BerandaHits
Jumat, 9 Apr 2020 11:59

Jawa Tengah Jadi Provinsi dengan Rasio Kasus Kematian Corona Tertinggi

Kasus kematian akibat Covid-19. (Zougla)

Rasio kasus kematian tertinggi akibat corona ada di Jawa Tengah. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari Jakarta. Hal ini membuat Ganjar Pranowo menyarankan masyarakat nggak mudik.

Inibaru.id- Jawa Tengah menjadi provinsi dengan rasio kasus kematian tertinggi akibat virus corona di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan Rabu (8/4/2020), rasio kematian akibat corona di Jawa Tengah mencapai 15,71 persen.

Perhitungan dilakukan dengan cara membagi jumlah kematian termutakhir dengan jumlah kasus positif di suatu daerah/provinsi. Hasil tersebut kemudian dikonversi menjadi persentase. Perhitungan inilah yang menunjukkan Jawa Tengah memiliki rasio kematian tertinggi.

Hingga Rabu (8/4), terdapat 140 kasus positif corona di Jawa Tengah. Sebanyak 104 di antaranya dirawat di rumah sakit. Total, 24 orang telah dinyatakan meninggal. Sementara itu, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) mencapai 448 orang, sedangkan Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 17.963 orang. Angka tersebut sangat mungkin untuk meningkat bila banyak orang yang mudik ke Jawa Tengah.

Rasio kematian di Jawa Tengah bahkan melebihi Jakarta yang hanya 7,76 persen. Padahal, kasus positif corona di Jakarta yang mencapai 1470 orang adalah tertinggi di Indonesia.

Di atas Jakarta ada Jawa Timur yang memiliki rasio kematian mencapai 8,16 persen. Sementara itu, rasio kematian di Banten sebesar 8,49 persen dan Jawa Barat mencapai 9,59 persen.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Mengimbau Masyarakat Nggak Mudik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar warga Jawa Tengah di perantauan tidak mudik. (Radar Tegal)

Gubernur Jawa Tengah sudah berkali-kali mengingatkan para warganya agar tidak mudik ke kampung halaman dulu. Hal itu dilakukan demi menekan risiko penularan covid-19 di Jawa Tengah.

“Jika panjenengan nekat pulang, itu sama saja membahayakan anak, istri atau suami. Saya tegaskan, panjenengan bisa kehilangan orang-orang yang disayangi termasuk orang tua panjenengan,” imbau Ganjar pada Rabu (8/4).

Nah, Sobat Millens sebaiknya patuh dengan imbauan itu ya. Kalau kamu sedang ada di perantauan apalagi di daerah zona merah, lebih baik nggak mudik. Tunggu keadaan kondusif, barulah nanti pulang ke rumah bertemu keluarga. Tetap sehat, ya! (Kum/IB03/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024