BerandaHits
Sabtu, 25 Agu 2017 14:35

Jateng Segera Menuju Provinsi Layak Anak

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Foto: waktuku.com)

Kekerasan pada kaum perempuan dan anak masih menjadi permasalahan krusial di Indonesia.

Inibaru.id - Di era global yang melek informasi ini harusnya juga dibarengi dengan pandangan yang lebih luas. Sekat antargender juga sudah seharusnya benar-benar terkikis dan mencapai kesetaraan. Namun demikian, ternyata perempuan dan anak masih saja dianggap sebagai sosok-sosok inferior.

Kekerasan pada kaum perempuan dan anak itu masih saja terjadi. Ini menjadi permasalahan krusial yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Usaha mencegah dipandang lebih penting dibandingkan menangani permasalahan saat sudah terjadinya peristiwa kekerasan kaum yang masih dianggap kelas kedua itu.

Hal ini juga menjadi fokus Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), khususnya dalam hal bagaimana menanggulangi kekerasan pada anak, salah satunya dengan menjadikan Jateng sebagai provinsi layak anak sebagaimana diungkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Wisma Perdamaian, Semarang, Senin (21/8/2017) lalu.

“Programnya adalah bagaimana Pemda berinvestasi untuk melakukan pencegahan kekerasan, khususnya pada anak,” terang Ganjar.

Dikonfirmasi usai menghadiri Lokakarya Investasi Pembiayaan Pembangunan untuk Perlindungan Anak, dirinya menjelaskan, Jateng direncanakan akan menjadi pilot project sebagai Provinsi Layak Anak (PLA).

Karena itulah, ia menegaskan, Pemprov harus segera menyiapkan anggaran, program, dan sistemnya, agar kemudian hal tersebut bisa tercapai.

“Sekarang yang dikerjakan yaitu menemukan formulasi yang tepat tentang infrastuktur yang dibutuhkan, program yang akan dijalankan, dan tata nilai seperti apa yang diperlukan, itu yang nantinya akan dikembangkan,” paparnya sebagaimana dikutip dari Asatu.id.

Menurut Ganjar, kondisi anak sekarang ini cukup memprihatinkan, karena misalnya saat disuruh menyanyi, ternyata pilihan lagunya “Bojoku Galak”. Ini karena mereka tidak punya pilihan lagu lain yang dianggap menarik.

“Lalu kita akan menyalahkan siapa? Kalau mereka para pencipta lagu menciptakan lagu anak bagaimana? Atau sekarang Pemda menyiapkan program-program untuk membuat atau cipta lagu-lagu anak, misalnya dalam bentuk lomba-lomba di sekolah, agar siswanya menyenangi lagu anak. Pilihan lainnya, mencegah anak-anak kita agar tidak terlibat pada hal-hal yang belum saatnya diketahui, contohnya ada soal pornografi, penggunaan medsos (media sosial) yang berlebihan, sehingga justru mendapatkan pengalaman yang buruk,” terangnya.

Tidak hanya itu, ia melanjutkan, anak-anak pun perlu diajari menghormati sesama teman agar tidak terjadi lagi kejadian bullying antarteman. Ini menjadi tugas utama dari pemerintah, sekolah, masyarakat, dan orang tua.

Ia menambahkan, keterlibatan semua pihak tersebut coba didorong untuk memberikan kontribusinya agar bisa mencegah kekerasan pada anak.

“Jawa Tengah layak anak ini rencananya mau di-launching kira-kira tahun depan. Untuk itu, Pemprov menyiapkan agar setiap Kabupaten/Kota juga bersiap-siap untuk hal tersebut,” pungkas dia. (OS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025