BerandaKulinary
Sabtu, 6 Sep 2024 15:12

Getuk Runting Jadi Menu Utama pada Shakeout Run 2024 di Pati

Shakeout Run di Pati ini mengangkat makanan khas gethuk runting sebagai primadona acara. (Dok Umar Shobirin)

Selain getuk runting, panitia Shakeout Run 2024 juga menyajikan penganan khas Pati lainnya, yakni lopis dan Kopi Jolong.

Inibaru.id - Ajang silaturahi antarpelari di Kabupaten Pati sehari menjelang ajang Pesantenan Run in Pati awal September lalu dikemas dengan cara yang unik. Bertajuk Shakeout Run for Gethuk, para pelari yang datang dari pelbagai wilayah diajak "pemanasan" mengelilingi kota dan dijamu dengan penganan khas setempat.

Seperti namanya, getuk menjadi salah satu menu utama yang disajikan. Selepas joging sore-sore melintasi sejumlah landmark kota, sekitar 200-an pelari dikumpulkan di depan Kantor BNI Cabang Pati untuk mengudap getuk dan berbagai menu kuliner setempat lainnya.

Oya, untuk yang belum tahu, dalam berbagai ajang lari internasional, pemanasan menjelang race yang dikenal sebagai shakeout run memang biasa dilakukan. Tujuannya, untuk beradaptasi dengan cuaca setempat. Selain itu, pemanasan ini juga menjadi upaya agar para pelari saling mengenal.

Di Indonesia, shakeout run biasanya dikemas santai dan hangat, dengan rute lari melintasi titik-titik ikonik di daerah tersebut, lalu diakhiri dengan menikmati sajian kuliner setempat sebagaimana dilakukan di Bumi Mina Tani.

Daya Tarik Getuk Runting

Senyum indah terlukis di wajah para peserta Shakeout Run for Gethuk di Pati. (Dok Umar Shobirin)

Koordinator Shakeout Run for Gethuk Umar Shobirin mengatakan, tahun ini mereka sengaja menyajikan getuk, lebih tepatnya getuk runting, untuk menjamu para pelari karena kudapan berbahan dasar singkong itu memang asli Pati. Selain getuk runting, mereka juga menyajikan lopis runting.

"Sebagai tuan rumah, kami pengin menonjolkan jajanan khas Pati, yakni getuk runting. Sebenarnya (kuliner khas Pati) ada nasi gandul, tapi itu kan makanan berat. Jadi, kami putuskan (memilih) getuk saja yang lebih ringan tapi tetap mengenyangkan," terang lelaki 24 tahun tersebut.

Menurutnya, pemilihan getuk runting sudah tepat karena banyak peserta berasal dari luar kota yang mungkin belum mengenal penganan ini. Tekstur getuk yang lembut dan bercita rasa manis-asin juga cocok dikudap setelah berkeringat untuk mengembalikan energi.

"Untuk menu kuliner khas, kami sediakan 250 porsi getuk dan 250 lopis. Terus, minumannya ada kopi asli sini yang dikenal sebagai kopi jolong," kata dia. "Selain itu, ada buah yang sudah didinginkan, cocok untuk mengembalikan kesegaran para peserta yang baru saja selesai berlari."

Mempromosikan Pati

Peserta lari Shakeout Run for Gethuk terlihat sangat bersemangat mengikuti acara. (Dok Umar Shobirin)

Umar mengungkapkan, keberadaan jajanan lokal dalam shakeout run di Pati ini merupakan upaya tim memperkenalkan kuliner tradisional setempat agar para peserta yang datang dari luar kota bisa lebih mengenal Pati.

"Shakeout run itu bukan cuma tentang berlari, tapi juga upaya kami untuk melestarikan kuliner lokal. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk merayakan kekayaan kuliner setempat. Kami mau menunjukkan bahwa Pati penuh cita rasa dan destinasi yang (orang-orangnya) ramah," terangnya.

Sebagai "acara pembuka" dari Pesantenan Run yang digelar untuk merayakan HUT Kabupaten Pati, Umar berharap Shakeout Run For Gethuk bisa menjadi contoh nyata bagaimana olahraga bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal.

"Semoga kami berhasil menunjukkan bahwa kota ini nggak hanya memiliki semangat lari yang tinggi, tapi juga kekayaan kuliner yang patut dibanggakan," tutupnya.

Wah, wah, menarik sekali ya? Semoga ke depan bakal ada lebih banyak event serupa ya, Millens! (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024