BerandaHits
Selasa, 16 Des 2024 16:39

Isu Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD, Ide Positif atau Kemunduran Demokrasi?

Presiden Prabowo saat melontarkan ide pemilihan kepala daerah lewat DPRD lagi. (Detik)

Usai dilontarkan Presiden Prabowo, ide mengembalikan pemilihan kepala daerah lewat DPRD langsung disambut banyak pro dan kontra. Bagaimana pendapat para pakar terkait ide ini, ya?

Inibaru.id – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini melontarkan ide yang kontroversial, yaitu mengembalikan pemilihan kepala daerah lewat DPRD, bukannya, lewat pemilihan umum sebagaimana yang dilakukan pada Pilkada Serentak 2024.

Ide ini dia lontarkan saat menghadiri perayaan ulang tahun Partai Golkar yang ke-60 di Bogor. Menurut Prabowo, ide ini muncul karena sistem pemilihan langsung menghabiskan biaya yang sangat mahal.

“Kemungkinan sistem ini terlalu mahal. Dari wajah yang menang pun saya lihat lesu, apalagi yang kalah,” ucapnya pada Kamis (12/12/2024) malam tersebut.

Ide ini sontak memancing pro dan kontra banyak pihak. Apalagi, sebenarnya pemilihan kepala daerah secara langsung baru mulai dilakukan pada Juni 2005 alias setelah era reformasi. Sebelumnya, sejak Indonesia merdeka sampai Orde Baru, kepala daerah selalu dipilih oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Dosen Ilmu Administrasi Negara Universitas Setia Budhi Rangkasbitung Tardi Setiabudi memberikan contoh pada Pilkada Serentak 2020, pemerintah sampai menganggarkan dana sebesar Rp15 triliun. Saat itu pula, muncul 600 kasus politik uang. Meski begitu, menurut Tardi, bukan berarti berbagai masalah jika menyelenggarakan Pilkada Serentak ini menandakan bahwa kepala daerah sebaiknya dipilih DPRD saja.

Pilkada serentak dinilai menghamburkan banyak uang oleh Presiden Prabowo. (lubuksabuk.digitaldesa.id)

“Mengembalikan mekanisme ke DPRD berarti meyerahkan kendali itu ke tangan segelintir elit dan meninggalkan rakyat yang seharusnya memiliki proses politik tersebut,” tulis Tardi sebagaimana dilansir dari Detik, Senin (16/12).

Hal sama diungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Iwan Setiawan. Dia dengan tegas menyebut jika sampai sistem pemilihan kepala daerah balik ke era Orde Baru, maka hal ini menandakan kemunduran demokrasi di Indonesia.

“Bagi saya, kalau pemilihan kepala daerah lewat DPRD lagi, artinya kemunduran demokrasi. Nilai demokrasi tertinggi ya saat rakyat bebas memilih atau menentukan langsung siapa pemimpinnya,” ucap Iwan sebagaimana dilansir dari Tempo, Senin (16/12).

Ada juga kekhawatiran bahwa dengan membuat kepala daerah dipilih oleh anggota DPRD, kepala daerah nantinya hanya merasa bertanggung jawab ke anggota DPRD alih-alih ke masyarakat. Artinya, kebijakan yang mereka buat nantinya nggak akan berpihak ke masyarakat, deh. Lebih dari itu, pemilihan kepala daerah lewat DPRD belum tentu bisa mengatasi masalah money politic.

Melihat pendapat dari para pakar ini, sepertinya memang ide untuk mengembalikan pemilihan kepala daerah lewat DPRD bukan ide yang baik. Alangkah baiknya pemerintah memperbaiki sistem demokrasi kita terlebih dahulu, khususnya dalam hal pengawasan politik uang, pendidikan politik ke masyarakat, hingga pengaturan sistem kampanye agar biaya politik nggak terlalu mahal bagi siapapun kandidatnya. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: