Inibaru.id - Perasaan panik nggak cuma ada pada saat kamu berada di situasi yang membahayakan nyawa. Berada dalam kerumunan dan berdesak-desakkan juga otomatis menimbulkan rasa panik.
Hal itulah yang terjadi pada Tragedi Kanjuruhan, Tragedi Itaewon, dan kekacauan konser musik "Berdendang Bergoyang". Banyaknya orang melebihi batas aman pengunjung menyebabkan membludaknya kerumunan di suatu tempat.
Ketua Ikatan Psikolog Klinis Wilayah DKI Jakarta Anna Surti Ariani mengatakan kerumunan massa dapat memunculkan dampak psikologis tertentu pada manusia, salah satunya adalah rasa panik.
"Jadi kepanikan itu sebenarnya bukan menular, tapi tempat yang penuh itu menciptakan psikologis sendiri," ujar Anna saat berbincang di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Lebih lanjut, Anna menjelaskan saat berada dalam lokasi yang penuh orang, tanpa ruang gerak, dan sesak, secara psikologis seseorang akan merasa lebih terancam. Ketika peristiwa tertentu terjadi, maka orang tersebut akan berlomba untuk mencari tempat teraman.
Melangkah ke Tempat Aman
Anna mengatakan salah satu cara agar nggak timbul rasa panik adalah dengan menjauhi kerumunan dan selalu mematuhi protokol keselamatan.
"Memang rekomendasinya adalah kita menghindari tempat-tempat yang berdesakan. Tapi jangan lupa kalau ke tempat yang ramai, kita harus tahu ke mana harus melangkah agar lebih aman," kata Anna.
Dia mengatakan meledaknya kerumunan di suatu acara lantaran euforia masyarakat terhadap dibuka kembali berbagai aktivitas luar ruangan, seperti festival musik, pertandingan bola atau perayaan hari spesial.
Mengundang banyak orang bukanlah hal yang dilarang, Millens. Yang terpenting adalah kamu tahu batasan kapan harus menghindar dan bertahan di suatu tempat. (Siti Khatijah/E05)
Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Psikolog: Kerumunan Massa Munculkan Dampak Psikologis.