Suasana Warung yang Sederhana dan Bikin Betah

Begitu masuk ke area warung, suasananya langsung terasa Jogja banget: sederhana, hangat, dan jauh dari bising jalan raya. Tempatnya memang kecil, tapi justru itu yang menambah kesan rumahan. Pembeli duduk dengan sabar menunggu pesanan sambil menghirup aroma bumbu yang ditumis di atas tungku arang yang bikin kamu bernostalgia.

Penilaian para pengunjung yang datang pun rata-rata positif. Banyak yang memuji keramahan Pak Uun dan pelayanannya yang gesit, meski harus memasak hingga empat wajan sekaligus ketika sedang ramai-ramainya.

Salah satu keunikan Bakmi Pak Uun ada pada proses memasaknya yang tetap mempertahankan cara tradisional. Wajan panas diletakkan di atas tungku arang, lalu minyak dituang untuk menumis bumbu yang harum. Setelah itu baru ditambahkan daging ayam, air, sayuran, dan mie. Untuk nasi goreng, tahapannya hampir sama. Bedanya, setelah bumbu matang, nasi langsung digoreng hingga warnanya merata.

Teknik memasak ini menghasilkan aroma smokey yang lembut, khas masakan Jawa tempo dulu. Kuah bakmi godok-nya cenderung creamy, gurih, dan penuh rasa. Banyak pelanggan menyebut bakmi di sini terasa semakin nikmat karena menggunakan telur bebek. Pantas saja rasanya begitu kaya dan bikin susah lupa.

"Kuahnya creamy, kematangan mi pas, porsinya juga bikin kenyang," ungkap salah seorang pembuat konten kuliner terkemuka di Instagram @dyodoran.

Menu yang paling populer di sini tentu saja bakmi godok. Versi gorengnya juga tidak kalah sedap, cocok buat kamu yang kurang suka makanan berkuah. Ada juga nasi goreng dengan cita rasa klasik ala kampung. Harga per porsinya mulai sekitar Rp17.000 saja, murah untuk ukuran cita rasa yang bikin pelanggan balik lagi berkali-kali.

Beberapa pengunjung punya rekomendasi personal. Ada yang selalu pesan bakmi godok telur bebek, ada pula yang menyarankan minuman jahe serai sebagai pendamping biar tubuh hangat di malam hari. Kalau mau lebih nendang, teh hangat atau kopi juga cocok menemani makanmu.

Bakmi Palbapang Pak Uun bukan sekadar tempat kuliner karena menawarkan pengalaman dari suasana kampung yang tenang sampai aroma arang yang menguar dari dapur kecilnya. Jadi kalau kamu sedang di Bantul atau lagi kangen cita rasa bakmi Jawa yang otentik, warung ini wajib banget kamu sambangi. 

Ingat, datang lebih awal, ya, Gez, biar nggak kehabisan! (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kalau kamu penyuka bakmi Jawa, nama Bakmi Palbapang Pak Uun rasanya wajib masuk daftar kunjungan. Warung kecil yang tersembunyi di tengah permukiman Bantul ini sudah jadi legenda sejak tahun 2000. Meski lokasinya nyempil di Karasan, Palbapang, banyak orang rela “blusukan” demi seporsi bakmi godok gurih yang konon bikin ketagihan.

Warung Bakmi Pak Uun buka setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Tapi jangan tertipu jam tutupnya ya karena sering kali dalam tiga jam saja setelah buka, seluruh menu sudah ludes. Banyak food hunter yang sudah mengingatkan: kalau mau dapat jatah, datanglah sebelum malam benar-benar larut.

Meski buka sejak pukul 17.00 sampai 22.00 WIB, terkadang Bakmi Palbapang Pak Uun sudah kehabisan makanan saking banyaknya pembeli yang datang.

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

Salah satu penyebab utama risiko ini datang dari kualitas charger itu sendiri. Banyak charger murah atau palsu yang beredar, dan sayangnya, masih sering kita temui di rumah-rumah.

Charger semacam ini biasanya tidak punya sistem perlindungan arus, panas, atau pemutus otomatis. Jadi saat tetap terhubung ke listrik, ia akan terus bekerja dan menghasilkan panas. Kalau komponennya kurang bagus, panas yang menumpuk bisa memicu kerusakan, bahkan kebakaran.

Selain kualitas, faktor lingkungan juga berpengaruh. Charger yang dibiarkan menancap dan berada di area tertutup, misalnya dekat tumpukan barang atau di belakang furnitur, lebih mudah terperangkap panas. Apalagi kalau ruangan cenderung panas atau lembap, risiko kerusakan pada charger pun semakin tinggi.

Walau jarang terjadi, fluktuasi listrik dan sambaran petir bisa mempengaruhi perangkat yang sedang terhubung ke soket. Charger yang tidak punya pelindung arus bisa rusak seketika saat ada lonjakan tegangan. Dalam kasus ekstrem, korsleting bisa terjadi dan menimbulkan percikan api. Memang bukan sesuatu yang terjadi setiap hari, tapi cukup banyak orang yang baru sadar setelah perangkat mereka gosong duluan.

Peluang Muncul Ledakan Kecil, Tapi Tetap Ada

Tenang, bukan berarti setiap charger yang kamu biarkan menancap bakal “meledak”. Kalau kamu memakai charger asli dari jenama terpercaya, risiko masalah ini jauh lebih kecil. Produk resmi biasanya sudah melewati uji keselamatan dan punya fitur pencegahan panas berlebih. Tapi tetap saja, risiko kecil bukan berarti nol, apalagi kalau chargermu sudah menua, sering jatuh, atau pernah terasa panas berlebihan.

Untuk charger palsu, ceritanya beda. Risiko korsleting atau kebakaran naik berkali-kali lipat karena komponennya nggak dirancang tahan lama. Jadi lebih baik hindari, ya.

Biar nggak waswas, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

Jadi, meski kelihatannya sepele, kebiasaan membiarkan charger tetap menancap tetap punya risiko. Baiknya segera lepas dari stopkontak deh kalau memang sudah nggak dipakai. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kita semua pasti pernah melakukan ini: selesai ngecas, ponsel dicabut, tapi kepala chargernya tetap anteng nempel di stopkontak. Kelihatannya sih nggak masalah. Toh nggak lagi dipakai, kan? Tapi ternyata kebiasaan kecil ini bisa menimbulkan risiko yang jarang kita sadari.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan kepala charger yang dibiarkan terus menancap bisa bermasalah. Tapi, jangan keburu membayangkan munculnya ledakan dramatis seperti di film, ya. Masalahnya biasanya jauh lebih sederhana, tapi tetap berbahaya kalau dibiarkan.

Banyak dari kita yang membiarkan kepala charger terus menancap di stop kontak meski sudah nggak lagi dipakai. Apakah hal ini berbahaya jika dibiarkan?

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

Peresmian dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Drs Agus Andrianto SH MH bersama jajaran pejabat kementerian, pimpinan Undip, dan perwakilan pemerintah daerah.


Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses layanan keimigrasian. Dia mengatakan, keberadaan titik layanan di kampus menjadikan pelayanan semakin cepat, responsif, dan dekat dengan masyarakat.

"Saya berharap layanan ini bisa menjadi model bagi daerah lain," sebutnya.

Layanan yang dibuka meliputi penerbitan dan penggantian paspor WNI, BAP paspor hilang atau rusak, pelayanan izin tinggal WNA, serta konsultasi dan informasi keimigrasian.


Usai peresmian yang dilakukan dengan memukul gong, Menteri Agus meninjau ruang pelayanan yang telah dilengkapi ruang tunggu kondusif, sistem antrean terintegrasi, serta petugas yang telah dipersiapkan secara khusus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Jateng Haryono Agus Setiawan menyampaikan, layanan ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.


"Kehadiran layanan ini juga mempermudah mahasiswa asing Undip untuk mengurus izin tinggal, jadi akan mendukung kenyamanan mereka menjalani aktivitas akademik," jelasnya.

Setali tiga uang, Rektor Undip Prof Dr Suharmono SE MSi juga menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan bahwa Undip siap menyediakan segala fasilitas yang diperlukan agar pelayanan imigrasi dapat berjalan optimal dan mudah diakses.

Campus Immigration Point di Undip diharapkan menjadi percontohan nasional dan mendorong kampus lain menghadirkan layanan publik serupa, terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan aktivitas internasional yang tinggi.

Keberadaan layanan ini di kampus menegaskan bahwa Undip memiliki "aktivitas internasional" yang cukup baik. Kampus lain gimana, nih? (Murjangkung/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang meresmikan Campus Immigration Point di Universitas Diponegoro (Undip) pada Senin (1/12/2025) kemarin. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia, yang memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, di lingkungan Undip bisa mengurus paspor hingga izin tinggal tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat umum yang bukan merupakan bagian dari Undip.

Layanan Campus Immigration Undip ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus, sekaligus menegaskan 'aktivitas internasional' yang cukup baik di salah satu kampus terbaik di Kota Semarang ini.

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

Tas rajut buatan tangan dari perempuan kreatif asal Kota Semarang yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut telah menempuh perjalanan jauh: menembus pasar dunia, menguatkan pejuang kanker, dan membuka ruang pemberdayaan bagi warga binaan Lapas Perempuan Semarang.

"Merajut itu awalnya hanya hobi. Karena anak-anak sudah besar, saya mengisi waktu luang dengan merajut. Saya ibu rumah tangga, ikut suami dinas di daerah terpencil, sehingga memilih fokus mengurus anak-anak," ujar Indah saat ditemui Inibaru.id akhir November lalu.

Indah mengaku belajar merajut secara autodidak sejak 2011. Gurunya adalah internet dan Youtube. Awal-awal berkreasi, dia hanya membuat taplak meja dan dompet kecil. Namun, seiring waktu, keterampilannya meningkat hingga bisa membuat tas rajut sendiri.

Sedikit demi sedikit, dunia rajut yang awalnya hanya pengisi waktu luang justru menjadi peluang. Indah merasa bangkit dan berdaya. Sembari melakoni keseharian sebagai ibu rumah tangga, dia mulai bisa melihat betapa besar peluang bisnis yang tersimpan dalam setiap karyanya.

Pada 2017, ketika sebagian besar pelaku UMKM masih berkutat di pasar lokal, Indah justru sudah merasakan aroma pasar global. Melalui PT Mas di Solo, dia dipercaya mengerjakan produk home decor untuk dikirim ke negara-negara di Eropa.

Sistemnya maklun; perusahaan menyediakan bahan, lalu Indah menangani produksi dan merekrut tenaga kerja yang dia latih sendiri.

Tas rajut buatan Indah merambah hingga Dubai setelah karya-karyanya dua kali lolos kurasi mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT). Dalam sesi business matching, dia bertemu buyer luar negeri yang kemudian memesan 1.000 tas makram untuk pasar Dubai.

"Semula diminta selesai satu bulan, saya nggak sanggup. Akhirnya dinego jadi lima bulan, per bulan 200 pieces. Saya ngajari orang-orang, mereka ikut mengerjakan," ungkap Indah.&nbsp;

Di antara banyak teknik, tapestri menjadi yang paling dia kuasai karena memungkinkan eksplorasi pola dan gambar. Dari sinilah lahir tas rajut bermotif batik berbahan dasar kulit yang harganya menyentuh angka Rp900 ribu per item.

Namun, di antara deretan pencapaian tersebut, ada satu bab yang paling mengesankan di pikiran Indah, yakni perjalanannya keliling Indonesia mengedukasi cara mengolah plastik menjadi tas rajut, kemudian mendonasikan hasil kegiatannya untuk menguatkan anak-anak penyandang kanker.

"Tahun 2019 itu kan lagi ramainya kampanye pengurangan plastik. Buat saya, plastik itu memang sulit dihilangkan total. Jadi, bagaimana cara mengurangi, bagi saya salah satunya ya diubah jadi tas rajut, karena bisa dipakai selama bertahun-tahun," kata Indah.

Plastik-plastik itu dipotong selebar kurang lebih dua sentimeter, lalu dirajut seperti biasa. Prosesnya memang lebih sulit dibanding merajut benang biasa, tetapi hasilnya kuat dan tahan lama. Namun, karya ini bukanlah produk komersial utama. Dia lebih sering membawanya untuk kampanye reduksi sampah sekali pakai.

Profit memang nggak selalu menjadi tujuan utamanya berkarya. Bahkan, pada pameran ini pun, dia dan temannya sudah sepakat untuk menyumbangkan dana yang terkumpul ke Yayasan Kanker Anak Indonesia sebagai dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ganas itu.

"Tidak semua hal harus berupa profit. Saya senang kalau apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat buat orang lain," lontarnya.

Memberdayakan Warga Binaan Lapas Perempuan

Jiwa sosial Indah terus tumbuh, termasuk dalam berbagi ilmu. Ibu tiga anak itu mengaku akan dengan senang hati membagikannya, termasuk saat mengajari warga binaan di Lapas Perempuan Semarang merajut tanpa meminta bayaran sepeser pun.

"Di Lapas Perempuan itu saya nggak dibayar sama sekali. Murni untuk berbagi ilmu. Kalau ada yang benar-benar tertarik, saya kasih alatnya, saya kasih benangnya. Biar nanti kalau mereka keluar (bebas), bisa melanjutkan yang dia bisa," paparnya.

Warga binaan yang telah diajari Indah juga diberdayakan untuk membantu produksi. Bahan dan desain berasal darinya, lalu mereka mengerjakan sesuai kemampuan dan waktu. Setiap pekerjaan mereka tetap dibayar sebagai tambahan penghasilan dari dalam penjara.&nbsp;

Bagi Indah, menguatkan penyandang kanker dan berbagi ilmu dengan warga binaan adalah dua wajah dari misi yang sama, yakni untuk memanusiakan manusia lewat keterampilan. Merajut baginya bukan lagi sekadar aktivitas tangan, melainkan cara menyalurkan empati.

Saat ini Indah hanya dibantu satu karyawan tetap yang menjaga tokonya di kawasan Sambiroto. Proses produksi sehari-harinya masih dikerjakan sendiri, tetapi jika pesanan membludak, barulah dia melibatkan orang lain.

"Saya nggak menyangka bisa sejauh ini. Saat pandemi Covid-19, saya sempat kena saraf terjepit. Suami menyarankan untuk berhenti dan menjual seluruh benang. Namun, meski sudah didiskon, benang-benang itu nggak laku. Artinya, saya disuruh untuk terus merajut," tukas Indah, lalu tertawa ringan.&nbsp;

Nggak hanya menghasilkan profit, keterampilan merajut Indah juga telah menjalin asa untuk para penyandang kanker dan warga binaan di lapas. Panjang umur ya, Bu Indah! (Sundara/E10)

Inibaru.id - Di bawah tenda pameran UMKM di halaman Balai Kota Semarang, Indah Prihatiningsih, pemilik Ekkyta Collection duduk dengan tenang, tapi jemarinya lincah menari di atas gulungan benang, menuntaskan seutas tali tas yang belum selesai.

Sesekali, perempuan 60 tahun itu juga terlihat mengangkat wajah, menyapa pengunjung yang mampir, sebelum kembali pada ritme rajutannya.

Belajar merajut secara autodidak pada 2011, pemilik Ekkyta Collection, Indah Prihatiningsih, konsisten menyisihkan sebagian keuntungannya untuk anak-anak penyandang kanker; sekaligus mengajari warga lapas perempuan Semarang untuk belajar membuat tas rajut berkelas yang membuat Indah menjelajah pasar global.

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

Sebaliknya, kebun sawit adalah kawasan monokultur. Satu jenis tanaman mendominasi, lantai tanah sering terbuka, dan lapisan ekosistemnya sangat sederhana. Studi yang dikutip The Jakarta Post menegaskan, perkebunan sawit hanya mampu mendukung sebagian kecil spesies hutan. Riset lain yang dipublikasikan ScienceDaily menunjukkan hal serupa. Kebun sawit bukan habitat setara hutan tropis dan sebagian besar spesies nggak mampu beradaptasi di dalamnya.

Hasilnya sudah terlihat di banyak desa sekitar hutan. Semakin sedikit pepohonan asli, semakin sering satwa liar turun ke permukiman mencari makan. Mereka nggak “menyerang”, mereka hanya kehilangan ruang hidup.

Stok Karbon: Hutan Menyimpan, Sawit Membuang

Banyak klaim menyebut sawit “lebih efisien menyerap karbon,” namun para ilmuwan mengingatkan bahwa klaim itu menyesatkan. Menurut Profesor William Laurance yang dikutip Eco-Business, meski sawit tumbuh cepat, total karbon yang disimpan selama daur hidupnya jauh lebih rendah dibanding hutan primer.

Ketika hutan ditebang, karbon yang terkunci selama ratusan tahun terlepas ke atmosfer. Mongabay mencatat, konversi hutan ke sawit terutama di lahan gambut melepaskan emisi dalam jumlah masif. Sawit nggak mampu mengimbangi kehilangan itu, bahkan bisa menjadi sumber emisi baru ketika tanaman tua ditebang dan tanah kehilangan karbon.

Hutan tropis adalah bank karbon raksasa. Sawit hanyalah buku tabungan kecil.

Fungsi ekologis hutan juga nggak berhenti pada keanekaragaman hayati dan karbon. Hutan menjaga kesuburan tanah melalui siklus organik mulai daun gugur membentuk humus, mikroorganisme mengolah nutrisi, dan akar pohon menahan air. Tanah yang sehat membuat debit air stabil, sungai terjaga, dan wilayah terlindungi dari erosi.

Begitu hutan digantikan sawit, siklus itu terputus. Lahan menjadi lebih kering, tanah cepat padat, dan kebutuhan pupuk serta pestisida meningkat. Debit air menurun, longsor dan banjir menjadi lebih sering terjadi, dan suhu kawasan meningkat karena hilangnya kanopi yang meneduhkan.

Di banyak tempat, mata air mati bukan karena kemarau panjang, tetapi karena hilangnya pepohonan hutan.

Beberapa penelitian, seperti yang dirilis University of York, menemukan bahwa menyisakan sekitar 10 persen hutan asli dalam lanskap perkebunan dapat membantu menjaga sebagian kecil karbon dan biodiversitas. Namun angka itu tetap terlalu kecil untuk menggantikan kehilangan ekosistem hutan yang jauh lebih luas. Fragmentasi tetap terjadi, dan fungsi ekologis hutan tetap menurun drastis.

Hutan adalah satu kesatuan. Memisahkannya menjadi potongan-potongan kecil nggak akan membuat ekosistem bekerja seperti sediakala.

Hutan memberikan manfaat yang nggak bisa dihitung hanya dengan angka ekonomi. Ia menjaga air, menopang tanah, menstabilkan iklim, menyediakan habitat satwa, hingga menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati. Sementara perkebunan baik sawit, kopi, maupun karet memberi manfaat ekonomi jangka pendek yang penting bagi masyarakat, tetapi nggak dapat menggantikan kehidupan yang diberikan hutan.

Ketika hutan hilang, yang hilang bukan hanya pepohonan. Kita kehilangan penyangga kehidupan.

Karena itulah, setiap wacana mengganti hutan dengan kebun monokultur harus dilihat sebagai lebih dari sekadar keputusan tata guna lahan. Itu keputusan tentang masa depan, apakah kita ingin lingkungan yang stabil, atau ladang luas yang perlahan mengering. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di sejumlah daerah, barisan sawit yang rapi dan menghijau sering dianggap sebagai “pengganti” hutan. Dari kejauhan, pemandangannya tampak meyakinkan bahwa pohon-pohon tumbuh tinggi, daun lebat di kanan–kiri jalan, dan hamparan hijau sejauh mata memandang. Namun, poster edukasi lingkungan yang banyak beredar akhir-akhir ini sebenarnya memberi petunjuk penting hutan bukan sekadar deretan pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang jauh lebih kompleks, sesuatu yang nggak dapat ditiru oleh kebun monokultur apa pun, termasuk sawit.

Hutan alami menyimpan biodiversitas yang luar biasa. Di dalamnya ada pepohonan raksasa, semak belukar, lumut, jamur, hingga organisme mikro yang hidup berdampingan dalam jaringan ekologis berlapis yaitu kanopi, bawah tajuk, hingga lantai hutan. Satwa liar seperti burung, primata, mamalia kecil, reptil, serangga penyerbuk menjadikannya rumah.

Hutan nggak bisa digantikan oleh kebun sawit atau tanaman monokultur lainnya. Di balik hamparan hijau yang tampak serupa, hutan menyimpan fungsi ekologis yang jauh lebih kompleks mulai dari biodiversitas, penyimpanan karbon, hingga penjaga tanah dan air yang nggak mampu ditiru perkebunan.

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo menjelaskan, puncak arus keberangkatan terjadi pada Minggu (7/9) dengan 32.935 penumpang, sedangkan puncak kedatangan tercatat pada Jumat (5/9) dengan 30.151 penumpang.

Franoto menambahkan, jumlah keberangkatan penumpang pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW ini lebih tinggi sekitar 47 persen dibandingkan periode yang sama minggu sebelumnya (28–31/8) yang hanya mencatat 71.475 penumpang berangkat.

"Adapun untuk volume kedatangan juga meningkat sekitar 45 persen dibandingkan minggu sebelumnya dengan jumlah 69.499 penumpang datang,” sebutnya.

Dia juga mengungkapkan, kenaikan jumlah pengguna kereta api mencerminkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda darat massal ini. Selain itu, kereta api juga turut berperan menggerakkan sektor pariwisata, mulai dari wisata religi hingga kuliner di Jawa Tengah.

“Ini menjadi bukti nyata bahwa kami ikut mendorong konektivitas antarwilayah dan berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta pariwisata daerah; sejalan dengan Asta Cita pemerintah untuk memperkokoh pembangunan inklusif dan berkelanjutan di sektor transportasi serta pariwisata,” ujarnya.

Untuk diketahui, libur panjang membuat beberapa KA jarak jauh mencatat jumlah penumpang tertinggi, antara lain Kertajaya (12.331 penumpang), Brantas (10.868 penumpang), Matarmaja (9.551 penumpang), Jayabaya (6.472 penumpang), Majapahit (6.069 penumpang), dan Gumarang (4.448 penumpang).

Adapun stasiun dengan aktivitas paling padat di wilayah Daop 4 adalah Stasiun Semarang Tawang (75.712 penumpang), Semarang Poncol (72.296 penumpang), Tegal (34.166 penumpang), Pekalongan (26.534 penumpang), Pemalang (12.755 penumpang), dan Cepu (11.351 penumpang).

KAI Daop 4 Semarang memastikan akan terus melakukan evaluasi terhadap layanan selama periode libur Maulid. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di libur panjang berikutnya, termasuk akhir tahun dan hari-hari besar lainnya.

Nggak lupa, Franoto menyampaikan terima kasih terhadap kepercayaan masyarakat terhadap PT KAI, khususnya yang menggunakan layanan kereta api dari Daop 4 Semarang. Dia berharap bisa terus memenuhi ekspektasi pada pelanggan setia KAI.

“Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pelanggan setia KAI yang telah memilih kereta api sebagai moda transportasi andalan. Kami akan terus berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan sehat,” tutup Franoto.

Untuk para pelanggan setia si ular besi ini, semoga layanan yang diberikan PT KAI memuaskan, ya! (Siti Khatijah/E10)

Inibaru.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang mencatat lonjakan penumpang pada periode libur panjang akhir pekan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini.

Selama empat hari, Kamis-Minggu (4–7/9/2025), total 206.218 penumpang terlayani, terdiri atas 105.129 penumpang berangkat dan 101.089 penumpang datang.

KAI Daop 4 Semarang melayani 206.218 penumpang selama libur panjang 4–7 September 2025. Lonjakan penumpang mencapai 47 persen dibanding pekan sebelumnya, dengan Stasiun Semarang Tawang dan KA Kertajaya jadi favoritnya.

KAI Daop 4 Semarang Layani 206.218 Penumpang pada Libur Panjang Kali Ini

“Kami menyiapkan satu KA tambahan, yakni KA Anjasmoro relasi Surabaya-Semarang-Jakarta (PP), serta menambah 1.170 tempat duduk per hari untuk kereta dengan tingkat okupansi tinggi yang berangkat dari wilayah Daop 4 Semarang,"&nbsp;terang Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo, Selasa (27/5).

Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk meningkatkan pelayanan dengan cara memastikan seluruh masyarakat bisa bepergian dengan nyaman selama masa libur panjang yang akan berlangsung hingga Minggu (1/6) tersebut.

Sebagai informasi, kereta api tambahan yang akan beroperasi pada periode libur panjang pekan ini adalah KA Anjasmoro yang hadir dengan delapan rangkaian kereta eksekutif stainless steel new generation berkapasitas total 400 tempat duduk.

Rangkaian kereta modern ini dilengkapi sejumlah fitur kekinian, mulai dari kursi ergonomis dengan ruang kaki luas, reclining seat yang dapat disandarkan hingga 135 derajat, revolving seat, hingga pintu geser otomatis.

Selain itu, penumpang juga bisa menikmati fasilitas PIDS (Passenger Information Display System), foot rest, meja lipat, serta stop kontak dan USB port di setiap kursi. Toilet dengan foot washer pun disediakan untuk menunjang kebersihan. Keren kan?

Nggak hanya KA Anjasmoro, penambahan kapasitas juga dilakukan pada sejumlah kereta favorit yang berangkat dari Daop 4 Semarang, termasuk KA Gunungjati, Argo Sindoro, Argo Muria, Menoreh, Tawang Jaya Premium, Kaligung, dan Kamandaka.

"Dengan penambahan ini, kami berharap bisa mengakomodasi tingginya antusiasme masyarakat menghadapi libur panjang ini sekaligus mengantisipasi lonjakan penumpang kereta yang berangkat dari Daop 4 Semarang,” sebut Franoto.

Kepadatan penumpang diprediksi akan terjadi pada Rabu (28/5), Kamis (29/5), dan Minggu (1/6), dengan estimasi lebih dari 20 ribu penumpang per hari. Sementara puncak kedatangan diperkirakan pada Jumat (30/5) dengan jumlah penumpang lebih dari 20 ribu orang.

Hingga hari ini, Selasa (27/5) pukul 09.00 WIB, tercatat 39.221 tiket telah terjual untuk keberangkatan dari wilayah Daop 4 Semarang atau rata-rata 7.844 tiket per hari. Jumlah ini baru mencapai 34 persen dari total ketersediaan tiket sebanyak 114.650 kursi selama libur panjang.

“KAI mengajak masyarakat untuk segera merencanakan perjalanan. Tiket masih tersedia dan dapat dipesan melalui aplikasi Access by KAI, situs kai.id, atau kanal resmi penjualan lainnya yang telah bekerja sama dengan KAI,” imbau Franoto.

Sebagai langkah antisipasi, KAI memastikan seluruh layanan berjalan optimal, baik dari segi kesiapan sarana, prasarana, maupun pelayanan pelanggan di stasiun dan selama perjalanan. Koordinasi lintas sektor juga terus ditingkatkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.

“Kami ingin seluruh pelanggan dapat menikmati momen libur panjang ini dengan rasa aman, nyaman, dan bahagia, baik saat bepergian sendiri maupun bersama keluarga atau sahabat,” tutup Franoto.

Bepergian dengan kereta memang lebih nyaman dan aman ya, Millens?&nbsp;Yuk ah beralih ke transportasi massal! (Siti Zumrokhatun/E10)&nbsp;

Inibaru.id – Menyambut libur panjang Kenaikan Yesus Kristus 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang menghadirkan layanan tambahan untuk mempermudah mobilitas masyarakat, Millens.

Selama periode libur lima hari, mulai Rabu (28/5) hingga Minggu (1/6), KAI Daop 4 Semarang akan mengoperasikan satu perjalanan kereta api tambahan. Selain itu,&nbsp;pihak KAI juga akan menambah kapasitas tempat duduk mencapai ribuan kursi per hari.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat bisa bepergian dengan nyaman dan aman selama libur panjang yang berlangsung selama lima hari.

Libur Panjang, KAI Daop 4 Semarang Tambah Perjalanan dan 1.170 Kursi per Hari

"Andai ada perlu
banget harus keluar pun kita sampai mencari jalur yang nggak dekat-dekat dengan
kawasan Malioboro atau keraton. Bedanya kalau sekarang pas di Bandungan, jalan alternatifnya
nggak banyak. Terkadang, kalau terpaksa keluar ya harus bersiap terkena macet
di Alun-alun Bandungan, Pasar Bunga Bandungan, atau di kawasan Tahu Serasi,” ungkap
pengajar di sebuah sekolah swasta
tersebut pada Senin, (12/5/2025).

Baik itu Bandungan maupun
Yogyakarta memang selalu dijejali wisatawan setiap kali libur musim panjang. Sebagian
besar wisatawan bahkan datang dari luar kota dengan bus-bus berukuran besar.

“Waktu Minggu pagi saja saya sudah
melihat banyak bus-bus besar naik dari Ambarawa ke arah Bandungan. Kebanyakan memasang
tulisan mau wisata ke Taman Bunga Celosia atau ke Candi Gedong Songo,” ucap Ratri yang beralamat nggak jauh dari Pasar Bunga Bandungan ini.&nbsp;

Di satu sisi, dia bisa memaklumi antusiasme
wisatawan dari luar kota untuk berkunjung ke Bandungan yang dikenal punya
pemandangan alam indah. Masalahnya, pemerintah seperti belum punya solusi
untuk mengatasi kemacetan di jalanan sempit yang menanjak khas kawasan pegunungan yang sudah berlangsung bertahun-tahun setiap kali libur panjang.

Padahal, yang dirugikan jika
kemacetan tersebut terjadi nggak hanya pelaku wisata, warga setempat seperti
dirinya juga kelimpungan.

“Saya terkadang sampai nyari jalur
alternatif yang kualitas jalannya nggak bagus dan lebih jauh hanya untuk mencapai Ambarawa. Kebayang
kalau contohlah ada ambulans harus lewat gitu, pasti susah banget mengurai
kemacetannya,” keluhnya.

Bukan hanya Ratri, keribetan karena macet ini juga dialami tetangganya. Kata Ratri, tetangganya harus menempuh
waktu 2 kali lipat dari biasanya hanya untuk menjual sayuran ke Pasar Jetis dengan sepeda motor.

Menurut Ratri, kemacetan bisa diatasi dengan dibangunnya jaringan BRT baru untuk kawasan wisata seperti Jimbaran, Bandungan,
dan Sumowono, serta adanya larangan agar bus-bus wisata berukuran besar naik
dari Ambarawa dan Lemah Abang mengingat ukuran jalan yang sempit.

“Mungkin saja kalau ada semacam
BRT dari Bawen sampai Jimbaran atau Sumowono, dengan halte-halte yang
dekat dengan kawasan wisata, bisa mengurangi kemacetan pas libur panjang
seperti sekarang. Asalkan tarifnya juga terjangkau seperti BRT biasa. Jadi banyak wisatawan dari
luar kota yang akhirnya memakainya daripada memakai kendaraan pribadi atau bus
berukuran besar yang bikin penuh jalanan,” sarannya.

Yap, saran Ratri terkait pembangunan BRT di kawasan
wisata di Bandungan cukup menarik ya? Kita jadi tahu seperti apa sudut pandang warlok kawasan wisata tersebut yang mengalami kerepotan setiap kali terkena
macet pas libur panjang, ya, Millens. Mungkin nggak ya ide ini sampai di
telinga pemangku kebijakan? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Sekitar satu
dekade yang lalu, setiap kali libur panjang tiba, Ratri Hayuningati yang kuliah
di sebuah kampus negeri di Yogyakarta memilih untuk nggak keluar dari kamar
kosnya. Siapa sangka, hal serupa kini dia lakukan setelah tinggal di Bandungan,
Kabupaten Semarang. Setiap kali libur panjang tiba seperti pada perayaan Hari Waisak
2025 ini, dia memilih untuk di rumah saja.

Alasannya dari kedua hal ini sama,
yaitu dia nggak pengin terjebak kemacetan di jalanan. Meski ada keinginan untuk
pergi piknik selagi ada waktu luang, dia nggak mau capai dan stres di jalan.

Setiap liburan panjang, banyak warga lokal (warlok) di kawasan wisata populer seperti Bandungan yang juga harus merasakan 'getah' bernama macet.

Ikut Kena Macet Bandungan saat Libur Panjang, Warlok: Bikin BRT Saja!

"Hari Senin-Jumat tingkat kunjungan sekitar 500-an orang, Sabtu 1.000-an wisatawan, sedangkan Minggu kurang lebih 2.000-an pengunjung,” kata Bimo, Sabtu (1/2/2025).

Khusus untuk libur Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek kemarin, Semarang Zoo menggelar berbagai even menarik selama lima hari, yakni tanggal 25-29 Januari 2025. Tujuannya tentu demi menarik wisatawan untuk datang.

"Kami menampilkan beberapa acara yang meriah seperti Parade Barongsai, Lomba Mewarnai, Festival Tari, Mandarin Cosplay dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Sukses mendatangkan banyak wisatawan nggak bikin Semarang Zoo puas. Mereka pengin lebih banyak wisatawan datang. Makanya, pihak Semarang Zoo berkoordinasi dengan beberapa stakeholder&nbsp;demi mengembangkan potensi wisata di sana.

"Pilihan desain konsep pengembangan Semarang Zoo sudah ada, tapi butuh dana yang tidak sedikit. Inilah yang sedang kami koordinasikan dengan para ‘stakeholder’,” jelasnya.

Diketahui pada awal tahun 2025, Semarang Zoo menerima bantuan dana&nbsp;corporate social responsibility&nbsp;(CSR) sebesar Rp750 juta dari sejumlah perusahaan untuk pengembangan potensi wisata.

Tempat wisata yang dulu dikenal sebagai Bonbin Mangkang tersebut dipercaya menjadi fasilitator antara Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia atau PUTRI dengan PT. Global Tix, Aqua, dan Joyday dalam rangka kerja sama dengan destinasi wisata.

Tiga perusahaan tersebut kemudian memberikan bantuan dana CSR untuk pengembangan wisata Semarang Zoo. PT. Tirta Investama (Aqua) menyalurkan dana senilai Rp400 juta dalam bentuk donasi pakan satwa dan seragam karyawan.

Sementara itu, PT. Global Tix memberikan Rp. 50 juta dalam bentuk donasi satwa asuh Semarang Zoo. Terakhir, CSR dari PT. Green Asia Food Indonesia (Joyday) menyediakan Rp 300 juta berupa pemberian sarana prasarana, fasilitas umum, dan seragam karyawan. 

Cukup menggembirakan ya mendengar kabar Semarang Zoo banyak didatangi pengunjung. Semoga saja kualitasnya membaik agar semakin menarik minat banyak orang untuk datang.&nbsp;(Danny Adriadhi Utama/E07)

Inibaru.id -&nbsp;Libur panjang perayaan Isra Mi'raj dan Imlek pada akhir Januari 2025 membuat sejumlah obyek wisata di Semarang diserbu wisatawan, Senin (24/4). Salah satunya adalah obyek wisata Senarang Zoo yang didatangi 5.000 orang selama periode tersebut.

Direktur Semarang Zoo Bimo Wahyu Widodo mengatakan jumlah kunjungan yang mencapai 5.411 tersebut relatif meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Untuk hari-hari biasa, rata-rata pengunjung Semarang Zoo sekitar 500 orang per hari. Sedangkan di akhir pekan berada di kisaran angka 1.000 hingga 2.000 orang per hari.

Sukses mendatangkan 5.000 pengunjung selama libur panjang Januari 2025, Semarang Zoo semakin berbenah demi semakin meningkatkan minat wisatawan datang ke sana.

Semarang Zoo Dikunjungi 5.000 Orang Selama Libur Panjang&nbsp;

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo menyatakan bahwa puncak keberangkatan atau penumpang naik terjadi pada Minggu (11/2), di mana sebanyak 26.853 pelanggan menggunakan kereta api di beberapa stasiun wilayah Daop 4 Semarang.

"Penumpang naik terbanyak pada hari tersebut terjadi di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng sebanyak 7.885 pelanggan, diikuti oleh Stasiun Semarang Poncol sebanyak 6.830 pelanggan, Stasiun Tegal sebanyak 4.043 pelanggan, Stasiun Pekalongan sebanyak 2.702 pelanggan, Stasiun Pemalang sebanyak 1.398 pelanggan, dan Stasiun Cepu sebanyak 1.154 pelanggan," kata Franoto.

Sementara itu, puncak kedatangan penumpang di wilayah Daop 4 Semarang juga terjadi pada hari yang sama, yaitu pada Minggu (11/2), dengan jumlah penumpang turun mencapai 26.662 pelanggan.

"Penumpang turun terbanyak terjadi di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng sebanyak 8.073 pelanggan, diikuti oleh Stasiun Semarang Poncol sebanyak 7.174 pelanggan, Stasiun Tegal sebanyak 3.551 pelanggan, Stasiun Pekalongan sebanyak 2.328 pelanggan, Stasiun Ngrombo sebanyak 1.062 pelanggan, dan Stasiun Cepu sebanyak 1.057 pelanggan," tambah Franoto.

Franoto juga menyebutkan bahwa destinasi tujuan maupun kedatangan favorit pelanggan selama periode long weekend ini merata ke berbagai kota, seperti Jakarta, Solo, Surabaya, Bandung, dan lainnya. Di wilayah Daop 4 Semarang, terdapat sebanyak 91 kereta api penumpang yang beroperasi setiap harinya.

Selama masa libur Imlek, Daop 4 Semarang juga menyajikan pertunjukan barongsai di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pada Sabtu (10/2). Atraksi tersebut menghibur para pelanggan yang menunggu kedatangan kereta api dengan menampilkan tarian tradisional masyarakat Tiongkok yang mengenakan kostum berbentuk menyerupai singa.

Di samping atraksi barongsai, berbagai pernak-pernik Imlek juga dipamerkan di stasiun, dan petugas KAI yang mengenakan pakaian tradisional cheongsam dan changshan turut menyapa para pelanggan di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. Kegiatan semakin meriah dengan adanya pembagian angpao dan coklat koin kepada para penumpang yang menunggu kedatangan kereta api di stasiun dan di dalam kereta api Kamandaka.

Selain itu, ada juga penampilan Peragaan Busana yang berkolaborasi dengan Komunitas Desainer Kota Semarang di area tunggu Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. 

"Dengan terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan ini, merupakan wujud apresiasi KAI kepada para pelanggan dalam menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2024 atau yang dikenal sebagai tahun Shio Naga Kayu," tutup Franoto.

Wah, banyak juga ya orang-orang yang bepergian dengan kereta api, Millens? Apa kamu juga? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Selama masa Long Weekend Libur Isra Mikraj dan Cuti Bersama Imlek selama 5 hari, mulai dari Rabu 7 Februari hingga Minggu 11 Februari 2024, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang berhasil melayani sebanyak 222.706 pelanggan. Angka ini meningkat sebesar 51% dibandingkan dengan periode yang sama pada pekan sebelumnya, yaitu dari Rabu 31 Januari hingga Minggu 4 Februari 2024, yang mencapai 147.067 pelanggan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 110.673 penumpang menggunakan kereta api untuk naik di wilayah Daop 4 Semarang, sementara 112.033 penumpang turun atau tiba di wilayah yang sama.

Selama periode libur panjang dalam rangka Isra' Mikraj - Imlek 2024, PT KAI DAOP 4 Semarang telah melayani 222 ribu pelanggan.

Libur Isra Mikraj dan Imlek, KAI DAOP 4 Semarang Layani 222 Ribu Pelanggan

Slow travel
memungkinkan kamu untuk lebih memahami dan menyerap budaya lokal. Kamu dapat
berinteraksi dengan penduduk setempat, mencoba makanan lokal, dan mengalami
kehidupan sehari-hari di destinasi yang kamu kunjungi.

&nbsp;Menghindari jadwal
yang ketat dan tergesa-gesa dapat mengurangi tingkat stres selama perjalanan. Slow
travel memberi Kamu fleksibilitas untuk menyesuaikan rencana Kamu dan
benar-benar menikmati setiap momen.

Dengan tinggal lebih lama di satu tempat, kamu dapat
menyesuaikan pengeluaranmu, mencari akomodasi yang lebih terjangkau, dan
menggunakan transportasi yang lebih murah. Hal ini dapat membantu menghemat
biaya perjalanan.

Perjalanan yang lambat cenderung lebih ramah lingkungan
karena kamu nggak terburu-buru untuk terbang dari satu tempat ke tempat lain.
Ini dapat membantu meminimalkan dampak ekologis perjalananmu.

Slow travel dapat memberikan kesempatan untuk refleksi dan
pertumbuhan pribadi. Dengan berinteraksi dengan budaya baru dan menghadapi
tantangan yang mungkin muncul, kamu dapat memperkaya diri sendiri secara
pribadi dan emosional.

Dengan tinggal lebih lama di suatu tempat, kamu dapat
memberikan dukungan ekonomi yang lebih berkelanjutan bagi komunitas setempat.
Ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup penduduk lokal.

Slow travel memberi kamu kebebasan untuk mengatur jadwalmu
sendiri. Kamu dapat menghabiskan lebih banyak waktu di tempat yang kamu sukai
tanpa terburu-buru untuk melanjutkan ke tujuan berikutnya.

Slow travel dapat membantu mengurangi tekanan untuk
terus-menerus mengonsumsi dan berbelanja. Ini dapat menciptakan kesadaran
tentang kebutuhan sebenarnya dan mempromosikan gaya hidup yang lebih sederhana.

Dengan memilih slow travel, kamu dapat mengubah caramu melihat
dan mengalami dunia, serta memberikan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak
manfaat dari perjalananmu. 

Gimana, tertarik nggak nih melakukan jenis traveling yang
satu ini, Millens? Eits, meskipun ini liburan santuy, kamu harus tetap bersikap santun ya selama di destinasi wisata.&nbsp;(Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Slow travel adalah gaya perjalanan yang
menekankan pada pengalaman yang lebih mendalam dan santai daripada hanya
mencoba untuk mengunjungi sebanyak mungkin tempat dalam waktu singkat. Ada
beberapa alasan mengapa seseorang mungkin ingin mencoba slow travel:

Punya waktu libur panjang? Ini saatnya kamu mencoba slow travel!

Slow Travel, Liburan 'Santuy' yang Bikin Kamu Benar-Benar Puas Berlibur

Inibaru.id &ndash; Liburan bersama keluarga biasanya menjadi pilihan untuk mengisi libur panjang. Sembari melepas penat, berlibur bersama keluarga juga bakal membuat hubunganmu dengan keluarga terus dekat dan akrab. Namun, nggak jarang liburan bersama keluarga jadi berantakan karena persiapan yang nggak matang.
Satu hal yang perlu diingat, liburan bersama keluarga bukanlah perkara mudah mengingat jumlah orang yang hendak ikut berlibur. Terlebih lagi, bila kamu berlibur dengan keluarga besar yang jumlahnya sangat banyak, bakal lebih ribet, Millens. Ini karena setiap anggota keluarga biasanya punya keinginan masing-masing saat berlibur jadi susah untuk disatukan.
Nah, agar liburan keluargamu nggak berakhir runyam, lebih baik persiapkan liburan itu secara matang. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti supaya liburan keluargamu tetap seru.
Perhatikan Cuaca dan Waktu Berlibur
<img src="/nuploads/41/Liburan-Menyenangkan-Bersama-Keluarga-03-Finansialku.jpg" alt="" width="690" height="465" />
<code>Menentukan waktu liburan. (Finansialku)</code>
Cuaca adalah hal penting yang perlu kamu perhatikan ketika hendak pergi liburan. Kondisi cuaca juga bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan destinasi wisatamu. Bila waktu liburanmu pada musim hujan, kamu bisa memilih destinasi wisata di dalam ruangan. Namun, bila cuaca panas, kamu bisa leluasa berlibur di destinasi wisata luar ruangan.
Hari kedatanganmu ke tempat wisata juga perlu dipertimbangkan, Millens. Hal ini untuk mengantisipasi agar rombonganmu nggak kena macet di jalan atau tempat wisata terlalu padat pengunjung.
Tentukan Lokasi Wisata
<img src="/nuploads/41/banner_ketahui-5-alasan-pentingnya-agenda-liburan-keluarga.jpg" alt="" width="694" height="347" />
<code>Menentukan lokasi wisata. (Zurich)</code>
Setelah mengecek prakiraan cuaca, saatnya menentukan lokasi wisatamu. Ada dua kategori tempat wisata yang bisa kamu kunjungi yakni di dalam ruangan (indoor) ataupun luar ruangan (outdoor). Sesuaikan destinasi wisata yang hendak kamu kunjungi dengan cuaca.
Selain itu, kamu juga bisa memilih tempat-tempat wisata baru atau yang belum pernah dikunjungi. Diskusikan tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi bersama keluargamu, barangkali mereka punya rekomendasi destinasi wisata yang asyik.
Mempelajari Isi Tempat Wisata
<img src="/nuploads/41/1444295242.jpg" alt="" width="696" height="348" />
<code>Membawa buku panduan. (Thinkstock/ViewApart)</code>
<div style="position: absolute; left: -99999px; text-align: left;">(Thinkstock/ViewApart) Artikel ini telah tayang di <a href="http://kompas.com">Kompas.com</a> dengan judul "Tujuh Jurus agar &ldquo;Travelling&rdquo; Bersama Teman Tak Sekadar Wacana", <a href="https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana">https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana</a>. Penulis : Auzi Amazia Domasti</div>
<div style="position: absolute; left: -99999px; text-align: left;">Thinkstock/ViewApart Artikel ini telah tayang di <a href="http://kompas.com">Kompas.com</a> dengan judul "Tujuh Jurus agar &ldquo;Travelling&rdquo; Bersama Teman Tak Sekadar Wacana", <a href="https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana">https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana</a>. Penulis : Auzi Amazia Domasti</div>
<div style="position: absolute; left: -99999px; text-align: left;">Thinkstock/ViewApart Artikel ini telah tayang di <a href="http://kompas.com">Kompas.com</a> dengan judul "Tujuh Jurus agar &ldquo;Travelling&rdquo; Bersama Teman Tak Sekadar Wacana", <a href="https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana">https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana</a>. Penulis : Auzi Amazia Domasti</div>
<div style="position: absolute; left: -99999px; text-align: left;">Thinkstock/ViewApart Artikel ini telah tayang di <a href="http://kompas.com">Kompas.com</a> dengan judul "Tujuh Jurus agar &ldquo;Travelling&rdquo; Bersama Teman Tak Sekadar Wacana", <a href="https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana">https://travel.kompas.com/read/2017/04/28/175300727/tujuh.jurus.agar.travelling.bersama.teman.tak.sekadar.wacana</a>. Penulis : Auzi Amazia Domasti)</div>
Pastikan kamu dan keluarga sudah mempelajari tempat wisata yang akan kamu kunjungi nanti. Jangan lupa untuk membawa buku panduan dari tempat wisata untuk membantumu menemukan tempat umum seperti mencari toilet, tempat ibadah, lokasi wisata, dan sebagainya.
Membuat Jadwal Perjalanan Sederhana
<img src="/nuploads/41/v4-728px-Keep-to-a-Daily-Schedule-Step-12.jpg" alt="" width="696" height="522" />
<code>Membuat jadwal kegiatan. (Wikihow)</code>
Membuat jadwal perjalanan selama liburan merupakan hal yang penting. Dengan jadwal itu, perjalananmu akan lebih tertata. Kamu nggak akan kebingungan dengan aktivitas yang harus kamu lakukan bersama keluarga serta bisa melihat berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk pergi ke suatu tempat. Buatlah susunan kegiatan sederhana yang berisi kegiatan dan waktunya.
Persiapkan Dana Khusus Liburan
<img src="/nuploads/41/Liburan-Menyenangkan-Bersama-Keluarga-04-Finansialku.jpg" alt="" width="658" height="444" />
<code>Dana liburan. (Finansialku)</code>
Urusan keuangan juga harus kamu persiapkan sematang mungkin. Ada baiknya dana liburan sudah kamu persiapkan jauh hari. Oh iya, sebaiknya kamu juga membawa uang lebih untuk berjaga-jaga bila ada sesuatu yang nggak terduga terjadi. Alokasikan danamu sesuai dengan kebutuhan liburan seperti biaya untuk transportasi, tiket masuk wisata, konsumsi, dan persiapan uang receh untuk pergi ke toilet.
Membawa Barang Bawaan yang Sesuai
<img src="/nuploads/41/Koper-Keluarga.jpg" alt="" width="692" height="461" />
<code>Barang yang dibutuhkan selama liburan. (Blibli)</code>
Karena berlibur bersama keluarga, barang bawaan liburan pasti bakal banyak. Ada baiknya persiapkan barang bawaan secara matang. Pastikan nggak ada barang wajib yang tertinggal.
Kendati begitu, kamu nggak perlu membawa perlengkapan yang super lengkap, ya. Nggak cuma membuat tasmu penuh, kamu juga akan kerepotan membawa semua barang-barang. Sesuaikan barang bawaanmu dengan destinasi wisata. Selain itu, bekerjasamalah dengan anggota keluarga yang lain untuk membawa barang yang bisa dipakai bersama seperti alat mandi, alat ibadah, dan kamera.
Survei Menu Makanan Khas Destinasi Wisata 
<img src="/nuploads/41/item_1.thumbnail.carousel-img.740.416.jpg" alt="" width="693" height="389" />
<code>Wisata kuliner bersama keluarga itu asyik. (Visitsingapore)</code>
Bakal sayang banget kalau kamu liburan tanpa mencicipi kuliner khas daerah kunjunganmu itu, Millens. So, ada baiknya survei makanan khas dan warung makan yang dekat dengan lokasi tujuanmu suaya bisa sekalian wisata kuliner. Namun, kamu juga harus memperhatikan menu dan restoran mana yang sesuai dengan anggaran liburan.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu ikuti saat hendak berlibur bersama keluarga. Semoga liburanmu menyenangkan, ya. (IB07/E04)

Liburan ramai-ramai bersama keluarga biasanya bakal repot dan ribut. Namun, hal itu bisa dihindari dengan menerapkan persiapan yang tepat. Berikut tujuh tips liburan keluarga agar tetap seru.

7 Tips Liburan Keluarga Agar Tetap Seru

Inibaru.id&nbsp;&ndash; Lebaran tinggal menghitung hari. Para perantau mulai mempersiapkan diri pulang&nbsp;ke kampung halaman. Tradisi ini lebih populer dengan istilah mudik. Yap! Mudik lebaran merupakan agenda tahunan masyarakat Indonesia. Mudik dapat menjadi sarana menjalin silaturahmi dengan keluarga di kampung. Namun ternyata tiap generasi memiliki makna yang berbeda. Yuk, cek perbedaan makna mudik lebaran itu!
<p style="font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; orphans: 2; text-align: start; widows: 2; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; word-spacing: 0px;">Melansir&nbsp;Brilio.net&nbsp;(01/06/2018), dalam bahasa Jawa&nbsp;ngoko&nbsp;(kasar),&nbsp;mudik merupakan kependekan dari&nbsp;mulih dilik&nbsp;yang berarti pulang sebentar saja. Namun sekarang mudik sering dikaitkan dengan kata udik yang artinya kampung, desa, atau lokasi yang menunjukan oposisi dari kota.
<img src="/nuploads/72/mudikpojabardotcom.jpg" alt="" width="1028" height="600" />
<code>Pemudik yang akan kembali ke kampung halaman. (rmoljabar.com)</code>
Dari situ mudik diartikan sebagai kembali ke kampung halaman. Jadi sebenarnya mudik nggak ada hubungannya dengan lebaran lo. Kamu bisa saja kok pulang ke kampung halaman kapanpun kamu bisa.
Hanya saja karena libur lebaran biasanya berlangsung berhari-hari, orang jadi tertarik untuk mudik. Ditambah lagi populasi warga muslim di Indonesia paling tinggi. Jadilah istilah mudik kian populer di antara para muslim.
Para perantau yang pulang biasanya nggak hanya bertandang ke rumah saudara-saudara yang masih hidup. Tetapi juga menjenguk anggota keluarga yang sudah meninggal. Hal yang paling umum dilakukan adalah membersihkan makam.&nbsp;
Petani dari Zaman Majapahit Sudah Mengenal Mudik
Usut punya usut, tradisi mudik sudah dijalankan petani Jawa sebelum masa Kerajaan Majapahit lo. Namun, istilah mudik lebaran baru populer sekitar 1970-an. Pada waktu itu, Jakarta menjadi satu-satunya kota yang dituju para perantau untuk mengadu nasib.
Baru deh pada 2000-an, semakin banyak orang yang merantau ke kota selain Jakarta. Setali tiga uang dengan Jakarta. Mereka yang bekerja di kota lain juga hanya bisa mudik ketika momen lebaran saja sehingga tradisi mudik lebaran pun semakin berakar.
Nah, para pemudik ini memiliki tujuan-tujuan tertentu saat mudik lebaran, lo. Sebagian besar mudik untuk menjalin silaturahmi dengan saudara, kerabat dan tetangga. Mudik juga menjadi pengingat asal usul daerah bagi mereka yang merantau.
Tapi, mudik juga kadang dijadikan sebagai ajang eksistensi diri dan keberhasilan di tanah orang. Mereka yang merantau akan kembali dengan gaya yang berbeda, sangat kekotaan. Dari situ sanak saudara di desa akan ikut merasakan keberhasilannya dalam merantau.
Mudik lebaran juga sering dimanfaatkan untuk liburan bersama keluarga. Mereka akan berwisata bersama untuk menghilangkan penat setelah setahun sibuk bekerja. Sehingga diharapkan ketika masuk kerja kembali akan memiliki semangat yang baru.
Nah, buat kamu para perantau millenial, sudah siapkah untuk mudik lebaran tahun ini? (IB13/E05)
&nbsp;
&nbsp;

Lebaran identik dengan tradisi mudik. Tapi tahu nggak sih kalau awalnya mudik nggak ada hubungannya dengan lebaran? Yuk intip penjelasannya!