BerandaHits
Minggu, 8 Jul 2023 15:38

Kata Pakar Soal 34 Juta Data Pemegang Paspor Dibobol Bjorka

34 juta data pemegang paspor Indonesia dibobol. (Shutterstock/Hanna Yohanna)

Sebanyak 34 juta data pemegang paspor Indonesia dibobol peretas Bjorka. Ini kata pakar.

Inibaru.id – Keamanan data di Indonesia memang masih menjadi permasalahan pelik. Sudah berulang kasus pembobolan data terjadi lantaran tingkat keamanan yang bisa dibilang lemah. Teranyar, data 34 juta pemegang paspor Indonesia juga berhasil dibobol.

Atas kasus ini, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dinilai lalai. Hal ini terjadi lantaran mereka nggak mengikuti standar sistem manajemen keamanan informasi yang baik. Peretas yang membobol data paspor ini adalah Bjorka.

Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkapkan data yang bocor merupakan informasi yang hanya dimiliki Ditjen Imigrasi, seperti nomor paspor dan Nomor Induk Keimigrasian atau NIKIM. Kata dia, NIKIM merupakan identitas digital yang bakal dipakai untuk pengamanan paspor elektronik.

"NIKIM ini kemungkinan seperti chip yang terkandung pada KTP-el," ujar, Jumat (7/7).

Sebagai informasi, data pada NIKIM hanya dapat dibaca oleh pembaca khusus atau NIKIM reader. Alfons juga menyebut fungsi chip itu untuk mengidentifikasi paspor palsu. Fitur ini menggunakan enkripsi khusus.

Bjorka mengaku sebagai pelaku pembocoran data pemegang paspor. (Kompas/Galuh Putri Riyanto)

Kendati demikian, enkripsi NIKIM nggak dapat menolong jika terjadi kebocoran data. Jadi, data paspor yang kadung bocor tetap akan beredar di dunia maya.

"Sesuai dengan hukum kebocoran data, once it is in the internet, it's there forever. Itu yang perlu diingat," kata Alfons.

Untuk mencegah hal ini terulang, dia mendorong Ditjen Imigrasi membenahi pengelolaan data. Bukan cuma itu, investigasi pascakebocoran 34 juta paspor WNI juga perlu dilakukan. Dia menyarankan agar Ditjen Imigrasi meminta bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika maupun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Sebenarnya kalau mengikuti standar pengelolaan data yang baik, seperti ISO 27001 atau ISO 27701, maka sumber kebocoran data ini bisa diidentifikasi dengan sangat mudah," ujar dia.

Sebagai instansi yang juga mengelola data wisatawan mancanegara, perbaikan pengelolaan data ini nggak bisa ditawar Ditjen Imigrasi. Tentunya nggak ada yang pengin nama baik Indonesia tercoreng gara-gara data wisman kebobolan.

"Karena data pribadi negara lain yang dilindungi dengan baik di negaranya tahu-tahu bocor di Indonesia. Akan bikin malu negara kita dan wisatawan akan sangat merasa terganggu," ujar dia.

Memang sudah saatnya ya seluruh instansi di negara ini serius dalam mengamankan data masyarakat. Gimana menurutmu, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul 34 Juta Data Paspor Bocor, Imigrasi Dinilai Tak Ikuti Standar Pengelolaan Data.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024