BerandaHits
Selasa, 12 Mei 2025 15:17

Ikut Kena Macet Bandungan saat Libur Panjang, Warlok: Bikin BRT Saja!

Kemacetan menuju kawasan wisata Bandungan terlihat di SPBU Pakopen, Bandungan, Kabupaten Semarang. (X/disporaparjtg)

Setiap liburan panjang, banyak warga lokal (warlok) di kawasan wisata populer seperti Bandungan yang juga harus merasakan 'getah' bernama macet.

Inibaru.id – Sekitar satu dekade yang lalu, setiap kali libur panjang tiba, Ratri Hayuningati yang kuliah di sebuah kampus negeri di Yogyakarta memilih untuk nggak keluar dari kamar kosnya. Siapa sangka, hal serupa kini dia lakukan setelah tinggal di Bandungan, Kabupaten Semarang. Setiap kali libur panjang tiba seperti pada perayaan Hari Waisak 2025 ini, dia memilih untuk di rumah saja.

Alasannya dari kedua hal ini sama, yaitu dia nggak pengin terjebak kemacetan di jalanan. Meski ada keinginan untuk pergi piknik selagi ada waktu luang, dia nggak mau capai dan stres di jalan.

"Andai ada perlu banget harus keluar pun kita sampai mencari jalur yang nggak dekat-dekat dengan kawasan Malioboro atau keraton. Bedanya kalau sekarang pas di Bandungan, jalan alternatifnya nggak banyak. Terkadang, kalau terpaksa keluar ya harus bersiap terkena macet di Alun-alun Bandungan, Pasar Bunga Bandungan, atau di kawasan Tahu Serasi,” ungkap pengajar di sebuah sekolah swasta tersebut pada Senin, (12/5/2025).

Baik itu Bandungan maupun Yogyakarta memang selalu dijejali wisatawan setiap kali libur musim panjang. Sebagian besar wisatawan bahkan datang dari luar kota dengan bus-bus berukuran besar.

“Waktu Minggu pagi saja saya sudah melihat banyak bus-bus besar naik dari Ambarawa ke arah Bandungan. Kebanyakan memasang tulisan mau wisata ke Taman Bunga Celosia atau ke Candi Gedong Songo,” ucap Ratri yang beralamat nggak jauh dari Pasar Bunga Bandungan ini.

Selain kendaraan pribadi, banyak bus-bus besar masuk ke kawasan wisata Bandungan sehingga bikin macet. (X/elkaes)

Di satu sisi, dia bisa memaklumi antusiasme wisatawan dari luar kota untuk berkunjung ke Bandungan yang dikenal punya pemandangan alam indah. Masalahnya, pemerintah seperti belum punya solusi untuk mengatasi kemacetan di jalanan sempit yang menanjak khas kawasan pegunungan yang sudah berlangsung bertahun-tahun setiap kali libur panjang.

Padahal, yang dirugikan jika kemacetan tersebut terjadi nggak hanya pelaku wisata, warga setempat seperti dirinya juga kelimpungan.

“Saya terkadang sampai nyari jalur alternatif yang kualitas jalannya nggak bagus dan lebih jauh hanya untuk mencapai Ambarawa. Kebayang kalau contohlah ada ambulans harus lewat gitu, pasti susah banget mengurai kemacetannya,” keluhnya.

Bukan hanya Ratri, keribetan karena macet ini juga dialami tetangganya. Kata Ratri, tetangganya harus menempuh waktu 2 kali lipat dari biasanya hanya untuk menjual sayuran ke Pasar Jetis dengan sepeda motor.

Menurut Ratri, kemacetan bisa diatasi dengan dibangunnya jaringan BRT baru untuk kawasan wisata seperti Jimbaran, Bandungan, dan Sumowono, serta adanya larangan agar bus-bus wisata berukuran besar naik dari Ambarawa dan Lemah Abang mengingat ukuran jalan yang sempit.

“Mungkin saja kalau ada semacam BRT dari Bawen sampai Jimbaran atau Sumowono, dengan halte-halte yang dekat dengan kawasan wisata, bisa mengurangi kemacetan pas libur panjang seperti sekarang. Asalkan tarifnya juga terjangkau seperti BRT biasa. Jadi banyak wisatawan dari luar kota yang akhirnya memakainya daripada memakai kendaraan pribadi atau bus berukuran besar yang bikin penuh jalanan,” sarannya.

Yap, saran Ratri terkait pembangunan BRT di kawasan wisata di Bandungan cukup menarik ya? Kita jadi tahu seperti apa sudut pandang warlok kawasan wisata tersebut yang mengalami kerepotan setiap kali terkena macet pas libur panjang, ya, Millens. Mungkin nggak ya ide ini sampai di telinga pemangku kebijakan? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: