Inibaru.id - Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia ternyata masuk dalam daftar 22 negara dengan harga BBM yang paling murah di dunia. Berdasarkan data Global Petrol Prices per 22 September 2025, rata-rata harga BBM RON 95 di Indonesia tercatat Rp 12.580 per liter. Harga ini lebih mahal dibandingkan negara penghasil minyak, seperti Libya, Iran, dan Venezuela, yang harga BBM-nya cuma beberapa ratus rupiah saja.
Di Libya, misalnya, harga BBM hanya Rp 462,507 per liter. Di Iran, harganya Rp 476,063, sedangkan di Venezuela Rp 582,493. Di sisi lain, harga BBM di negara besar seperti Amerika Serikat lebih mahal, yakni Rp 18.938 per liter. Jadi, meski Indonesia masih masuk dalam kategori murah, harga BBM kita ternyata tetap lebih tinggi dibandingkan banyak negara lainnya.
Posisi Indonesia di Peringkat Produksi Minyak Dunia
Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar negara penghasil minyak terbesar di dunia, kita masih memegang posisi yang cukup strategis dalam produksi minyak. Berdasarkan data dari Global Fire Power, Indonesia berada di peringkat ke-21 dunia dengan produksi 845 ribu barel minyak per hari.
Meski kontribusinya kurang dari 1% dari total produksi minyak dunia, angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan dua tahun lalu, di mana Indonesia berada di peringkat ke-24 dengan produksi 775 ribu barel per hari.
Namun, meskipun Indonesia memproduksi minyak, kita tetap harus mengimpor sebagian besar minyak untuk kebutuhan dalam negeri. Itulah kenapa harga BBM di Indonesia tetap dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak global.
Malaysia Turunkan Harga BBM, Indonesia Kapan?
Yang menarik, Malaysia baru-baru ini menurunkan harga BBM RON 95 menjadi 1,99 ringgit per liter atau sekitar Rp 7.864. Penurunan harga BBM ini berlaku mulai 30 September 2025, dan tentu saja menjadi topik hangat, terutama jika dibandingkan dengan harga BBM di Indonesia yang jauh lebih mahal.
Sebagai perbandingan, harga Pertamax Green 95 di Indonesia pada 1 September 2025 tercatat Rp 13.000 per liter. Sementara itu, harga BBM V-Power dari Shell dan Revvo 95 dari Vivo masing-masing dijual dengan harga Rp 13.140 per liter.
Langkah Malaysia menurunkan harga BBM tentu jadi perhatian bagi masyarakat Indonesia. Mengingat Indonesia dan Malaysia memiliki tantangan ekonomi yang cukup mirip, langkah Malaysia ini menimbulkan pertanyaan, "Kenapa Indonesia belum menurunkan harga BBM juga?"
Apakah Indonesia Bisa Ikut Turunkan Harga BBM?
Langkah Malaysia ini sebenarnya bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia, apalagi di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Penurunan harga BBM di Malaysia merupakan bentuk kebijakan yang bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat, terutama di tengah inflasi dan harga barang yang terus naik.
Jika dilihat dari sisi produksi, Indonesia juga punya potensi untuk menurunkan harga BBM. Meski demikian, berbagai kebijakan terkait subsidi, distribusi, dan anggaran negara tentu harus diperhitungkan matang-matang. Tentunya, keputusan untuk menurunkan harga BBM juga harus diimbangi dengan kebijakan yang tepat agar tidak menambah beban anggaran pemerintah.
Indonesia memang berada di posisi 22 dunia dalam hal harga BBM yang cukup terjangkau, namun masih jauh dibandingkan negara-negara seperti Malaysia. Mengingat produksi minyak Indonesia yang cukup besar, mungkin sudah saatnya bagi pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat, termasuk dalam hal urusan harga BBM. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)
