BerandaHits
Rabu, 8 Nov 2022 14:36

Jelang Pemilu, Isi Medsos dengan Konten Positif

Media sosial selalu menjadi tempat yang strategis untuk kampanye dan menyebarkan kabar bohong. (Suarasurabaya)

Menjelek-jelekkan lawan politik di media sosial sudah nggak zaman. Sekarang saatnya anak muda mengisi jagad media sosial dengan konten-konten positif tanpa menjatuhkan.

Inibaru.id - Pemilihan umum masih dua tahun lagi. Tapi, di media sosial hal-hal berkaitan dengan pesta demokrasi itu sudah sering kita jumpai. Ya, selain untuk kampanye, media sosial kerap dijadikan sarana menciptakan polarisasi atau menjadi ruang ujaran kebencian demi kepentingan tertentu.

Hal itu tentu saja bisa memperkeruh suasana dan memecah-belah persatuan.

Hal negatif di media sosial tersebut bisa dilawan dengan memperbanyak konten dan narasi positif. Itulah yang menjadi pembahasan dalam webinar bertema “Ancaman Polarisasi dan Hate Speech di Ruang Digital Jelang Pesta Demokrasi” di Makassar, Sulawesi Selatan yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Dosen STIKOSA AWS Adhi Prasnowo menjelaskan pentingnya menguatkan kecakapan digital menuju pesta demokrasi dengan mengedepankan politik yang elegan serta berliterasi politik yang berkualitas.

Seiring tingginya penetrasi internet, termasuk media sosial, hal tersebut menjadi salah satu medium penting meramaikan pesta demokrasi.

Mengenali Akun Provokator

Akun penyebar hoaks biasanya menggunakan foto profil yang nggak asli dan statusnya hanya menyerang satu tokoh tertentu. (Berandakita/Anadolu Agency)

Namun, nggak jarang media tersebut digunakan untuk menyebar hoaks atau ujaran kebencian antar kontestan pesta demokrasi.

“Ada sejumlah tips untuk mengenali akun tersebut termasuk akun penyebar hoaks atau akun provokator di media sosial. Cirinya adalah akun baru dibuat, foto profil nggak asli, lini masa sosialnya selalu bertema politik, statusnya hanya menyerang satu tokoh tertentu, serta jangan terkecoh gelar yang digunakan si pemilik akun,” ujar Adhi.

Agar terhindar menjadi korban provokasi atau ujaran kebencian, Adhi menyarankan agar kita cermat dan tenang dalam menerima kabar atau membaca berita. Selanjutnya, rajin untuk memeriksa fakta sembari memeriksa keaslian situs yang membawa berita tersebut.

Generasi Muda Jangan Termakan Hoaks

Generasi muda bisa menangkal polarisasi dan ujaran kebencian di ruang digital dengan cara membuat konten-konten positif. (Getty Images)

Upaya lainnya adalah aktif di beberapa grup diskusi. Meski provokasi dan ujaran kebencian bakal kian menguat menjelang pesta demokrasi, menurut dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia Makasar Izki Fikriani, bukan berarti hal tersebut tidak bisa dicegah atau diminimalkan.

Generasi muda bisa menangkal polarisasi dan ujaran kebencian di ruang digital. Caranya dengan melakukan perlawanan lewat konten-konten positif pencegahan polarisasi dan pencegahan ujaran kebencian di media sosial.

“Generasi muda bisa membuat narasi-narasi positif tentang pentingnya menjaga persatuan dan melawan ujaran kebencian dan ikut mensosialisasikan penangkalan ujaran kebencian dan menangkal polarisasi di ruang digital,” katanya.

Sebagai netizen cerdas, kamu sudah siap menghadapi kemeriahan jelang Pemilu 2024, Millens? Ingat ya, agar nggak termakan hoaks, rajin-rajinlah cek data dan fakta! (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Jaga Ruang Digital Jelang Pesta Demokrasi dengan Konten dan Narasi Positif.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: