan kondisi alami yang terjadi di daerah dataran tinggi. Hal itu menyebabkan titik didih air berkurang, suhu didih lebih cepat daripada di permukaan tanah dengan panas yang sama, Millens.

Sementara, daerah pesisir pantai memiliki tekanan udara yang tinggi sehingga suhunya lebih rendah. Hal ini mengakibatkan daerah pesisir membutuhkan suhu yang lebih tinggi agar tekanan uap zat cairnya sama dengan tekanan udara luar.

Tingginya suhu zat cair yang diperlukan menyebabkan proses perpindahan panas menjadi nggak efisien dan membutuhkan waktu pemanasan yang lebih lama. Jadi, air akan mendidih pada suhu 100 derajat Celsius di daerah pesisir pantai, sementara air akan mendidih sebelum suhunya mencapai 100 derajat Celsius pada daerah pegunungan.

Nah, sekarang jadi tahu kan, meski di pegunungan udaranya terasa dingin, memasak air di sana bukan berarti membutuhkan waktu yang lama, ya. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: